Kehamilan

16 Tips Persiapan Melahirkan ini Wajib Ayah Ketahui!

16 Tips Persiapan Melahirkan ini Wajib Ayah Ketahui!

Persiapan melahirkan yang paling utama dan menjadi fokus perhatian Ibu dan Ayah pastinya tentang jadwal kelahiran si kecil. Meski dokter selalu memberi tahu kapan due-datenya ibu hamil, tapi tanggal pasti persalinan selalu jadi misteri. Meskipun sudah melakukan persiapan melahirkan sematang mungkin seperti menjadwalkan operasi caesar, tetap saja tidak ada jaminan kalau persalinan akan terjadi lebih awal. Tiap ibu harus mempersiapkan diri karena persalinan kadang tidak bisa diduga, bisa saja terjadi di jam-jam sibuk pagi hari atau bahkan di tengah malam.

Persalinan jadi pengalaman yang unik bagi tiap Ibu hamil dan bisa berlangsung sangat dramatis. Bagi beberapa ibu, persalinan berjalan lambat, berlangsung berjam-jam, dan bahkan berhari-hari sebelum memasuki persalinan aktif. Bagi sebagian ibu hamil yang lain, persalinan berjalan cukup berat. Untuk itulah Ibu perlu melakukan persiapan melahirkan untuk mengatasi kondisi darurat apa pun.

Ibu yang hamil anak pertama sering kali ingin tahu apa yang akan terjadi saat persalinan, atau apa saja tanda persalinan. Saran standar dari dokter adalah menunggu kontraksi persalinan menjadi teratur dan kuat, terjadi dengan jarak 4 hingga 5 menit selama setidaknya satu atau dua jam sebelum menuju rumah sakit. Pola ini menIbukan kalau tubuh kemungkinan berada di persalinan aktif, bukan hanya mengalami Braxton Hicks atau kontraksi palsu.

Saat melakukan persiapan melahirkan, peran Ayah sangat dibutuhkan karena Ayah lah yang akan diandalkan untuk mengantar ibu ke rumah sakit. Peran Ayah di keseluruhan proses persiapan melahirkan bisa sangat terbatas, tapi yang terpenting adalah membawa Ibu ke rumah sakit sesegera dan seaman mungkin. Jangan sampai Ayah melakukan kesalahan, misalnya membawa ibu hamil ke rumah sakit yang salah atau lebih dulu mampir ke restoran siap saji.  Aduh, jangan sampai salah ya. Oleh karena itu persiapan melahirkan harus matang dipersiapkan oleh kedua belah pihak!

Berikut tips untuk Ayah saat mengantar ibu hamil dengan mobil ke rumah sakit untuk persiapan melahirkan:

   

  1. Rencanakan rute yang akan Anda tempuh

    Pasangan Anda mungkin tidak mau mendengar apapun yang mengganggu fokusnya pada kontraksi. Dan ia juga tidak mau Anda malah sibuk dengan peta. Rencanakan rute sedetail mungkin lebih dulu. Rute terbaik akan bergantung pada waktu, jadi periksa apakah jalan tertentu lebih baik dihindari selama jam-jam sibuk. Juga periksa kemungkinan perbaikan jalan atau penutupan jalan yang bisa mempengaruhi rute Anda nantinya.

    Ini mungkin sangat simpel dan jelas, tapi sangat penting. Ketika persalinan dimulai, tiap orang sangat fokus pada ibu dan bayi dan kemampuan untuk berpikir efektif otomatis hilang. Bila ibu hamil akan menjalani persalinan dalam waktu dekat, periksa kondisi lalu-lintas terbaru secara online atau melalui smartphone sebelum memulai perjalanan.

       

  2. Buat checklist

    Tiap orang melakukan kesalahan, tapi persalinan bukan waktu yang tepat untuk melakukan kesalahan. Sebisa mungkin hindari kalimat seperti, “Aduh, saya lupa ...” pada ibu hamil yang sedang mengalami kontraksi. Pastikan Ayah membawa semua yang harus dibawa. Jangan sampai Anda melupakan checklist yang sudah dibuat untuk persiapan kehamilan istri tercinta, sebab semua orang akan selalu mengingat kesalahan ini. Bicara dengan pasangan lebih dulu tentang apa saja yang perlu dibawa. Tulis checklist dan pasang di depan pintu atau di tempat yang mudah terlihat.

    Akan ada cukup banyak hal yang perlu dibawa untuk persiapan melahirkan, seperti:

    • Tas perlengkapan ibu dan bayi (hospital bag)

    • Car seat untuk bayi

    • Charger handphone

    • Dokumen rumah sakit istri

    • Botol minum selama perjalanan

    • Uang receh untuk parkir dan ikat rambut karena istri tentu tidak mau rambutnya menutupi wajah ketika ia mengalami kontraksi.

    • Kaca mata untuk menghindari sinar matahari selama di mobil, serta lap bersih yang bisa digunakan ketika ia berkeringat atau butuh bersih-bersih sebelum keluar dari mobil.

     

    Ada baiknya menyiapkan “tas persiapan melahirkan” untuk persalinan di rumah sakit di minggu-minggu akhir kehamilan karena tak ada yang bisa memastikan kapan persalinan dimulai. Simpan barang yang  Ayah butuhkan di dalam satu tas dan lalu simpan di dalam mobil, untuk memastikan Anda bisa segera membawanya.

       

  3. Bersiap untuk berangkat

    Ketika istri memasuki usia kehamilan 37 minggu, Ayah harus siap dan sigap untuk membawanya ke rumah sakit sebagai bagian dari rencana persiapan melahirkan. Pastikan mobil dalam kondisi baik dengan tangki bensin terisi penuh. Tak ada yang mau mengalami kontraksi di pom bensin, kan?

    Jangan sampai bensin Ayah habis. Ibu hamil yang berada di tahap persalinan tidak akan mau duduk menunggu ketika tangki bensin diisi atau menunggu antrean panjang di pom bensin ketika ia mengalami kontraksi. Persiapan melahirkan yang paling penting adalah mengatasi hal-hal yang terkesan remeh tapi pasti akan sangat berpengaruh nantinya ketika kondisi mendesak, termasuk urusan bensin.

    Biasakan untuk selalu mengisi penuh tangki bensin ya, Ayah. Hindari bensin Ibu di bawah seperempat tangki. Hal yang sama juga berlaku setelah bayi lahir. Beberapa minggu dan bulan pertama bersama newborn berarti Anda akan sering dan tak terduga bepergian untuk membeli keperluan, berkunjung ke rumah kakek-nenek, bahkan ke dokter anak

       

  4. Jangan pergi ke rumah sakit terlalu cepat

    Jika memungkinkan, yakinkan Ibu untuk melewati proses persalinan awal di rumah sendiri selama mungkin. Proses persalinan akan berlanjut lebih baik ketika Bumil merasa aman dan rileks, jadi tetaplah berada di rumah selama mungkin sebelum memutuskan pergi ke rumah sakit. Proses persalinan itu butuh waktu, jadi Ayah jangan buru-buru ke rumah sakit saat kontraksi pertama terjadi. Minta Ibu berjalan-jalan dan tetap terjaga. Ini akan memberi efek positif pada persalinan ibu, sekaligus bisa mengalihkan perhatian Ibu dari sakitnya kontraksi. 

    Ayah bisa siap-siap menuju rumah sakit ketika kontraksi Ibu mulai terasa teratur, kuat, dan berlangsung sekitar 45 sampai 60 detik tiap 5 menit. Segera hubungi rumah sakit ketika Ibu di perjalanan menuju rumah sakit. Beritahukan seberapa sering kontraksi terjadi dan kondisi pasangan, agar pihak rumah sakit tahu apa yang akan dihadapi ketika Ibu tiba nantinya.

    Bila ada orang yang akan ikut mendampingi, hubungi dan beritahu kalau Anda menuju rumah sakit dan bertemu mereka di sana. Baik doula, teman baik, atau siapapun yang harus ada di sana, hubungi sebelum tiba di rumah sakit.

       

  5. Jangan sampai ada yang terlupa dalam persiapan melahirkan!

    Ingat checklist yang Ayah tulis terkait persiapan melahirkan? Sekarang waktu untuk membacanya ulang. Periksa dan periksa kembali daftar persiapan melahirkan yang Ayah dan Ibu rencanakan bersama. Setelah yakin Anda siap dengan semua yang dibutuhkan dalam persiapan melahirkan, kini waktunya membawa pasangan ke luar rumah dan masuk ke mobil.

       

  6. Gunakan alas untuk tempat duduk

    Ayah perlu lakukan ini diam-diam, agar tidak menyinggung perasaan istri yang akan mengejan. Sebaiknya letakkan handuk di bawah tempat duduk istri. Ini hanya untuk berjaga bila ibu hamil mengalami pecah ketuban.

    Bila ketuban belum pecah di rumah, ada kemungkinan ini akan terjadi selama perjalanan. Antisipasilah dengan menempatkan handuk besar bersih yang telah dilipat di bawah tempat duduk ibu di dalam mobil. Akan lebih mudah membersihkan handuk dibanding membersihkan semua cairan ketuban dari kursi mobil.

    Sebagai alternatif, siapkan handuk hangat di mobil yang bisa jadi penyerap. Bila ketuban pecah, ibu bisa menutupi tubuh dengan selimut agar ia tidak merasa malu karena celana yang basah. Walau tentu saja tak ada yang perlu merasa malu dengan hal ini, setiap orang terlebih suami pastinya akan memaklumi.

       

  7. Mengemudi dengan hati-hati

    Ingat, persalinan butuh waktu. Ayah tidak perlu terburu-buru sampai harus melewati batas kecepatan untuk menuju rumah sakit. Jika persiapan melahirkan sudah matang, Ayah akan punya banyak waktu. Mengemudilah dengan hati-hati. Tetap berada di batas kecepatan yang seharusnya, taati rambu lalu-lintas, dan berkendaralah seperti ketika sedang menjalani tes lisensi mengemudi.

    Karena rahim berkontraksi, pasangan akan sangat menghargai bila Anda berkendara secara perlahan ketika melewati polisi tidur, tidak mengerem tiba-tiba, dan menghindari membelok tajam. Salah satu persiapan melahirkan yang bisa Anda coba adalah memahami betul rute menuju rumah sakit, termasuk lubang jalan, belokan, dan polisi tidur.

       

  8. Jangan panik

    Setiap bukaan persalinan akan terasa lebih baik bila ibu tetap rileks dan tenang. Untuk itu, ia perlu dikelilingi oleh orang yang sama-sama rileks dan tenang dalam hal persiapan melahirkan. Jadi pastikan agar Ayah tidak terlihat gusar. Ingat, istri pastinya mengenal gelagat Anda dengan baik, dan ia bisa tahu kalau Ayah sedang cemas. Ambil napas dalam, rileks, dan bersiap untuk menjadi pendamping persalinan yang  bisa diandalkan.

       

  9. Beritahu kalau istri melakukan tugasnya dengan baik

    Bagi beberapa ibu hamil, persalinan jadi terasa lambat ketika menuju rumah sakit. Buat pasangan tetap tenang dan rileks dengan menenangkannya selama perjalanan. Beritahu kalau ia melakukan tugas dengan baik, betapa Ayah merasa bangga padanya, dan betapa Anda tidak sabar bertemu bayi setelah semua persiapan melahirkan yang sudah direncanakan.

    Yang pasangan butuhkan saat ini adalah merasa dicintai dan didukung, jadi pastikan ini terjadi. 

       

  10. Beli charger tambahan

    Tak ada yang lebih buruk selain kehabisan baterai handphone saat sedangan dibutuhkan. Ketika ibu hamil sudah merasa tidak nyaman dengan kontraksinya, ia pasti akan makin emosi saat tidak bisa menggunakan. Hindari hal ini dengan menyediakan charger tambahan. Persiapan melahirkan berupa peralatan elektronik  vital seperti ponsel untuk menelepon rumah sakit dan sanak saudara pastinya dibutuhkan. Jangan sampai karena Ayah lalai dalam persiapan melahirkan ini, maka mood istri jadi buruk.

    Charger tambahan bisa Ayah siapkan satu di mobil dan satu di rumah. Ayah juga kemungkinan akan berada di rumah sakit beberapa hari dan perlu mengambil gambar, mengirim pesan, dan menelepon. Hindari masalah handphone mati saat persalinan dengan memastikan mengemas charger tambahan.

       

  11. Menyiapkan bola stres untuk diremas-remas

    Bila Anda sedang mengalami rasa sakit, bahkan kram perut parah, kemungkinan besar Ayah atau Ibu memiliki dorongan untuk meremas sesuatu. Bumil bisa menjalani persalinan, memfokuskan energi dan melewati kontraksi saat bisa memegang dan meremas sesuatu. Tanpa ada sesuatu yang bisa diremas, ibu akan merasa tak ada dukungan untuknya.

    Ini memang terdengar sangat aneh, tapi coba deh perhatikan tiap kali Ayah melihat ibu hamil yang sedang dalam proses persalinan di TV. Umumnya ada satu kesamaan yang terlihat, semua bumil pasti meremas tangan pasangannya. Maka tidak ada salahnya jika Ayah menyiapkan bola stress sebagai salah satu persiapan melahirkan yang harus diletakkan di mobil. Terutama bila Ayah bertugas untuk mengemudi, maka Ibu harus menemukan pengganti orang atau benda yang bisa diremas. Dengan menyediakan bola stres di mobil, suasana bisa jadi lebih aman terkendali. Bola stres bisa juga digunakan setelah bayi lahir, misalnya digunakan saat ibu dan ayah emosi mendengar si kecil menangis terus tanpa henti.

       

  12. Biarkan istri memilih dan mendengarkan stasiun radio atau musik

    Ayah mungkin ingin mendengarkan radio favorit Anda atau istri berebut ingin mendengarkan lagu band metal yang ia sukai saat berada di mobil. Tentunya ini bukan waktu yang tepat untuk berebut! Sekarang waktunya untuk melakukan apapun yang pasangan Anda inginkan. Baik ia ingin duduk diam dan tenang, atau mendengar lagu R&B, cukup ikuti kemauannya. Bila perlu, persiapan melahirkan berupa CD atau video Youtube kesayangan istri bisa jadi penolong ketika ia cemas di dalam mobil.

    Musik punya kekuatan luar biasa. Musik punya kemampuan untuk menenangkan, memberi energi, dan membangkitkan emosi yang kuat. Buat playlist musik personal yang menenangkan dan punya arti bagi calon ibu agar ia bisa fokus selama perjalanan.

    Ibu akan merasa frustrasi ketika harus duduk tenang sambil menahan rasa sakit, atau harus mengobrol dengan penumpang lain, misalnya orang tua, yang berusaha membantu ibu melewati rasa sakitnya kontraksi. Nah, musik bisa jadi alternatif yang lebih baik. Ibu bisa fokus pada lirik atau melodi dari lagu favoritnya. Kondisi mental sangat penting ketika berurusan dengan rasa tidak nyaman fisik, jadi apapun yang bisa membantu membuat ibu merasa lebih baik akan sangat diapresiasi.

       

  13. Dimana akan parkir?

    Sebagian besar Ayah bisa menyelesaikan tugas dengan baik dengan berhasil tiba di rumah sakit tepat waktu, tapi banyak yang lupa satu hal kecil, yaitu di mana akan memarkirkan mobil setelah tiba di sana? Banyak rumah sakit punya area parkir khusus untuk ibu yang menjalani persalinan, jadi ada baiknya Ibu melakukan tour rumah sakit yang dituju dulu untuk mencari tahu di mana Ibu harus memarkir mobil.

    Bila ibu hamil tidak bisa berjalan karena rasa sakit, ia akan membutuhkan kursi roda yang bisa didapat di pintu masuk rumah sakit. Tentu, bila istri merasakan sakit kontraksi, Ayah bisa langsung menuju bagian gawat darurat dan minta bantuan staf rumah sakit. Mengetahui denah area parkir rumah sakit adalah salah satu hal penting dalam persiapan melahirkan.

       

  14. Memberi tahu keluarga terkait persiapan melahirkan

    Tiap orang di keluarga Ayah dan Ibu pastinya ingin tahu kapan persalinan dimulai. Mereka akan meminta  Anda untuk memberi kabar selama 6 bulan terakhir karena mereka pasti ikut merasa cemas terkait persiapan melahirkan. Tak ada ibu hamil yang menjalani persalinan yang bisa menikmati perjalanan di mobil menuju rumah sakit dengan mengirim pesan WhatsApp ke tiap sepupu dalam keluarga. Jadi sudah tugas Ayah sebagai sang pemberi kabar.

    Jika tidak ingin repot di hari H, maka Ayah membuat grup kontak lebih dulu sebagai salah satu persiapan melahirkan. Susun teks ke grup yang mengumumkan kalau istri sedang menjalani persalinan dan menuju rumah sakit. Berikan nomor telepon Anda bila istri tidak bisa menjawab telepon.

    Rencanakan lebih dulu waktunya dan informasikan ke siapa saja, tentukan juga apakah istri Anda mau atau tidak mau menerima pengunjung selama dan setelah persalinan. Banyak ibu lebih memilih membatasi jumlah pengunjung yang datang ke rumah sakit. Bahkan rumah sakit punya batasan kunjungan di bagian persalinan. Bagaimanapun, ini untuk kebaikan bersama. Mungkin Ayah bisa menyeleksi siapa saja tamu utama yang akan membesuk istri sebagai salah satu cara persiapan melahirkan. Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, tak ada alasan untuk tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dengan menyiapkan grup kontak, tak akan ada yang ketinggalan berita.

       

  15. Rencanakan rute pulang

    Memasang car seat bayi sebelum bayi lahir jadi hal penting dalam persiapan melahirkan. Ini jadi indikator bahwa hal luar biasa penting akan terjadi. Akan ada anggota keluarga baru yang menjadi penumpang mobil Anda, maka pastikan perjalanan pulang akan lebih mudah dengan memasang car seat sebelum persalinan.

    Ada baiknya siapkan car seat dan pasang di mobil satu bulan sebelum due date. Dengan begitu, Ayah bisa cukup percaya diri dengan fungsi benda ini sebelum sibuk dengan urusan newborn lainnya. Dan Ayah tentu tidak mau sibuk memasang car seat di hari ketika si kecil pulang ke rumah dari rumah sakit.

       

  16. Siapkan kunci cadangan

    Hal aneh bisa terjadi ketika Ayah tergesa-gesa ke rumah sakit. Ada dokumen yang harus diisi, baju yang harus diganti, tas untuk dibawa, dan dokter serta perawat yang melakukan pemeriksaan. Semua ini bikin Ayah lebih sibuk dan akhirnya lupa meletakkan kunci mobil. Hmm, kalau sudah begitu sudah barang tentu Ayah akan stres dan mood berangsur memburuk karena merasa bahwa persiapan melahirkan gagal.

    Hindari stres saat kunci mobil hilang dengan menyimpan kunci cadangan di tas bawaan atau dompet sebelum persalinan. Dengan begitu, ketika Ayah masuk ke ruang persalinan dan perlu kembali ke mobil, Ibu bisa mengandalkan kunci cadangan.

       

(Ismawati & Yusrina / Dok. Pexels)