Kehamilan

8 Cara Menstimulasi Janin untuk Ibu Hamil

8 Cara Menstimulasi Janin untuk Ibu Hamil

Apa yang menentukan kecerdasan seorang anak? Banyak yang mengira bahwa faktor keturunan adalah jawabannya. Padahal, cara menstimulasi janin yang dilakukan ibu hamil dapat memberi pengaruh yang lebih besar daripada sekadar faktor genetis bagi kecerdasan anak kelak.

Penelitian terbaru yang dimuat dalam The Huffington Post menunjukkan bahwa faktor genetis bekerja layaknya blueprint, sementara stimulasi yang diterima dari lingkungannya akan mengasah bakat yang sudah dimiliki atau malah sebaliknya.

Senada dengan hal tersebut, eksperimen yang dilakukan Skeels and Dye (1966) selama 30 tahun menunjukkan bahwa anak yang terlahir dengan retardasi mental pun bisa mengalami kenaikan IQ jika diberi stimulasi yang tepat, bahkan bisa bekerja, menikah, dan memiliki keturunan yang normal.

Informasi tentang cara menstimulasi janin sekarang dengan mudahnya diakses oleh ibu hamil berkat kemajuan teknologi. Dampak positifnya, hal tersebut turut mengubah bagaimana ibu hamil memperlakukan janinnya.

Dulu, kehamilan banyak dirawat secara fisik saja seperti menjaga asupan makanan. Bahkan, ibu hamil tidak boleh melakukan ini itu yang sebenarnya hanya merupakan mitos. Sekarang, informasi kesehatan di dunia maya membuat ibu hamil dapat mencari tahu apa yang baik dan tidak baik untuk janinnya.

Jika perlu, ibu hamil dapat mengunduh aplikasi pemantau tumbuh kembang janin secara cuma-cuma. Dengan modal pengetahuan ini, ibu hamil dapat melakukan intervensi terhadap tumbuh kembang anak nantinya.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan berbagai aktivitas yang bisa menstimulasi tumbuh kembang janin. Berikut ini adalah beberapa cara menstimulasi janin yang ibu hamil bisa coba.


  1. Memperdengarkan musik

    Kehebatan musik klasik dalam mencerdaskan otak janin sempat menjadi hal yang populer. Hal ini berawal dari hasil penelitian yang dimuat jurnal ilmiah Nature pada tahun 1993 yang menyatakan bahwa mahasiswa yang mendengarkan karya Mozart sebelum melakukan tes kecerdasan spasial mendapatkan skor yang lebih tinggi daripada yang tidak mendengarkan musik atau mendengarkan musik jenis lain. Media kemudian memberitakan hal ini dan ibu hamil pun berlomba-lomba memperdengarkan musik klasik agar bayinya kelak menjadi pintar. 

    Namun, situs Sanford Health pada tahun 2017 melansir bahwa berbagai riset terbaru menunjukkan tidak adanya hubungan antara musik klasik terhadap kemampuan spasial otak maupun kecerdasan secara umum. Jikapun ada, efeknya hanya sedikit.

    Meskipun demikian, tetap terdapat hubungan antara musik dan kecerdasan anak secara umum. Anak yang mempelajari musik memiliki nilai ujian membaca dan tes potensi akademik yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengenal musik. 

    Bagi janin, musik pada umumnya ternyata bisa meningkatkan koneksi antar syaraf di otak walaupun tidak serta merta mempengaruhi tingkat kecerdasannya kelak. Jadi, tidak ada salahnya jika ibu hamil mengajak janin mendengarkan musik kesukaan ibu.

    Dengan mendengar musik yang ibu suka, bayi akan mampu merasakan kebahagiaan ibu dan menjadi salah satu meningkatkan bonding antara ibu dan janin. Jika perlu, ibu dapat bernyanyi mengikuti suara lagu. Musik yang dapat membuat ibu rileks pun kelak akan membuat bayi tenang, meskipun itu suara soundtrack serial favorit ibu yang rutin ditonton kala hamil.

    Kapan janin mulai bisa mendengar? Waktu yang tepat untuk mulai melakukan stimulasi adalah antara minggu ke 20 dan 25 kehamilan, saat janin sudah bisa mendengar. Adanya cairan ketuban tidak menghalangi terdengarnya suara hingga ke telinga janin meskipun sedikit teredam. Buktinya, bayi mampu mengenali musik yang biasa diperdengarkan saat mereka masih di dalam kandungan.

    Meskipun demikian, ibu hamil perlu memerhatikan cara memperdengarkan musik pada bayi. Kenneth M. Steele, PhD, seorang profesor bidang psikologi di Appalachian State University Amerika, menyatakan bahwa menempelkan earphone langsung pada perut ibu dapat merusak pendengaran janin yang masih sensitif secara permanen.

    Ibu hamil juga disarankan tidak mendengarkan musik dengan volume keras karena jika suara tersebut terlalu keras bagi ibu, maka suara tersebut juga terlalu keras bagi janin. Jadi hati-hati yaa jika ingin mempraktekkan cara menstimulasi janin yang satu ini.


  2. Mengajak bicara

    Selain musik, cara menstimulasi janin melalui suara juga dapat dilakukan ibu hamil dan dengan cara mengajak janin berbicara, khususnya pada trimester tiga kehamilan. Manfaat daro cara menstimulasi janin ini, suara ibu dapat membuat janin merasa rileks, bayi dapat langsung merasa dekat dengan ibu ketika lahir nanti, dan mengenali suara ibu dengan mudah.

    Bahkan, bayi dapat dengan mudah ditenangkan dengan kata-kata maupun nada yang ia dengarkan berulang kali saat dalam kandungan. Ibu dapat melibatkan suami dan calon kakak si janin untuk turut mengobrol dengan si kecil di dalam perut. Melihat reaksi berupa gerakan atau tendangan tentu akan sangat menyenangkan, seolah ia ingin balas menyapa keluarganya. 

    Apa saja yang perlu diucapkan untuk melakukan cara menstimulasi janin ini? Pada dasarnya, ibu hamil dapat berbicara tentang apapun selama hal tersebut positif. Menyapa di pagi hari adalah hal termudah yang dapat dilakukan.

    Gunakan nada suara yang lembut namun riang dan kalimat yang sederhana karena mengajak bicara janin ternyata memberikan dasar bagi perkembangan kemampuan bahasanya. Saat ibu lapar, bayi pun bisa mendengar suara lambung kosong ibu, begitu juga suara detak jantung ibu. Karena itu, jangan malu untuk bercerita tentang apa yang sedang ibu lakukan, perasaan ibu saat itu, selama tidak curhat tentang kesedihan ibu ke janin, ya!


  3. Membacakan buku

    Ibu hamil yang tidak suka membaca nampaknya harus berusaha mencintai buku, setidaknya buku anak. Pasalnya, membacakan buku ternyata memiliki manfaat luar biasa bagi perkembangan bahasa anak. Ritme, nada, pola bahasa merupakan komponen yang sudah dapat diingat oleh janin di trimester ketiga kehamilan. Apakah bayi sudah mampu belajar mengenal kata di dalam kandungan masih harus dibuktikan dengan riset lebih lanjut.

    Namun, tidak ada salahnya ibu mencoba prenatal reading ini untuk menstimulasi perkembangan otaknya. Tidak perlu lama-lama, sepuluh menit pun sudah cukup asal rutin dilakukan. Membangun kebiasaan membaca sejak anak masih janin dapat membuatnya lebih familiar dengan berbagai macam kosakata yang memudahkannya saat belajar berbicara kelak.

    Buku apa yang harus dibaca? Tidak ada patokan khusus, namun ibu sebaiknya memilih buku dengan jalan cerita karena bisa dibacakan dengan intonasi yang lebih variatif dibandingkan buku yang hanya berisi gambar dan kosakata. Kemudian, ibu juga harus menyukai jalan cerita dari buku tersebut agar janin juga dapat merasakan kebahagiaan yang ibu rasakan. Cerita dengan pesan moral atau buku cerita bertema agama dapat menjadi awalan yang baik. 

    Jika bingung, ibu bisa mencari rekomendasi buku anak secara online. Memilih langsung di toko buku pun mampu menjadi kegiatan rekreatif bagi ibu hamil –selain di toko perlengkapan bayi tentunya- sembari melihat buku-buku anak yang bisa ibu baca bersama anak ketika ia sudah lahir nanti.  

    Apabila kehamilan ini merupakan kehamilan kedua, ketiga, atau keempat, ibu bisa membacakan buku untuk anak pertama sekaligus menjadi cara menstimulasi janin. Ajak anak untuk bergantian membacakan buku untuk calon adiknya jika ia sudah cukup besar.

    Ajak pula suami untuk melakukannya. Selain meningkatkan bonding dengan janin, membacakan buku ini juga dapat meningkatkan kehangatan keluarga dan mempersiapkan seluruh anggota keluarga untuk menerima kehadiran anggota baru.


  4. Olahraga

    Rasanya berat ya Bu, jika sedang hamil masih harus lelah-lelah berolahraga. Padahal, olahraga saat hamil tetap diperlukan untuk ibu hamil karena bermanfaat untuk menjaga stamina ibu sekaligus sebagai salah satu cara menstimulasi janin. Saat berolahraga, terdapat peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk janin.

    Hal ini juga dapat meningkatkan detak jantung bayi, gerakan otot, dan merangsang pertumbuhan. Sebagai informasi tambahan, hasil percobaan yang dimuat dalam situs National Centre for Biotechnology Information, Amerika menyatakan bahwa olahraga saat hamil membawa dampak positif bagi proses belajar dan daya ingat. Jadi, jangan tunda lagi untuk berolahraga.

    Sebenarnya, tidak perlu memilih jenis olahraga yang membuat kita bersimbah peluh seperti saat kita tidak hamil. Ibu hamil generasi terdahulu mungkin tidak membutuhkan olahraga seperti ibu masa kini karena aktivitas fisik mereka sudah cukup tinggi untuk sekadar melancarkan aliran darah dan oksigen ke janin.

    Sekarang, banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dengan bantuan teknologi sehingga mobilitas dan aktivitas fisik ibu hamil tergolong rendah. Karena itu, olahraga ringan sudah cukup untuk menjadi cara menstimulasi janin sehari-hari.

    Kesibukan dapat menjadi alasan “tidak sempat” berolahraga. Solusinya, ibu hamil bisa melakukan olahraga mandiri di rumah dengan panduan video prenatal exercises yang cukup banyak terdapat di YouTube. Ibu bisa memilih yang sesuai dengan usia kehamilan, durasi yang diinginkan, jenis olahraga yang disukai. Yoga, pilates, berenang, maupun berjalan kaki dapat menjadi pilihan.

    Durasi olahraga juga perlu disesuaikan dengan kondisi kehamilan, mulai dari 10 menit, 15 menit, lalu meningkat hingga 30 menit. Konsultasikan pada dokter kandungan terlebih dahulu, khususnya jika kehamilan ibu tergolong beresiko. Jaga asupan cairan dan lakukan pemanasan sebelum berolahraga.

    Meskipun efek dari cara menstimulasi janin ini tidak dapat langsung terlihat, anak yang lahir dari ibu yang rutin berolahraga saat hamil cenderung menyukai olahraga dan mampu menjaga keseimbangan antara aktivitas akademis dan aktivitas fisik.


  5. Menyentuh dan memijat

    Efek sentuhan bagi bayi ternyata sama besarnya dengan efek sentuhan di perut ibu hamil bagi janin. Janin mulai merespon sentuhan lebih cepat daripada merespon suara, yaitu minggu ke 13 atau 14 kehamilan. Hanya dengan sedikit sentuhan pada perut ibu hamil, janin dapat mengalami peningkatan detak jantung dan gerakan. Itulah kenapa sentuhan bisa menjadi cara menstimulasi janin yang luar biasa.

    Jika sentuhan ini ditingkatkan menjadi pijatan ringan di daerah perut,  tubuh ibu mengeluarkan hormon yang menimbulkan rasa senang. Janin pun bisa merasakan hal ini. Ia akan merasa disayang dan diinginkan, yang mana merupakan cikal bakal tumbuhnya harga diri (self esteem) yang baik pada anak. Selain itu, sentuhan dan pijatan dapat membangun ikatan batin yang kuat antara ibu dan anak hingga anak dewasa kelak.

    Untuk melakukan sentuhan yang efektif, ibu hamil dapat mencari tahu kapan janin biasa aktif bergerak. Kemudian, pilih tempat yang membuat ibu merasa rileks dan tenang. Tidak harus di dalam kamar, di dalam mobil atau di tempat kerja juga bisa. “Keluar”lah sejenak dari hiruk pikuk aktivitas, rilekskan diri ibu.

    Putar musik yang lembut jika dirasa mampu membuat ibu lebih nyaman. Gunakan krim beraroma lembut, baby oil, atau minyak telon untuk mendapatkan efek aromatherapy dan mengurangi gesekan antara tangan dan perut. Pastikan krim tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

    Pijatan, sentuhan, atau usapan ini dapat dilakukan selama 15 menit, dua kali sehari. Jika ibu tidak memiliki waktu sebanyak itu, 10 menit pun bisa asalkan dilakukan secara konsisten. Ibu juga bisa memijit perut sembari mengajak janin berbicara, senandung, atau membacakan buku cerita. Cerita ini nantinya mampu menenangkan bayi yang rewel karena bayi terbiasa ditenangkan dengan cerita maupun nyanyian yang sama.

    Beberapa teknik sentuhan yang bisa dicoba sebagai cara menstimulasi janin, antara lain pijatan memutari seluruh area perut menggunakan satu tangan, dua tangan, maupun hanya ujung jari. Lakukan tiga kali searah jarum jam, kemudian ganti ke arah sebaliknya, lalu ulangi kembali. Teknik menepuk ringan layaknya bermain perkusi juga bisa dilakukan. Tepuk-tepuk di area perut yang berbeda-beda.

    Jangan terkejut ya Bu, jika janin balas menendang. Mungkin ia mengira ibu sedang mengajaknya bermain! Jika iya, ibu bisa mengajak ayah untuk bermain dengan bayi. Caranya, ayah menepuk di satu sisi perut seolah meminta janin untuk menendang di bagian tersebut. Jika bayi mengikuti instruksi, pindah posisi tepukan di sisi perut yang lain.

    Melibatkan ayah untuk turut melakukan stimulasi sentuhan ternyata mampu menciptakan kedekatan antara ayah dan janin. Cara menstimulasi janin melalu sentuhan ayah ternyata berbeda dengan cara ibu, janin bisa merasakan perbedaan ini. Ketika ayah menyentuh perut ibu, ibu pun merasa bahagia.

    Kebahagiaan ini pun mampu dirasakan oleh janin. Oleh karenanya, pijatan di seluruh tubuh ibu hamil secara tidak langsung juga bermanfaat bagi janin. Pijatan ini juga terbukti mampu menghilangkan depresi pada masa kehamilan serta mengurangi risiko bayi lahir prematur.


  6. Berjemur

    Ibu hamil dapat menstimulasi penglihatan bayi dengan cara makan makanan tinggi vitamin A serta berjemur. Cahaya matahari cukup terang untuk menembus gelapnya rahim dan menyinari sebagian anggota tubuh janin. Manfaatnya, sinar matahari ini mampu menjadi salah sati cara menstimulasi janin, khusunya bagi perkembangan visual janin karena di minggu ke 16 mata janin sudah dapat mendeteksi cahaya. Lakukan stimulasi ini sembari berjalan-jalan santai di pagi atau sore hari.   


  7. Mencium berbagai aroma

    Janin mulai dapat mencium aroma di dalam cairan ketuban pada usia 20 minggu, baik aroma yang terhirup oleh ibu maupun yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Karena itu, saat ibu mencium bau yang disukai, nikmatilah! Namun, hindari wewangian yang berasal dari produk pembersih rumah karena bayi tidak terlalu menyukainya, serta aroma cat karena berbahaya.


  8. Makan makanan bernutrisi dan bervariasi

    Cara menstimulasi janin terakhir namun yang terpenting: makanan. Pada usia 21 minggu, janin sudah dapat merasakan apa yang masuk ke perut melalui cairan ketuban. Karena itu, ibu hamil disarankan memakan makanan bernutrisi dan sealami mungkin agar janin familiar dengan rasa asli dari sayur dan buah.

    Apa yang biasa ibu makan kelak akan menentukan selera makannya. Jadi, jangan sampai anak jadi lebih berselera dengan junk food hanya karena ibu menggemari makanan yang tinggi gula minyak garam tersebut saat mengandung dulu.

    Untuk menjalankan semua fungsi tubuhnya dengan baik, janin membutuhkan nutrisi yang tepat. Jadi, bersemangatlah untuk makan yang bergizi ya Bu sebagai salah satu cara menstimulasi janin!

(Menur)