Keluarga

7 Jenis Olahraga Yang Baik Untuk Kesehatan Anak

7 Jenis Olahraga Yang Baik Untuk Kesehatan Anak

Nggak hanya terjadi pada orang dewasa, namun ‘sendetary lifestyle’ kini juga ramai di kalangan anak-anak. Sendetary lifestyle, bermakna ‘hidup malas-malasan’ atau ‘hidup kurang bergerak’. 

Dulu, biasanya anak-anak akan pergi main ke luar rumah di sore hari. Namun sekarang, zaman seakan berubah. Setelah pulang dari sekolah, anak-anak lebih suka berdiam diri. Betul, nggak selamanya hal ini menjadi pilihan si anak, namun bisa dari orangtuanya atau tuntutan dari sekolah. Contoh, terutama bagi anak-anak yang tinggal di kota-kota besar, sepulang dari sekolah, mereka diwajibkan mengikuti les dan mengerjakan pekerjaan rumah yang terlalu banyak. Selebihnya, anak-anak sekarang lebih suka duduk bermalas-malasan sambil menonton TV atau sibuk dengan gadget-nya.

Ada pun tips yang disarankan oleh The American Academy of Pediatrics atau AAP untuk membatasi screen time pada anak menurut KidsHealth, yaitu:

  • Membatasi waktu anak untuk menonton TV, bermain games dan menggunakan ponsel. 

  • Batasi screen time hingga maksimal satu jam per hari, untuk anak-anak yang berusia dua sampai lima tahun. 

  • Mematikan TV atau pun gadget di waktu anak makan. 

  • Tidak meletakkan TV, gadget, atau games lainnya di kamar anak. 

  • Serta memilihkan program TV, permainan, dan tontonan untuk anak, sehingga sesuai dengan usia dan kebutuhannya.

Tujuan utama dari membatasi screen time pada anak dan mengdukung anak aktif bergerak adalah untuk kesehatannya. Dirangkum dari betterhealth, dengan anak aktif bergerak dan berolahraga, bisa memberikan beberapa manfaat berikut:

  • Mengurangi risiko anak mengalami obesitas:

  • Meningkatkan kesehatan jantung pada anak:

  • Menghindari anak dari mengalami penyakit berbahaya seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan tekanan dari tinggi;

  • Pertumbuhan tulang dan otot-otot yang sehat;

  • Meningkatkan fungsi koordinasi tubuh dan melatih keseimbangan;

  • Memperbaiki pola tidur anak. Tidur yang cukup pada anak, bisa membantu meningkatkan konsentrasi, daya ingat dan baik untuk kesehatan mental anak; 

  • Melatih anak dalam menghadapi tantangan fisik dan emosional;

  • Melatih anak bersosialisasi; dan

  • Meningkatkan personal skills.

Selain beberapa hal di atas, masih ada banyak cara untuk mengajar anak hidup aktif. Misalnya dengan memberikan contoh. Mengajak anak mengikuti kegiatan Ibu, seperti bersepeda, berenang atau jogging. Mengajak anak beraktivitas di luar ruangan atau di alam, seperti hiking atau berkemah. Jangan lupa, untuk mendukung hobi dan minat anak untuk beraktivitas secara fisik, misalnya mengikuti kelas tari, gymnastic atau sepak bola. 

Tiga Hal Utama dalam Kesehatan Anak

  • Endurance 

    Endurance, atau daya tahan tubuh anak akan terbangun, dengan anak melakukan gerakan sejenis aerobic. Ketika melakukan olahraga jenis ini, otot-otot utama pada tubuh anak bergerak aktif. Selain itu, olahraga jenis ini juga baik untuk melatih jantung dan pernapasannya. Contoh olahraga yang bisa dilakukan anak misalnya berlari, bersepeda, berenang, bermain sepak bola, atau jogging.

  • Strength 

    Strength, yaitu melatih kekuatan tubuh anak. Melatih kekuatan otot-otot dan tulang untuk anak-anak, sudah pasti bukan olahraga ‘weigh lifting’, tapi sesuatu yang lebih ringan seperti push up atau chin up. Jika anak berani, Ibu bisa mengikutsertakan anak pada kegiatan wall climbing. 

  • Flexibility 

    Flexibility adalah kegiatan untuk melatih kelenturan otot-otot dan sendi anak. Misalnya mengikuti kelas gymnastic, yoga khusus anak atau mengikuti kelas bela diri.

Berapa Lama Sebaiknya Anak Bertivitas Fisik?

  • Toodlers

    Anak usia satu hingga tiga tahun, disarankan bermain aktif minimal satu jam per hari.

  • Preschoolers

    Anak hingga usia tiga sampai empat tahun, disaranakan untuk beraktivitas fisik selama minimal dua jam per hari. Bagi anak usia toodlers dan preschoolers ini, kegiatan fisik sehari-hari mesti melibatkan adult-led activity (kegiatan atau permainan yang melibatkan orang tua, serta orang tua sebagai peran utama untuk memberi istruksi dan contoh), unstructured active play (permainan yang tidak diatur, dilakukan secara spontan dan diinstruksikan oleh anak-anak itu sendiri) dan planned-play (permainan yang diatur oleh orang dewasa).

  • Anak usia SD dan teenager 

    Untuk anak yang sudah lebih besar, wajib beraktivitas fisik setidaknya selama satu jam per hari dan tidak disarankan berdiam diri lebih dari dua jam.

Ada hal yang perlu Ibu dan Ayah ingat, bahwa kegiatan fisik dan berolahraga bagi anak, nggak selamanya harus berupa olahraga ‘serius’, ya. Buat mereka, bermain aktif pun bisa dibilang sebagai olahraga.

Olahraga yang Disarankan Untuk Anak-Anak

Kira-kira, olaharaga apa ya yang baik untuk dilakukan oleh anak-anak?

  1. Sepak bola 

    Adalah jenis olahraga yang paling popular di kalangan anak-anak. Olahraga sepak bola ini bisa dilakukan dengan mengikuti club, ekstrakurikuler, dimainkan dengan teman-teman atau bahkan bersama Ayah atau Ibu di rumah. Bermain sepakbola, melatih banyak hal sekaligus, misalnya kelenturan, kekuatan otot, daya tahan tubuh serta membantu menjaga berat badan anak. Selain itu, bermain sepak bola juga melatih kekompakan anak, kerja tim serta kepeminpinan.

  2. Berenang 

    Rasanya, hampir semua anak-anak suka bermain air ya, maka berenang bisa menjadi pilihan yang baik untuk olahraga anak. Selain melatih otot, berenang juga melatih pernapasan anak. Berenang juga membantu anak dalam mengatasi rasa takut, misalnya dengan air dan kedalaman. Mengikuti berbagai kompetisi berenang bisa melatih agar anak lebih percaya diri, punya daya juang, dan belajar untuk berkompetisi.

  3. Bersepeda

    Nah, mumpung banyak orang dewasa senangbersepeda, maka mari jadikan hal ini pengaruh yang baik buat si kecil. Bersepeda amat baik untuk melatih daya tahan tubuh, menjadikan otot-ototnya kuat dan melatih kesehatan jantung anak. Hal utama dalam bersepeda untuk anak (dan orang dewasa) adalah mengenai keamanan. Anak-anak sebaiknya nggak diajak bersepeda di jalan utama ya, dan anak-anak amat perlu memahami tips aman selama ia bersepeda. 

  4. Bola basket

    Nah, ini adalah salah satu olahraga yang paling diminati anak-anak usia sekolah. Seperti sepak bola, jenis olahraga untuk anak yang satu ini punya banyak banget manfaat. Seperti, melatih daya tahan tubuh, melatih koordinasi tubuh, keseimbangan, dst. Bermain basket juga melatih kerja sama di antara anak serta meningkatkan rasa percaya diri pada anak.

  5. Gymnastic

    Anak Ibu mungkin akan menyukai olahraga yang satu ini, gymnastic. Gymnastic amat baik untuk melatih kelenturan dan oto-otot tubuh anak. Serta, dengan mengikuti kegiatan ini, bisa membantu menumbuhkan rasa percaya diri anak. Ditambah dengan support Ibu dan Ayah, dijamin deh, si kecil semakin semangat dengan kegiatannya. Siapa tahu, suatu hari nanti, buah hati Ibu bisa memberikan prestasi yang membanggakan.

  6. Cheerleading

    Ya, gerakan menari juga baik untuk fisik anak. Cheerleading, bisa menjadi pilihan yang baik buat anak-anak yang kurang suka berolahraga tapi suka dengan ‘bergerak’. Contoh lainnya adalah mengkuti ballet.

  7. Bela diri

    Taekwondo atau pencak silat misalnya, bukan hanya jenis olahraga untuk anak yang bisa menyehatkan, tapi juga bagus banget untuk anak belajar mempertahankan diri. Pada kegiatan ini, anak berkesempatan untuk melatih daya tahan tubuh, kelenturan, koordinasi tubuh, dst.

Selain jenis olahraga untuk anak, juga ada banyak permainan yang bermanfaat untuk melatih fisik anak. Misalnya bermain petak umpet, lompat tali, atau engklek. Permainan sederhana ini, bisa dilakukan di rumah bersama Ibu dan Ayah.

Penulis: Stephanie
Editor: Dwi Ratih