Keluarga

Ayah Mulai Minder? Coba Cara Meningkatkan Percaya Diri Ini!

Ayah Mulai Minder? Coba Cara Meningkatkan Percaya Diri Ini!

Meskipun dari luar seringnya terlihat baik-baik saja, seorang ayah mungkin saja pernah melewati masa-masa ketika rasa kepercayaan dirinya menurun. Asal tidak tidak terjadi berlarut-larut, perasaan semacam itu sebenarnya sangat wajar dan valid, kok. Ya, seperti dikutip dari Pick Any Two, salah satu hal yang dapat memengaruhi rasa percaya diri anak adalah persepsi orang tua dalam melihat dirinya sendiri.

Ingat, children learn and children do. Jika orang tua (dalam hal ini ayah) selalu merasa dan menunjukkan rasa mindernya, kemungkinan besar si anak juga akan menunjukkan kepribadian yang sama, yakni self esteem yang rendah. Wah, padahal rasa percaya diri ini akan membantu anak dalam menapaki dunia dan masa depannya, lho.

Tanda Kepercayaan Diri Ayah Merosot dan Penyebabnya

Rasa minder, rendah diri, insecure, dan semacamnya tidak hanya dialami oleh perempuan sebagai istri, tapi juga laki-laki yang sudah berstatus suami atau ayah. Perasaan ini bisa muncul karena faktor internal (diri sendiri) maupun eksternal (lingkungan), lho. Nah, ini dia beberapa hal yang sering kali bikin Ayah merasa galau dan cemas.

  • Merasa belum bisa jadi ayah yang baik;
  • Merasa kurang “pantas” menjadi ayah dan suami;
  • Penghasilan istri lebih besar;
  • Perbedaan jenjang pendidikan dengan istri;
  • “Kalah” dalam urusan ranjang;
  • Status sosial;
  • Minder karena jabatan atau pekerjaan;
  • Status ekonomi yang tidak semapan teman-teman lainnya;
  • Kondisi fisik yang sudah tak seprima dulu (body image);
  • Istri lebih cerdas;
  • Terlalu perfeksionis;
  • Merasa bersalah karena sesuatu hal;
  • Gangguan psikologis tertentu;
  • Sakit lama;
  • Penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang;
  • Pikiran negatif;
  • Tujuan hidup yang kurang realistis;
  • Pengalaman buruk di masa lalu; dll.

Sebelum berbicara lebih jauh tentang cara meningkatkan percaya diri Ayah, kita perlu tahu tanda-tanda apa saja sih yang biasanya dialami laki-laki dengan rasa kepercayaan diri yang rendah. Ini dia di antaranya.

  1. Sensitif terhadap Kritik

    Tidak semua, tapi orang yang sedang struggle dengan rasa percaya diri umumnya sangat sensitif terhadap kritik—baik itu kritik yang datang dari diri sendiri maupun orang lain. Alih-alih menganggapnya sebagai masukan positif, kritik hanya akan dilihat sebagai cara untuk “memojokkan” dan menunjukkan kalau ia tak becus sebagai ayah/suami. 

  2. Menarik Diri dari Lingkungan

    Tanda rendahnya rasa percaya diri juga bisa berupa social withdrawal atau menarik diri dari lingkungan. Hal ini biasanya terjadi saat ayah merasa “kalah saing” dari lingkungan sekitar atau teman-temannya. Ayah juga merasa enggan bercerita/terbuka karena hal itu hanya akan memicu timbulnya perasaan insecure dalam dirinya.

  3. Emosi Tidak Terkontrol

    Ya, tidak sedikit laki-laki yang menunjukkan perasaan insecure-nya dengan cara marah-marah atau mengamuk, lho. Perilaku agresif semacam ini merupakan bentuk mekanisme defensifnya untuk melindungi diri dari kritikan atau saran dari orang lain. Sayangnya, yang sering jadi sasaran dari sifat abusif ini adalah orang-orang terdekat Ayah, misalnya istri dan anak-anak.

  4. Merasa Bersalah Terus-menerus

    Terus-menerus merasa bersalah dan minta maaf (bahkan untuk kesalahan yang tak pernah dilakukannya) juga bisa jadi tanda kalau Ayah mempunyai rasa percaya diri yang rendah. Ayah melakukan hal ini karena khawatir ditinggalkan orang-orang yang dicintainya.

  5. Sulit Mengambil Keputusan

    Kurangnya rasa percaya diri juga sering kali ditandai oleh ketidakmampuan Ayah dalam mengambil keputusan. Karena khawatir pendapat atau ide yang dimilikinya keliru, ia akan cari aman dengan menyerahkannya kepada istri.

  6. Persepsi Negatif tentang Diri Sendiri

    Punya persepsi negatif tentang diri sendiri, misalnya dengan membandingkan bahwa dirinya tak lebih baik dari orang lain, tidak pantas mendapatkan sesuatu, tidak akan bisa meraih impian, dan semacamnya juga merupakan bentuk kurangnya rasa percaya diri Ayah.

  7. Konsumsi Alkohol dan Obat Terlarang

    Sebagian laki-laki akan melarikan diri dari perasaan minder dengan mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang. Kedua benda ini akan membuat mereka lupa sejenak dengan kepenatan yang dialami di kehidupan nyatanya.

Cara Agar Percaya Diri Ayah Meningkat

Perasaan minder yang dialami Ayah dan terjadi dalam waktu lama bukanlah kondisi yang ideal. Emosi negatif semacam ini tidak hanya berdampak pada kesehatan psikologis Ayah sendiri, tapi hubungan dengan istri dan anak-anak. Maka dari itu, jangan sampai hal ini terjadi berlarut-larut ya. Berikut beberapa cara menambah rasa percaya diri yang wajib Ayah coba.

  1. Diskusikan dengan Pasangan


    Rasa minder ayah biasanya muncul karena istri lebih banyak terlibat dalam hal pengasuhan anak ketimbang dirinya. Nah, jika Ayah insecure dalam hal parenting, coba mulai buka komunikasi dengan pasangan. Utarakan dengan jelas apa yang menjadi concern dan harapan Ayah selama ini dan bagaimana cara mengatasinya.

    Cara meningkatkan percaya diri Ayah dengan berdiskusi bersama istri juga berlaku untuk hal-hal lainnya lho, misalnya minder karena penghasilan istri lebih tinggi, masalah kehidupan seksual, body image, dan lainnya. Ingat, komunikasi adalah kunci.

  2. Cari Teman Sesama Ayah


    Cara meningkatkan percaya diri Ayah yang berikutnya adalah bergaul di lingkungan yang suportif. Cari teman sesama ayah yang sering melakukan kegiatan-kegiatan positif. Tidak cuma yang membahas soal parenting, tapi juga hal-hal bermanfaat lain seperti hobi. 

    Bila perlu, gabung di grup khusus ayah. Dari situlah Ayah akan bertemu banyak teman dan tahu bahwa rasa minder yang Ayah alami sangatlah wajar. Support group semacam ini adalah lingkungan positif yang akan memberikan dukungan berharga buat para suami, terutama yang baru jadi ayah.

  3. Jeda Sejenak


    Menjadi orang tua bukan hal yang mudah dan bisa berdampak pada kelelahan fisik dan emosional. Secara tidak langsung, hal ini dapat memicu rasa insecure dalam diri Ayah, terlebih jika Ayah sering membandingkan diri dengan orang tua lainnya.

    Nah, cara meningkatkan percaya diri yang wajib banget dicoba adalah dengan mengambil jeda sejenak untuk rileks dan beristirahat. Hal ini juga berlaku untuk Ibu, lho. Manfaatkan waktu untuk bersenang-senang tanpa harus memikirkan urusan rumah atau anak-anak. Recharge energi dan pikiran agar fresh kembali.

  4. Singkirkan Perasaan Ingin Selalu Sempurna


    Insecurity muncul karena keinginan untuk selalu sempurna dalam segala hal, tak terkecuali dalam urusan parenting. Padahal perasaan semacam ini justru bisa bikin Ayah burnout, lho. Nah, cara meningkatkan percaya diri tentu saja dengan menyingkirkan keinginan untuk selalu perfect di semua hal. Ingat, tidak ada orang tua yang sempurna di dunia. Yang paling penting, Ayah mau belajar untuk selalu memperbaiki diri.

  5. Refleksi Diri


    Refleksi diri juga perlu dilakukan sebagai salah satu cara meningkatkan percaya diri Ayah. Setiap malam sebelum tidur, coba luangkan waktu barang 15 menit untuk journaling atau merenungi kembali hal-hal apa saja yang terjadi hari itu, apa yang membuat Ayah bersyukur, apa yang perlu diperbaiki, dan lain-lain. Kebiasaan refleksi diri semacam ini akan membuat Ayah menjadi pribadi yang selalu baru, mau terus belajar, serta memperbaiki diri setiap waktu.

  6. Kuasai Skill Tertentu


    Tidak mau perasaan minder terus menghantui pikiran Ayah, kan? Coba lakukan sesuatu untuk mengubahnya. Cara meningkatkan percaya diri yang tak kalah penting dicoba adalah dengan menguasai skill tertentu.

    Ayah tak harus jago di segala bidang. Cukup kuasai satu dua kemampuan (baik itu soal parenting atau lain-lain). Skill yang Ayah miliki akan membuat Ayah merasa berharga, lho. Dari situlah rasa “rendah diri” akan lenyap pelan-pelan.

  7. Kurangi Kebiasaan Membandingkan


    Apakah Ayah masih sering membandingkan diri dengan orang tua lain di luar sana? Sebaiknya kurang-kurangi kebiasaan tersebut mulai sekarang ya. Kebiasaan membandingkan hanya akan memunculkan perasaan insecure dalam diri.

    Psst… Terlalu banyak bermain media sosial juga bisa menumbuhkan bibit-bibit minder dan persaingan di kalangan orang tua lho. Akhirnya, tak sedikit yang merasa rendah diri karena keluarganya tak "sesempurna" orang lain. Ketimbang membandingkan, coba mulai evaluasi diri yuk; apa yang kurang dan perlu diperbaiki.

  8. Afirmasi dengan Kata-Kata yang Baik

    Cara meningkatkan percaya diri yang selanjutnya adalah dengan berusaha melakukan afirmasi berupa kalimat-kalimat positif. Kata-kata positif ini akan berdampak bagus terhadap kondisi pikiran dan psikologis Ayah, lho. Kebiasaan mengucapkan hal-hal yang baik juga akan membuat Ayah lebih optimis dalam melihat dunia.

  9. Terapkan Pola Hidup Sehat


    Menerapkan pola hidup sehat dengan rajin olahraga dan makan makanan bergizi juga merupakan salah satu cara meningkatkan percaya diri Ayah. Saat tubuh bergerak aktif, hormon serotonin dan endorfin akan dilepaskan oleh tubuh lebih banyak. Senyawa inilah yang berperan dalam membantu otak dan tubuh tetap rileks. Jadi pikiran dan perasaan negatif (insecure, anxiety, galau) bisa ditekan.

Pentingnya Dukungan Istri Menghadapi Suami yang Kurang Percaya Diri

Peran istri dalam mendampingi suami yang punya problem dengan kepercayaan diri juga sangat besar. Dukungan tulus dari orang terkasih adalah amunisi terampuh seorang suami dalam menghadapi dunia. Lantas, apa saja sih yang bisa dilakukan istri sebagai cara meningkatkan percaya diri suami?

  • Jangan Pernah Menyalahkan

    Perasaan minder yang dialami suami sering kali membuat istri merasa bingung, serba salah, dan ingin marah. Jika Ibu sedang dalam situasi serupa, sebaiknya tahan emosi dan jangan pernah menyalahkan suami, ya. Makin Ibu menyalahkan Ayah, makin merasa minderlah ia. Dan tentu saja hal ini tidak akan membantu membangun kembali kepercayaan diri Ayah, kan?

    Alih-alih menyalahkan saat bertengkar, cobalah ajak suami untuk bicara dari hati ke hati. Tanyakan apa yang menjadi kekhwatirannya, apa yang membuatnya berubah, dan cari solusinya bersama-sama. Siapa tahu sebenarnya suami memang ingin berbagi cerita sejak lama. Jangan lupa beri penguatan dengan mengatakan bahwa Ibu akan selalu mendampingi Ayah, apa pun keadaannya.

  • Beri Pujian

    Cara meningkatkan percaya diri suami adalah dengan sering-sering memberinya pujian. Namun, pastikan pujian yang Ibu lontarkan benar-benar tulus dan tak dibuat-buat ya. Jangan sungkan untuk mengatakan “Aku bangga sama kamu”, atau “Kamu hebat, Sayang.” Kalimat-kalimat sederhana seperti ini akan membuat suami merasa bahwa dirinya disayangi dan dihargai lho, Bu.

  • Hindari Membanding-Bandingkan Pasangan

    Masih suka membandingkan suami dengan masa lalu Ibu? Sebaiknya stop mulai sekarang ya, sebab kebiasaan ini ternyata bisa bikin si Ayah merasa insecure dan tak percaya diri lho, Bu.

    Sebaiknya fokuslah hanya pada hubunganmu berdua tanpa melibatkan pihak ketiga. Lakukan kembali hal-hal yang dulu membuat Ayah dan Ibu saling jatuh cinta. Ini merupakan cara meningkatkan percaya diri suami yang ampuh dan patut dicoba.

  • Fokus pada Hal yang Baik

    Cara meningkatkan percaya diri suami adalah dengan mengajaknya untuk fokus pada hal-hal yang baik. Sebagai manusia, kita memang tak pernah tahu hal buruk apa yang akan terjadi di masa depan, tapi kita selalu bisa fokus hanya pada hal-hal yang positif, bukan? Dengan tips ini, segala perasaan cemas dan risau pun bisa disingkirkan jauh-jauh.

  • Cari Bantuan Profesional

    Jika segala cara sudah dicoba tapi tak satu pun membuahkan hasil, mungkin sudah saatnya Ibu dan Ayah meminta bantuan profesional. Pergilah ke psikolog untuk mencari tahu penyebabnya dan mendapatkan terapi atau cara meningkatkan percaya diri yang paling efektif.

Rumah tangga adalah usaha bersama yang butuh diperjuangkan oleh kedua belah pihak. Jika salah satu merasa insecure atau down, pihak lainlah yang wajib menyemangatinya. Begitu pun sebaliknya. Semoga ulasan tentang cara meningkatkan percaya diri ini bisa jadi referensi berharga untuk Ayah dan Ibu di rumah, ya!

Penulis: Kristal Pancarwengi
Editor: Dwi Ratih