Keluarga

Ciri-Ciri Depresi Pada Ibu Rumah Tangga, Pahami Bahayanya

Ciri-Ciri Depresi Pada Ibu Rumah Tangga, Pahami Bahayanya

Jadi mudah marah hanya karena hal-hal kecil? Jangan-jangan Ibu mengalami depresi. Sesama ayah dan suami, mungkin sering mendengar keluhan, yang mengatakan bahwa istri berubah, yang sebelumnya lembut, tiba-tiba jadi gampang marah setelah punya anak. 

Ibu rumah tangga khususnya juga sangat rentan mengalami stres akibat banyaknya pekerjaan rumah yang menumpuk, tidak ada keterlibatan suami dalam merawat anak dan mengerjakan pekerjaan rumah, sampai karena keterbatasan akses bersosialisasi dengan orang dewasa lainnya.

Menurut situs webmd.com, perubahan yang terjadi secara tiba-tiba pada kebiasaan atau keseharian Ibu, bisa menjadi tanda awal dari depresi. Ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga bisa dikenali dengan beberapa hal berikut ini, yaitu;

  • Susah konsentrasi, termasuk di antaranya sulit mengingat hal kecil (detail) dan sulit membuat keputusan.
  • Kelelahan. Depresi bisa menurunkan energi dan menjadikan Ibu merasa Lelah sepanjang hari. Kelelahan juga bikin sulit tidur di malam hari atau sering terbangun di waktu yang sangat awal.
  • Merasa bersalah, merasa diri tidak berharga dan tidak berdaya.
  • Merasa pesimis dan tidak punya harapan.
  • Mudah marah dan gelisah. 
  • Hilangnya ketertarikan pada hal-hal yang menyenangkan, termasuk pula pada hubungan seks.
  • Perubahan pola makan, misalnya hilang selera makan atau sebaliknya.
  • Mengalami gangguan pada sistem pencernaan yang sulit hilang walaupun sudah mendapatkan perawatan.
  • Terus-menerus merasa sedih, ‘hampa’ atau cemas.

Sayangnya, banyak ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga yang tidak disadari oleh ibu sendiri atau pasangannya, sehingga tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Jika dibiarkan, ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga ini bisa menetap berkepanjangan serta bisa menimbulkan gangguan kesehatan secara fisik, misalnya pusing, kram, nyeri sendi, dan lain sebagainya. Bahkan, depresi bisa memicu pemikiran untuk melakukan bunuh diri.

Ada pun contoh lain dari ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga yang perlu Ibu ketahui, yaitu:

  • Menarik diri atau menghindari kontak dengan pasangan.
  • Berperilaku menjengkelkan.
  • Mengasingkan diri.
  • Berperilaku kompulsif. Misalnya berbelanja dan menghabiskan banyak uang.
  • Sering menangis.
  • Mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan.

Mengatasi Depresi pada Pasangan

Lalu bagaimana cara mendampingi pasangan yang sudah mulai menunjukkan adanya ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga

Menghadapi pasangan yang sering marah-marah atau menarik diri, pastinya bukan hal mudah. Malah, bisa memicu Ayah untuk marah juga. Namun hal ini mesti dihindari, karena ‘membalas’ hanya akan bikin kondisi depresi pasangan semakin parah. Lakukan observasi dan utarakan, bahwa Ayah menyadari apa yang dialami Ibu dan pastikan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh Ibu. Hindari menuduh atau menyalahkan, dan jadilah pendengar yang baik.

Pasangan yang menderita depresi umumnya tidak menyadari atau tidak mau mengakui (bahwa sedang mengalami depresi), dan mereka tidak berkenan untuk dilakukan perbaikan. Jika kesulitan menghadapi hal ini, Ayah dan Ibu bisa melakukan konsultasi dengan tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater. Seringkali, depresi bisa diatasi kok, jadi jangan menyerah ya.

Kenapa Perempuan Lebih Rentan Mengalami Depresi?

Depresi, lebih banyak diderita perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Sebelum memasuki usia dewasa, depresi jarang mengenai anak perempuan mau pun laki-laki. Namun ketika memasuki pubertas, anak perempuan berisiko mengalami depresi dua kali lebih besar dibandingkan dengan anak laki-laki. Diduga, hal ini terkait dengan perubahan hormon yang dialami wanita (termasuk saat menstruasi, hamil, melahirkan, keguguran, hingga menopause).

Menurut the National Institute of Health, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan potensi depresi pada perempuan, yaitu:

  1. Memiliki keluarga dengan riwayat mood disorder atau gangguan perubahan suasana hati yang ekstrem. 
  2. Mengalami mood disorder pada masa reproduksi (atau disebut juga dengan usia subur, yaitu  usia 15 hingga 49 tahun).
  3. Ada anggota keluarga dekat yang juga mengalami depresi. Depresi bisa menurun. Ketika hal ini terjadi, biasanya depresi dimulai di kisaran usia 15 hingga 30 tahun.
  4. Dampak dari penggunaan obat tertentu.
  5. Kesulitan dalam mengatur pekerjaan dan mengurus anak.
  6. Mengalami kekerasan secara fisik atau pun seksual saat anak-anak.
  7. Kehilangan pekerjaan, bercerai (terlebih lagi jika menjadi orangtua tunggal), hubungan buruk dengan pasangan, dst.
  8. Mengalami postpartum depression.
  9. Menopause. Kadar hormon estrogen yang menurun ketika memasuki masa menopause, memicu perubahan fisik dan emosional seperti depresi dan kecemasan (anxiety).

Cegah Ibu Rumah Tangga Mengalami Depresi

Lalu bagaimana cara mencegah agar Ibu tidak mengalami ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga?

1. Bantu Ibu mengatur tingkat stress

Ada kaitan antara stress, dengan depresi atau kecemasan. Ayah bisa membantu Ibu mengatur tingkat stresnya dengan memberikan waktu buat Ibu beristirahat yang cukup atau biarkan Ibu berlibur sejenak dari tugas sehari-hari dan gantian Ayah yang mengerjakannya.

2. Aktif secara fisik

Aktif bergerak terbukti membantu mencegah depresi, dan melepaskan endorfin. Untuk memulainya, cobalah berjalan kaki selama beberapa menit, misalnya di pagi atau sore hari.

3. Menjaga pola makan

Perbanyak makan buah dan sayuran segar, teh hijau, olahan kacang kedelai, lemak sehat (seperti minyak zaitun), biji-bijian utuh dan ikan. Selain itu, batasi konsumsi daging merah, makanan dan minuman manis, makanan instan dan yang tinggi lemak.

4. Istirahat yang cukup

Cobalah untuk membuat jadwal tidur yang baik, misalnya mengusahakan untuk tidur dan bangun di jam yang sama, menciptakan ruang tidur yang nyaman (tenang, gelap dan dengan temperatur yang sesuai kebutuhan), hindari konsumsi alkohol dan kafein menjelang waktu tidur. 

Tentu, sebagai ibu, agak susah untuk tidur dengan baik, karena tugas yang ‘menanti’ untuk diselesaikan pada saat anggota keluarga sudah tidur. Dalam hal ini, ibu dituntut untuk pandai mengatur watu dan semestinya mendapatkan bantuan dari anggota keluarga yang lain.

5. Membatasi waktu menggunakan media sosial

Media sosial memang bisa mendekatkan kita dengan keluarga dan teman yang jauh, atau melihat banyak informasi bermanfaat. Di sisi lain, media sosial juga punya sisi negatif.

6. Menjauhi ‘toxic people

Hindari orang-orang yang bisa bikin ibu merasa buruk dengan komentar-komentar pedasnya.

7. Memperbaiki hubungan dengan pasangan

Jika ada masalah pada hubungan Ibu dan Ayah, misalnya masalah keuangan, masalah dengan mertua, perselingkuhan, dan lainnya, maka harus segera diselesaikan agar ibu tidak semakin tertekan.

8. Melakukan pengobatan

Jika menderita penyakit tertentu, maka segeralah untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan dari tenaga profesional.

9. Jangan abaikan 'me time'

Sekadar memberikan waktu untuk ibu mengobrol dengan teman atau keluarganya, melakukan perawatan tubuh, atau melakukan hobinya. Nggak hanya untuk kesenangan dan kesehatan, tapi me time juga bikin Ibu merasa dirinya berharga.

10. Miliki quality time

Waktu yang berkualitas bersama pasangan dan anak adalah sesuatu yang penting. Untuk Ayah, cobalah untuk memperbanyak meluangkan waktu bersama Ibu dan anak di rumah, menemani Ibu mengobrol dan menjadi pendengar yang baik.

Jangan sepelekan ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga, dan ketahui warning signs-nya, yaitu:

  • Terjadi perubahan tiba-tiba, misalnya dari sedih menjadi amat tenang, atau memperlihatkan kebahagiaan.
  • Sering membicarakan atau memikirkan tentang kematian. Bahkan memikirkan untuk bunuh diri.
  • Melakukan hal-hal yang menantang, misalnya menerobos lampu merah.
  • Berbicara mengenai rasa tidak berdaya atau tidak lagi punya harapan.
  • Mengunjungi orang-orang terdekat untuk 'berpamitan'.

Nah, ternyata depresi itu berbahaya banget, ya, sayangnya sering tidak terdeteksi. Untuk mencegah hal-hal yang nggak diinginkan, maka penting untuk mengetahui dan menyadari jika merasakan ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga.


Editor: Atalya