Konsepsi

8 Cara Membuat Anak Buat yang Mau Cepat Hamil

8 Cara Membuat Anak Buat yang Mau Cepat Hamil

Menunggu kabar baik tentang kehadiran buah hati di dalam rahim memang mendebarkan. Sangatlah beruntung bagi pasangan yang baru menikah, lalu bisa hamil setelah 1-2 bulan menjalani rumah tangga. Tidak sedikit pula Ibu yang butuh waktu lama menunggu hasil testpack positif. Hal itu bisa terjadi karena berbagai sebab, misalkan karena gangguan pada organ reproduksi dan fertilitas, cara membuat anak yang tidak tepat, atau riwayat penyakit lainnya.

Tentu, Ibu pasti tahu bahwa berhubungan intim adalah hal mendasar  cara membuat anak. Tapi ternyata, upaya  agar Ibu cepat hamil tidak hanya soal hubungan seksual saja lho. Lebih dari itu, sebenarnya ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada cara membuat anak supaya Ibu cepat hamil. Meskipun banyak faktor yang memengaruhi cepat atau tidaknya terjadi kehamilan, tidak ada salahnya mencoba beberapa cara membuat anak dengan tepat agar Ibu segera hamil seperti berikut ini:

  1. Rencanakan Kehamilan

    Salah satu faktor mendasar dalam perencanaan kehamilan adalah kesepakatan Ibu dengan pasangan.  Memang tidak ada yang pasti dalam setiap rencana yang dibuat, namun ketika kehamilan yang Ibu dan pasangan inginkan terjadi, semua akan lebih mudah saat berjalan sesuai rencana. Mempersiapkan kehamilan bukan hanya sekadar menyiapkan fisik, namun Ibu juga perlu memikirkan dengan pasangan soal kesiapan mental, memilih dokter kandungan dan rumah sakit yang tepat, urusan keuangan dan jaminan kesehatan, hingga hal-hal paling mendasar seperti pembagian tugas rumah tangga saat Ibu hamil nanti.

    Jika sebelumnya Ibu atau pasangan menggunakan alat kontrasepsi, hal ini tentu saja harus dihentikan jauh-jauh hari bahkan berbulan-bulan sebelumnya sehingga tidak mengganggu cara membuat anak nantinya. Bagi Ibu yang tak pernah memakai alat kontrasepsi sebelumnya, persoalan ini mungkin tidak berarti banyak. Namun bagi Ibu yang sebelumnya memutuskan untuk menunda kehamilan, butuh persiapan yang tidak instan. Tubuh Ibu tentu memerlukan adaptasi kembali saat terlepas dari alat kontrasepsi, seperti siklus menstruasi dan penyesuaian hormon-hormon yang mendukung terjadinya kehamilan.

    Selain mempelajari cara membuat anak yang tepat, mempertimbangkan soal usia juga penting. Usia juga ikut andil dalam menentukan peluang terjadinya kehamilan. Sebuah studi dalam Journal of Family and Reproductive Health memaparkan bahwa usia ideal dan risiko kecil bagi Ibu untuk merencanakan kehamilan adalah sekitar 20-30 tahun. Hal ini tidak hanya didasarkan pada kesiapan cara membuat anak, tapi juga kematangan fisik, mental, serta finansial yang sangat penting selama Ibu menjalani kehamilan.


  2. Periksa Kondisi Fertilitas ke Obgyn Terpercaya

    Sudahkah Ibu memilih dokter kandungan terpercaya? Salah satu tahap ini bisa dibilang susah-susah gampang. Biasanya, Ibu cenderung lebih memilih dokter kandungan kompeten yang lugas dan tidak membuat panik dengan penjelasan yang cukup dimengerti. Tentu memilih dokter kandungan kali ini sangat penting ya, Bu.

    Dokter akan memeriksa peluang fertilitas pada Ibu maupun pasangan. Terutama jika usia Ibu di atas 35 tahun, karena usia memengaruhi tingkat fertilitas Ibu dan pasangan. Di samping itu, risiko terhadap Ibu maupun janin lebih besar daripada Ibu berusia sekitar 20-30 tahun, seperti dilansir pada theguardian.com. Karena saat kehamilan yang Ibu tunggu-tunggu membuahkan hasil, dokter tersebut yang akan membantu Ibu menjalani kehamilan selama sembilan bulan bahkan menangani saat persalinan. 

    Selain berkonsultasi tentang cara membuat anak yang tepat sebagai tips agar Ibu cepat hamil, dokter kandungan pun akan melakukan pemeriksaan terhadap Ibu maupun pasangan.  Apa saja sih hal-hal yang menjadi pertimbangan dokter untuk mengetahui kesiapan Ibu dalam merencanakan kehamilan?

    • General Health: Pertama-tama, dokter pasti akan memeriksa kesehatan Ibu dan pasangan secara umum. Riwayat penyakit menjadi pertimbangan penting untuk memutuskan apakah tubuh Ibu siap menjalani kehamilan. Riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, hingga virus-virus berbahaya seperti HIV pun tidak luput dari pemeriksaan dokter.

      Hal ini tentu perlu dilakukan untuk mengetahui apakah tubuh Ibu siap menjalani kehamilan nantinya. Misalnya, Ibu yang memiliki riwayat asma atau hipertensi akan mendapatkan penanganan dan saran-saran yang lebih detail tentang perencanaan kehamilan hingga cara mendapatkan anak yang aman bagi kesehatan Ibu.

    • Reproductive Health: Kesehatan reproduksi adalah elemen penting ketika Ibu mengikuti program hamil. Berbagai cara membuat anak akan sulit berhasil apabila Ibu atau pasangan memiliki masalah serius dengan kesehatan reproduksi seperti infeksi Vaginitis dan Prostatitis.

      Bahkan, kualitas sperma maupun ovarium pun tak luput dari pemeriksaan yang lebih mendalam oleh dokter. Faktor tersebut bisa saja menurunkan tingkat kesuburan dan menghambat proses terjadinya kehamilan. Tetapi Ibu tak perlu panik ya! Dokter kandungan yang kompeten pasti akan mengupayakan yang terbaik untuk membantu Ibu mempersiapkan kehamilan yang sehat.

    Selain pemeriksaan di atas, dokter kandungan juga dapat menyarankan Ibu untuk mengonsumsi makanan sehat atau suplemen tertentu yang membantu mempersiapkan tubuh Ibu untuk kehamilan seperti asam folat. Konsumsi asam folat setidaknya sebulan sebelum kehamilan bisa membantu mengurangi risiko cacat lahir karena tabung saraf berkembang menjadi otak dan tulang belakang pada usia kehamilan 4 minggu.


  3. Mulailah Menghitung Siklus Menstruasi

    Selain memperhatikan cara membuat anak yang tepat, Ibu perlu menghitung dengan cermat siklus menstruasi setiap bulannya. Hal ini memudahkan Ibu untuk menandai kapan waktu yang tepat untuk berhubungan intim dengan pasangan di saat masa subur berlangsung. Tanpa mengetahui masa subur Ibu, kehamilan akan lebih sulit diprediksi meskipun cara membuat anak yang Ibu lakukan sudah tepat.

    Mengapa mengetahui masa subur sangatlah penting? Saat Ibu berada di masa subur ini, itu berarti organ reproduksi Ibu sedang bersiap untuk ovulasi, yaitu ketika ovarium akan mengeluarkan sel telur setiap bulannya. Ibu dengan siklus menstruasi akan lebih mudah menandai kapan prediksi ovulasi berlangsung. Sementara pada Ibu dengan siklus menstruasi tidak teratur lebih sulit diprediksi, Ibu bisa menggunakan perkiraan terjadinya ovulasi 12 sampai 16 hari sebelum dimulainya periode berikutnya.  Seperti dikutip dari The American Pregnancy Association, sel telur yang dihasilkan ovarium saat masa subur Ibu hanya bertahan selama 12-24 jam setelah dikeluarkan. Sangat singkat bukan?

    Oleh karena itu, mengetahui masa subur untuk memprediksi ovulasi ini sangat penting di samping memadukannya dengan cara membuat anak yang tepat. Untuk memudahkan Ibu memperkirakan masa subur, Ibu bisa mencatatnya siklus menstruasi sejak beberapa bulan sebelumnya. Dengan begitu, akan lebih gampang membaca siklus haid dan menjalankan cara membuat anak di waktu yang tepat. 

  4. Pahami Tanda-Tanda Ovulasi

    Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan pada cara membuat anak yang tepat adalah membaca tanda-tanda ovulasi. Ibu harus memahami perubahan tubuh Ibu sendiri. It’s your body that no one knows better than yourself. Ternyata, tubuh Ibu juga menunjukkan tanda-tanda ovulasi selama masa subur lho. Beberapa Ibu mungkin menyadari adanya perubahan pada masa ini, namun belum memahami apakah itu tanda-tanda ovulasi.

    Setelah mencapai kematangan dalam salah satu ovarium, sel telur kemudian dilepas dan dengan cepat dihisap oleh tuba fallopi terdekat untuk selanjutnya menuju rahim yang disebut ovulasi. Inilah saat terbaik untuk melakukan cara membuat anak yang tepat. Jika sel telur Ibu bertemu dengan sperma yang sehat dalam perjalanan menuju rahim, keduanya akan bergabung sehingga terjadi konsepsi. Menstruasi tidak terjadi dan itu artinya Ibu telah hamil.

    Untuk memudahkan Ibu mencermati masa ovulasi, yuk simak beberapa tandanya:

    • Perhatikan Suhu Tubuh Basal Ibu: Waktu yang tepat untuk mengetahui suhu tubuh basal Ibu adalah saat bangun tidur. Ketika sel telur berovulasi, suhu tubuh basal Ibu meningkat hingga periode menstruasi selanjutnya. Ibu bisa membeli termometer khusus untuk mengukur suhu basal ini.

      Dengan mengetahuinya, Ibu bisa menandai kapan ovulasi terjadi untuk mengoptimalkan cara membuat anak agar berhasil hamil dengan cepat. Ibu pun bisa menggunakan cara ini untuk memprediksi masa subur dan ovulasi pada siklus berikutnya.

    • Lendir Serviks Lebih Banyak Daripada Biasanya: Tanda lain yang menunjukkan bahwa Ibu sedang mengalami ovulasi adalah banyaknya lendir serviks selama beberapa hari. Lendir serviks ini menjadi salah satu penanda masa ovulasi karena merupakan hasil perubahan hormon-hormon yang mengontrol siklus menstruasi.

      Sebenarnya, lendir serviks ini tetap diproduksi meski Ibu tidak dalam masa subur. Warnanya putih atau kekuningan dan cenderung lengket. Namun saat ovulasi terjadi, lendir serviks menjadi lebih basah dan licin, warnanya pun tampak seperti putih telur. Cara membuat anak yang telah Ibu pelajari sebelumnya, bisa Ibu lakukan sebelum dan saat masa ovulasi terjadi.

    • Aplikasi Kalender Menstruasi: Sebagai Ibu milenial, tentu saja kemajuan teknologi memberikan akses lebih mudah untuk membantu Ibu menghitung perkiraan masa ovulasi. Salah satu aplikasi yang bermanfaat untuk menjadi reminder adalah aplikasi kalender menstruasi atau period tracker. Terutama bagi para Ibu yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur.

      Selain memprediksi hari terjadinya ovulasi, aplikasi ini akan menghitung kapan kira-kira siklus menstruasi berikutnya, masa-masa subur, informasi seputar cara membuat anak yang nyaman, bahkan menunjukkan hari-hari terbaik untuk berhubungan intim. Sangat menjanjikan bukan?


  5. Jangan Berhubungan Intim Setap Hari, Benarkah?

    Hal mendasar yang perlu Ibu dan pasangan pahami dari cara membuat anak supaya cepat hamil adalah memperhatikan frekuensi berhubungan intim. Ini berhubungan dengan masa subur dan kapan waktu yang tepat berhubungan intim agar berhasil konsepsi selama terjadinya ovulasi. Ibu juga bisa menggunakan aplikasi kalender menstruasi. Meski tidak 100% akurat, setidaknya aplikasi ini bisa membantu Ibu memprediksi rentang masa subur dan ovulasi dan memilih waktu yang tepat untuk berhubungan intim.

    Banyak yang bilang, berhubungan intim setiap hari akan mempercepat kehamilan. Namun juga tidak sedikit yang menyarankan untuk berhubungan intim setiap dua hari sekali dengan berbagai posisi cara membuat anak. Hal-hal tersebut belum terbukti kebenarannya, kecuali pasangan Ibu memiliki masalah dengan jumlah sperma atau masalah kesehatan reproduksi lainnya jika melakukan cara membuat anak dengan frekuensi tertentu.  

    Sebenarnya, sperma laki-laki bisa bertahan di dalam tubuh Ibu selama 5 hari. Sehingga yang terpenting adalah mengetahui kapan saat yang tepat untuk berhubungan intim mendekati masa ovulasi. Ibu dan pasangan bisa melakukannya selama sekitar 3 hari sebelum ovulasi, pada hari ovulasi, dan 2- 3 hari sesudah masa ovulasi berlangsung. Jika berhubungan intim setiap hari dirasa tidak nyaman, Ibu dan pasangan bisa melakukannya berselang hari. 


  6. Eksplorasi Berbagai Posisi, Pentingkah?

    Belum ada bukti akurat yang menerangkan bahwa posisi berhubungan intim tertentu cara membuat anak bisa mempercepat kehamilan. Semua posisi bisa memungkinkan terjadinya pembuahan  Beberapa orang percaya bahwa mengeksplorasi beberapa posisi bisa membuat penetrasi lebih maksimal bisa mempercepat bertemunya sperma dan sel telur.

    Namun belum ada penelitian yang membuktikannya. Yang paling penting dari eksplorasi berbagai posisi cara membuat anak adalah kenyamanan Ibu dan pasangan. Selain bertujuan untuk terjadinya kehamilan, seks perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan menambah kemesraan Ibu dan pasangan. Sehingga Ibu dan pasangan harus menikmati berhubungan intim ini dengan nyaman dan tanpa stres.

    Tentu saja sebisa mungkin menghindari stres saat merencanakan kehamilan sangat penting. Ibu harus merasa rileks dan tidak tegang saat mengupayakan cara membuat anak yang nyaman supaya cepat hamil.


  7. Perbaiki Pola Makan dan Olahraga Teratur

    Salah satu hal yang sering dilupakan Ibu dan pasangan saat merencanakan kehamilan adalah memperbaiki pola makan dan olahraga teratur. Mengapa hal ini tidak boleh diabaikan?

    • Pola Makan Sehat: Makan makanan yang sehat bisa membantu Ibu menyiapkan tubuh untuk datangnya kehamilan. Makanan sehat tersebut bisa member Ibu simpanan nutrisi penting yang nantinya akan banyak diserap untuk pertumbuhan janin seperti kalsium, protein, dan zat besi. Sumber nutrisi tersebut bisa didapat dari buah-buahan dan sayur, protein tanpa lemak jenuh, biji-bijian, susu, dan sumber lemak yang sehat.

      Kurangi frekuensi dan jumlah konsumsi makanan cepat saji dengan kandungan nutrisi rendah. Bagi Ibu yang menyukai kafein, sebaiknya mulai mengurangi mengkonsumsi minuman berkafein sejak merencanakan kehamilan. Kandungan kafein dipercaya menurunkan kesuburan dan menyerap nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan Ibu selama hamil maupun promil. Seperti dilansir pada laman Live Science, kurang dari 300mg kafein atau setara 3 cangkir kopi adalah batas maksimal konsumsi kafein dalam sehari untuk Ibu hamil maupun yang tengah merencanakan kehamilan.

    • Olahraga Teratur: Berolahraga teratur setiap hari dapat membantu tubuh Ibu mempersiapkan kondisi fisik untuk menjalani kehamilan dan stamina saat melahirkan nantinya. Olahraga teratur juga diyakini bisa mengoptimalkan kesuburan Ibu maupun pasangan. Namun, terlalu memforsir tubuh atau berolahraga terlalu berat juga tidak baik untuk kesehatan reproduksi Ibu, terutama saat ovulasi berlangsung.

      Sebaiknya, Ibu dengan minat olahraga berat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika merencanakan kehamilan. Olahraga teratur seperti jogging, yoga, dan aerobic bisa menjaga kebugaran tubuh Ibu.

  8. Hindari Rokok dan Alkohol

    Sebuah penelitian tentang dampak merokok terhadap kesuburan yang dikutip dalam American Society for Reproductive Medicine, merokok dapat menyebabkan masalah kesuburan laki-laki maupun perempuan. Kandungan nikotin dan karbon monoksida terbukti mempercepat tingkat penurunan jumlah sel telur. Ibu juga sebaiknya tidak menjadi perokok pasif karena asap rokok tersebut juga bisa mengurangi peluang untuk hamil.

    Demikian pula dengan alkohol, karena reaksi alkohol dalam tubuh Ibu bisa menekan hormon-hormon yang merangsang kehamilan, hampir sama dengan alat kontrasepsi hormon. Ibu yang merencanakan kehamilan dengan cara membuat anak yang tepat sebaiknya menghindari alkohol bahkan hingga menjalani kehamilan nanti.

Setelah membaca berapa tips di atas, sudah siapkah Ibu merencanakan kehamilan?


(Dwi Ratih)