Balita

9 Permainan Anak Tradisional Yang Seru dan Bermanfaat

9 Permainan Anak Tradisional Yang Seru dan Bermanfaat

Permainan anak beragam macamnya. Jika belakangan ini permainan anak mayoritas berbasis metode-metode tertentu seperti Montessori atau STEAM, mari menilik ke masa lampau, di mana beberapa permainan tradisional adalah permainan utama bagi anak-anak. Jarang terpapar televisi atau gawai, anak-anak zaman dulu lebih menikmati permainan tradisional yang lebih banyak dilakukan di luar rumah.

Menurut laman Parenting Science, permainan anak yang dilakukan di luar rumah memiliki banyak manfaat, di antaranya lebih rendah risikonya terpapar penyakit rabun jauh atau rabun dekat, lebih sehat karena sering terekspos sinar matahari, aktivitas fisiknya lebih tinggi, kemampuan atletiknya terasah dengan baik, bermanfaat dalam sisi psikologis, perkembangan bahasa, adaptasi sosialnya baik, dan masih banyak manfaat lainnya.

Ada beragam permainan anak tradisional yang banyak manfaatnya untuk anak, beberapa di antaranya Ibupedia ulas dalam artikel ini:

  1. Gobak Sodor

    Permainan anak tradisional yang satu ini masih banyak digemari oleh anak-anak. Permainan ini memerlukan 6-8 orang dan dilakukan secara berkelompok. Bagi anak, semakin banyak anggota yang berpartisipasi dalam sebuah permainan akan semakin seru. Untuk itulah mengapa gobak sodor masih menjadi favorit.

    Dalam permainan anak ini, anak akan mendapat beragam jenis manfaat, di antaranya:

    • Mengasah kemampuan analisis strategi: kemampuan ini digunakan oleh Tim Serang untuk bisa meloloskan diri dari sergapan Tim Jaga. Tim Jaga juga menggunakan kemampuan ini untuk mempertahankan posisinya agar tidak ada Tim Serang yang bisa lolos.

    • Melatih kerjasama tim: karena permainan anak ini berkonsep tim, tentu anak akan bekerjasama dengan teman dalam timnya untuk memenangkan permainan.

    • Melatih ego dan kepercayaan pada orang lain: Untuk bisa lolos dari menembus penjagaan Tim Jaga, dalam bermain anak akan berlatih untuk mengelola emosinya dan memberi kepercayaan kepada teman se-timnya untuk bisa mengatur strategi dengan mengelabui lawan agar salah satu dari timnya bisa menembus pertahanan lawan.

    • Melatih ketangkasan anak: Tidak hanya manfaat secara tim yang didapat anak, melainkan juga manfaat untuk diri anak sendiri. Karena banyak bergerak, memerlukan gerakan gesit dan cepat, otomatis ketangkasan anak akan terlatih.

    • Melatih motorik kasar anak: gerakan kaki, keseimbangan tubuh dan tangan membuat motorik kasar anak yang juga ikut terlatih. Otot kaki, tangan, dan seluruh tubuhnya bergerak aktif selama permainan.

  2. Petak Umpet

    Petak umpet atau permainan anak sembunyi-tangkap bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Tetapi jika dilakukan di luar ruangan akan lebih seru dan cakupan sembunyinya juga lebih luas. Permainan petak umpet juga populer di luar negeri dengan berbagai istilah.

    Permainan anak ini membutuhkan seorang penjaga dan beberapa lainnya sembunyi. Seorang anak yang menjaga harus menghitung sampai angka tertentu yang disepakati sambil menutup mata dan bersandar di tembok atau tiang yang dijadikan ‘markas’. Markas ini nantinya harus direbut oleh anak-anak yang bersembunyi secara diam-diam, saat anak penjaga mencari pemain yang bersembunyi.

    Manfaat petak umpet cukup beragam, lho, selain berguna untuk melatih kecakapan anak menghitung dengan tepat, permainan anak ini melatih sportivitas, melatih kreativitas dengan sembunyi dan merebut markas tanpa ketahuan, serta membantu anak belajar taat pada aturan permainan.

  3. Engklek

    Permainan yang satu ini mempunyai sebutan berbeda-beda di setiap daerah. Selain Engklek, permainan anak ini juga disebut Kotak Sembilan, Jingkrak, atau Kacak. Permainan ini dilakukan di tanah datar atau aspal, dan memerlukan kapur atau potongan bata untuk menggambar jalur. Bila dimainkan di tanah bisa dengan batang kayu saja untuk mengukir lintasannya. Anak harus melompat di setiap kotak sambil mengangkat sebelah kakinya. Sebelum melompat, mereka harus melempar sebuah batu dan wajib menghindari kotak yang berisi batu saat melompat nanti.

    Karena melompat menggunakan satu kaki, permainan anak satu ini bermanfaat untuk melatih otot pada kaki dan keseimbangan anak. Jika anak tidak berhasil menjaga keseimbangannya maka ia mereka akan terjatuh atau gagal dalam permainan. Koordinasi antara mata dengan kaki juga diandalkan dalam permainan. Sehingga dalam hal ini otak akan terasah untuk bisa mengoordinasikan organ tubuh dengan baik.

  4. Congklak

    Congklak adalah permainan yang bisa dilakukan dengan duduk santai. Dimainkan 2 orang, permainan anak ini menggunakan papan khusus congklak dengan 14 lubang kecil dan 2 lubang besar. Masing-masing anak berhak atas 1 lubang besar dan 7 lubang kecil. Setiap lubang diisi 7 biji kerang atau biji buah sawo kecik atau biji lainnya yang lebih mudah ditemukan di setiap daerah. Lubang besar tidak diisi. Nantinya lubang besar akan diisi oleh biji jika permainan sudah dijalankan. Di akhir permainan, biji terbanyak di lubang besar adalah pemenang permainan.

    Meski tidak dilakukan dengan berlari atau gerakan tubuh berusaha besar lainnya, permainan anak ini tetap bermanfaat. Yaitu, dapat melatih kemampuan analitis anak untuk menentukan biji dalam lubang mana yang harus berjalan agar peluang memasukkan biji ke lubang besar lebih besar. Selain itu, kemampuan motorik halus anak juga terasah saat mengambil sekumpulan biji dari lubang dan memasukkannya di lubang-lubang berikutnya. Koordinasi mata dengan tangan juga ikut terlatih, lho.

  5. Lompat Tali Atau Lompat Karet

    Menurut laman Sahabat Keluarga Kemdikbud, permainan anak lompat tali merupakan konsep belajar yang secara psikologis membantu perkembangan belajar anak. Permainan ini sederhana. Hanya bermodalkan tali atau karet gelang yang disambungkan sampai panjang dan dipegang oleh anak di masing-masing ujungnya. Anak yang bermain akan melompati tali tersebut. Permainan lompat tali memiliki beberapa manfaat seperti, melatih motorik lewat lompatan anak, menyehatkan karena seluruh tubuh anak dipakai untuk bergerak, menumbuhkan keberanian anak dengan cara berani melompati tali dengan tinggi yang berbeda, selain itu juga menumbuhkan kepercayaan diri anak saat mencoba ketinggian yang berbeda.

  6. Bentengan

    Permainan anak Bentengan dimainkan secara berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-8 orang dan harus saling merebut markas lawan. Karena terdiri dari banyak orang, maka untuk bisa menawan anggota tim lawan dan merebut markas diperlukan strategi yang jitu dan ketangkasan pemain. Kelincahan juga harus dimiliki pemain karena pemain harus gesit untuk menghindar dari lawan dan mempertahankan markasnya.

    Permainan ini bermanfaat untuk mengasah ketangkasan anak dan ketepatan strategi. Jiwa kepemimpinan anak juga akan terlatih, lho. Ada juga manfaat dalam hubungan sosial dengan teman dan kerjasama tim. Permainan ini juga melatih motorik anak agar terus aktif digunakan.

  7. Egrang

    Bermain Egrang susah-susah gampang, nih. Permainan yang bisa dimainkan secara individu ini membutuhkan alat permainan dari kayu, bambu, atau tali yang dikaitkan pada batok kelapa. Egrang dari kayu atau bambu memiliki pijakan yang lebih tinggi dari permukaan tanah, sedangkan egrang dari tali dan batok kelapa biasanya tidak terlalu tinggi. Diibaratkan egrang adalah kaki pengganti atau sepatu yang harus digunakan anak saat memainkannya.

    Karena posisinya yang membuat anak tidak langsung menginjak tanah, maka anak perlu menjaga keseimbangan tubuhnya. Inilah manfaat permainan egrang. Anak bisa melatih otot kakinya, otot tangan yang mengendalikan bilah kayunya, keseimbangan tubuhnya, serta koordinasi antara tangan dan kakinya agar egrang bisa bergerak tanpa anak terjatuh.

  8. Kelereng

    Bermain kelereng atau gundu, seringkali terkesan remeh. Padahal, permainan anak satu ini juga memiliki manfaat untuk perkembangan anak. Kelereng setiap pemain dikumpulkan di dalam sebuah lingkaran, kemudian seorang anak yang mendapat giliran sebagai pembidik akan membidikkan kelerengnya ke kumpulan kelereng teman-temannya. Bila tepat mengenai, kelereng yang terkena bidikan biasanya akan menjadi miliki si pembidik. Kelihatannya sih mudah, tapi rupanya tidak lho. Tidak semua anak berhasil membidik dengan tepat.

    Permainan ini mengasah konsentrasi anak, menyeimbangkan koordinasi mata dan jari untuk membidik kelereng, serta toleransi dan keikhlasan mematuhi aturan jika kelereng miliknya harus menjadi milik anak lain.

  9. Bola Bekel

    Bola bekel mayoritas dimainkan oleh anak perempuan tetapi tak jarang anak laki-laki pun menguasai permainan ini. Permainan ini menggunakan satu buah bola kecil dan 5 biji bekel. Anak harus bisa menggenggam seluruh biji bekel beserta bolanya, kemudian melempar bola dan meletakkan biji. Selanjutnya biji bekel diambil satu persatu sesuai urutan hitungan sambil melempar bolanya. Pemain harus berhenti jika ia tidak berhasil meraih bola dan biji bekel dalam sekali lemparan bola.

    Permainan ini bermanfaat bagi anak untuk motorik halusnya. Genggaman yang tepat akan menjaga bola dan biji bekel tidak terjatuh. Selain itu koordinasi mata dengan tangan juga diasah untuk meraih bola dan biji bekel bersamaan, Otak bagian eksak juga terasa, lho. Karena anak akan fokus pada hitungan saat mengambil biji bekel berurutan. Pemikiran untuk membuat strategi juga terlatih, karena anak akan mencari cara jitu agar saat hitungan semakin besar, ia bisa meraih semua biji bekel secara bersamaan dalam satu lemparan bola.

Tidak menyangka, bukan, bahwa ternyata permainan anak zaman dulu banyak manfaatnya untuk tumbuh kembang anak. Bahkan, dari semua permainan tersebut, ada manfaat paling dominan yang berguna untuk anak. Yaitu bersosialisasi dengan teman-temannya.

Penulis: Dwi Ratih