Balita

Ide Aktivitas untuk Melatih Koordinasi Mata dan Tangan Anak

Ide Aktivitas untuk Melatih Koordinasi Mata dan Tangan Anak

Koordinasi mata dan tangan adalah salah satu bagian terpenting dalam proses pembelajaran setiap manusia. Kemampuan menggerakkan tangan sesuai dengan apa yang dilihat oleh mata, perlu dimiliki semua orang karena itu memang jadi kemampuan dasar untuk melakukan banyak sekali hal, seperti menulis, meletakkan barang, makan, minum, dan lain-lain. 

Kita sebagai orang dewasa mungkin sudah tidak kesulitan lagi melakukan berbagai macam kegiatan yang menuntut koordinasi mata dan tangan. Sayangnya, tidak demikian bagi anak-anak. Di tahun-tahun pertama kehidupannya, mereka masih dalam proses belajar tentang kemampuan koordinasi mata dan tangan, suatu fase yang juga kita pernah lalui saat kecil dulu. Maka tak heran jika aktivitas atau kegiatan yang tampak sederhana bagi kita, bisa jadi sangat sulit bagi anak.

Bayi mulanya tidak menyadari keberadaan tangannya sendiri. Seperti dikutip dari laman Tiny Love, pada usia sekitar 6 hingga 8 minggu, ia mulai sadar bahwa ada “benda” berupa tangan yang ternyata jadi bagian dari tubuhnya. Di usia ini, bayi mungkin akan mengeksplorasi tangannya itu dengan menyentuhnya, meraih satu tangan dengan jari-jari tangan lainnya, menariknya, atau membuka dan menutup jari mereka. Pada tahap ini, gerakan mereka biasanya masih acak. Mereka juga belum mampu mengangkat tangan di depan mata untuk melihatnya dengan sengaja.

Sebenarnya, setiap bayi dilahirkan dengan refleks mencengkeram. Maka dari itu, di usia 6 sampai 8 minggu, saat di mana bayi baru menyadari keberadaan tangannya, penting untuk orangtua meletakkan benda atau mainan yang bisa mengeluarkan suara di sekitar tangan bayi untuk memicu refleks mencengkeram dan sebagai bentuk stimulasi untuk bayi. Meletakkan benda di dekat bayi dapat membuat bayi otomatis meraihnya. Lalu ketika mainannya bergerak dan mengeluarkan suara, ia akan mencari sumber suara dengan matanya. Bentuk stimulasi bayi ini juga dapat membantunya semakin menyadari keberadaan tangannya.

Pentingnya Melatih Koordinasi Mata dan Tangan Anak


Meski bayi terlahir dengan refleks mencengkeram dan kemampuan melihat, kemampuannya mengoordinasikan mata dan tangan tetap perlu distimulasi. Melatih koordinasi mata dan tangan perlu dilakukan karena ini sangat memengaruhi keterampilannya menulis yang tentu akan berguna ketika ia sudah bersekolah nanti. Tak hanya itu, bahkan sebelum bayi belajar menulis, ia juga butuh koordinasi mata dan tangan untuk makan, minum, mengambil dan melempar benda, dan banyak lagi lainnya.

Koordinasi mata dan tangan juga erat kaitannya dengan sistem sensorik motorik anak. Sistem sensorik adalah suatu proses yang melibatkan indera anak dalam memahami sesuatu. Seperti yang kita tahu, manusia memiliki lima panca indera; sentuhan, pendengaran, penglihatan, penciuman, dan pengecapan. Organ mata dan tangan berfungsi untuk melihat dan meraba benda-benda di sekeliling kita. Dengan kedua organ tersebut dan koordinasi antara keduanya, kita dapat lebih mudah memahami sesuatu.

Sedangkan sistem motorik adalah sistem gerak tubuh manusia. Sistem ini berkaitan dengan kemampuan gerak kita, mulai dari yang melibatkan otot-otot kecil seperti jari, sampai yang melibatkan otot-otot besar, seperti kaki dan bagian tubuh lain. Gerakan motorik halus menjadi aktivitas yang membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang baik. Contohnya seperti mengambil biji kacang hijau menggunakan jari, memegang ujung sendok, menggunakan sumpit, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, ternyata menurut studi yang pernah dirilis oleh ilmuwan di Indiana University, terdapat korelasi yang kuat antara koordinasi mata dan tangan dengan kemampuan belajar dan komunikasi sosial. Penelitian itu membahas bagaimana anak-anak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orangtua mereka menggunakan tatapan, sistem visual, serta koordinasi mata dan tangan. Bisa dibayangkan betapa sulitnya anak-anak menjalani hidup tanpa koordinasi mata dan tangan yang baik, ya!

Milestone Penting Perkembangan Koordinasi Mata dan Tangan Berdasarkan Usia


Seperti banyak perkembangan lainnya, perkembangan koordinasi mata dan tangan juga terjadi secara bertahap berdasarkan usia. Berikut ini milestone yang bisa dijadikan acuan atau tolak ukur bagi orangtua untuk mengetahui seberapa baik perkembangan koordinasi mata dan tangan anaknya, seperti dilansir dari laman Encyclopedia of Children’s Health:

  1. Lahir sampai tiga tahun

    Saat baru lahir sampai usianya mencapai tiga tahun, bayi dapat mencapai keterampilan seperti berikut:

    • Penglihatannya mulai berkembang, matanya mulai dapat mengikuti objek yang bergerak perlahan di depannya;

    • Ia juga mulai keterampilan mata dan tangan dasar, seperti meraih, menggenggam benda, memberi makan, dan berpakaian;

    • Anak mulai mengenali konsep tempat dan arah, seperti naik, turun, dan masuk; dan

    • Ia juga mulai mengembangkan kemampuan memanipulasi objek dengan keterampilan motorik halus.

  2. Tiga sampai lima tahun

    Antara usia tiga dan lima tahun, anak akan terus mengembangkan keterampilan berikut:

    • Ia akan mengembangkan keterampilan koordinasi mata dan tangan serta preferensi penggunaan tangan dominan kanan atau kiri (kidal);

    • Ia terus memahami dan menggunakan konsep tempat dan arah, seperti atas, bawah, dan samping;

    • Anak mulai menunjukkan kemampuan memanjat, menyeimbangkan diri, berlari, melompat, mendorong dan menari, serta menaiki tangga satu demi satu; dan

    • Ia akan mengembangkan koordinasi mata dan tangan serta tubuh, dan mulai memahami persepsi soal kedalaman.

  3. Lima sampai tujuh tahun

    Anak-anak yang berusia antara lima dan tujuh tahun mengembangkan atau terus mengembangkan keterampilan berikut:

    • Anak akan semakin meningkatkan keterampilan motorik halus, seperti memegang alat tulis dan menggunakan gunting;

    • Ia juga terus mengembangkan kemampuan memanjat, menyeimbangkan diri, berlari, berlari kencang, dan melompat;

    • Anak akan terus meningkatkan koordinasi mata dan tangan, preferensi penggunaan tangannya juga semakin jelas; dan

    • Ia juga belajar fokus pada pekerjaan sekolah selama berjam-jam setiap hari.

Aktivitas untuk Melatih Koordinasi Mata dan Tangan Anak


Seperti yang sudah kita sebut diatas, koordinasi mata dan tangan anak ini perlu dilatih dan distimulasi terus menerus supaya kemampuannya terus berkembang. Berikut adalah ide-ide aktivitas stimulasi perkembangan anak khususnya untuk melatih koordinasi mata dan tangan.

  1. Permainan lempar tangkap bola

    Aktivitas untuk stimulasi anak yang pertama adalah permainan lempar tangkap bola. Kelihatannya memang sederhana, tapi lewat aktivitas ini anak bisa belajar koordinasi mata dan tangan karena ia harus memerhatikan bola agar bisa menangkapnya. Pastikan untuk menggunakan bola yang aman dan berbahan lembut supaya tidak melukai si kecil.

    Untuk anak yang lebih kecil, Ibu dan Ayah bisa menggunakan balon. Balon dapat memberikan beberapa manfaat untuk koordinasi mata dan tangan, pertama karena ia jatuh lebih lambat, membuat anak-anak yang lebih kecil lebih mudah menangkapnya. Kedua, karena ringan, balon biasanya akan terbang ke berbagai arah tanpa diduga, membuat anak perlu menggunakan gerakan visual cepat untuk mengikuti balon dan menangkapnya.

  2. Permainan memasukkan lingkaran ke dalam tiang kecil

    Permainan ini biasa disebut permainan lempar cincin atau ring toss. Biasanya permainan ini dibuat dari plastik atau kayu. Cara memainkannya dengan melemparkan benda berbentuk lingkaran ke sebuah tiang atau tongkat kecil dari jarak tertentu. Biasanya anak yang memiliki gangguan koordinasi mata dan tangan akan kesulitan memasukkan cincin ke tiang, bahkan dari jarak dekat sekalipun.

  3. Memasukkan sedotan ke lidi

    Stimulasi anak yang satu ini sebenarnya mirip dengan permainan ring toss. Bedanya, ring toss lebih cocok dimainkan anak yang sudah lebih besar yang sudah memiliki kemampuan melempar benda. Sedangkan untuk anak yang lebih kecil, bisa diajak bermain memasukkan sedotan ke lidi. Caranya dengan memotong sedotan menjadi beberapa bagian, lalu ajak anak untuk memasukkannya ke lidi yang sudah diberdirikan.

  4. Melukis menggunakan tangan

    Melukis menggunakan tangan juga dapat menjadi cara stimulasi perkembangan anak, lo. Minta anak untuk membuat garis lurus di kertas atau kanvas menggunakan jarinya yang sudah dicelupkan ke dalam cat yang aman untuk anak. Bisa juga dengan memintanya menggambar angka 8 atau bentuk lain yang mengharuskan anak melihat jari tangannya sembari menelusuri kertas dan menggambar bentuk.

  5. Menjepit pakaian menggunakan jepitan baju

    Aktivitas lain untuk melatih koordinasi mata dan tangan anak adalah menjepit baju menggunakan jepitan baju. Meminta anak untuk membantu menjemur pakaian ternyata juga bisa membantu mengasah kemampuan tersebut lo. Untuk memudahkan anak, Ibu atau Ayah bisa membentangkan tali yang sejajar dengan dada anak, lalu ajarkan anak membuka jepitan baju dan memasangnya di pakaiannya. Awalnya mungkin anak akan kesulitan, tapi semakin sering dilatih, ia pun akan semakin terbiasa. Aktivitas ini dapat mengasah koordinasi mata dan tangan supaya jepitan baju dapat terpasang dengan kuat.

  6. Aktivitas meronce

    Meronce juga dapat menjadi alternatif kegiatan untuk melatih koordinasi mata dan tangan anak. Kegiatan ini menuntut anak memerhatikan setiap manik-manik yang akan dipasang ke benang. Selain melatih koordinasi mata dan tangan, kegiatan ini juga sangat baik untuk motorik halusnya. Anak juga akan belajar berkonsentrasi tatkala harus mengepaskan lubang manik-manik ke ujung benang. Tapi jangan terlalu memaksakan kegiatan ini pada anak yang rentang fokusnya masih pendek ya.

  7. Menyortir mainan berdasarkan warna

    Stimulasi perkembangan anak yang lain juga bisa dilakukan dengan menyortir mainan berdasarkan warna atau ukurannya. Tidak harus mainan, kamu juga bisa menggunakan bola warna-warni untuk disortir. Minta anak untuk mengumpulkan benda berwarna hijau di kotak A, kuning di kotak B, dan biru di kotak C. Dengan permainan ini, anak akan semakin terlatih mengoordinasikan mata dan tangannya.

Tanda Adanya Gangguan pada Kemampuan Koordinasi Mata dan Tangan Anak


Masalah koordinasi mata dan tangan biasanya pertama kali diketahui dari kurangnya keterampilan anak dalam menggambar atau menulis. Anak akan kesulitan jika diminta mengikuti garis lurus pada gambar. Ia juga terlihat sering bergantung pada tangannya untuk eksplorasi mainan atau benda lain. Koordinasi mata dan tangan yang buruk dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, namun ada dua kondisi utama yang sering jadi penyebabnya, yakni masalah penglihatan dan gangguan gerakan.

  • Gangguan penglihatan

    Gangguan penglihatan adalah hilang atau berkurangnya fungsi penglihatan yang membuat sulit atau tidak mungkin untuk melakukan tugas sehari-hari tanpa adaptasi khusus. Gangguan penglihatan dapat disebabkan oleh hilangnya ketajaman penglihatan, di mana mata tidak dapat melihat objek sejelas biasanya. Bisa juga disebabkan oleh hilangnya bidang penglihatan, di mana mata tidak dapat melihat area seluas biasanya tanpa menggerakkan mata atau memutar kepala. Gangguan penglihatan mengubah cara seorang anak dalam memahami dunia dan lingkungannya. Gangguan penglihatan tentu memengaruhi kemampuan koordinasi mata dan tangan anak, sehingga juga bisa mengganggu perkembangan kognitif, emosional, neurologis, dan fisiknya.

  • Gangguan gerakan

    Gangguan ini ditandai dengan adanya gangguan gerak tubuh. Penyebabnya pun beragam. Contohnya adalah ataksia, yang ditandai dengan kurangnya koordinasi saat melakukan suatu gerakan. Masalah yang mungkin terlihat seperti kecanggungan, ketidaktepatan, atau ketidakstabilan. Gerakannya tidak mulus dan mungkin tampak terputus-putus atau tersentak-sentak. Contoh lain adalah hipertonia, suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan ketegangan otot yang tidak normal dan berkurangnya kemampuan otot untuk melakukan peregangan. Apapun penyebabnya, gangguan gerakan hampir selalu menghalangi perkembangan normal koordinasi mata dan tangan.

Kapan Orangtua Perlu Khawatir dan Menghubungi Dokter?


Sejak anak mulai menyadari keberadaan tangannya, orangtua perlu rajin mengajak anak bermain yang melibatkan koordinasi mata dan tangan. Beberapa permainannya seperti yang sudah disebutkan di atas, tinggal disesuaikan saja dengan usia anak. Penting juga untuk sesekali membiarkan anak bereksplorasi sendiri dengan benda-benda di sekelilingnya agar ia dapat meningkatkan kemampuannya mengoperasikan tangan berdasarkan apa yang ia lihat. Namun jika anak terlihat enggan melakukan aktivitas yang memerlukan koordinasi mata dan tangan, atau memiliki tulisan yang tidak teratur, mungkin orangtua perlu mempertimbangkan untuk membawanya ke dokter anak.

Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih