Balita

Inilah 5 Ciri-Ciri Anak Obesitas yang Harus Ibu Waspadai

Inilah 5 Ciri-Ciri Anak Obesitas yang Harus Ibu Waspadai

Ciri-ciri anak obesitas tidak serta merta dapat dilihat dari berat badannya saja. Ada beragam faktor yang dapat menjadi ciri-ciri anak obesitas salah satunya adalah kerangka tubuh anak yang lebih besar bila dibandingkan dengan anak seusianya. 

Obesitas sendiri bukanlah suatu hal yang baik bagi anak-anak, ini adalah kondisi medis yang serius dan sangat berpengaruh pada kesehatan anak-anak, remaja, bahkan hingga orang dewasa. Selain masalah medis, dampak anak obesitas juga dapat menyebabkan masalah psikologi yang serius hingga mengarah ke stress atau depresi. 

Ini ditandai dengan maraknya kasus bullying saat ini yang selalu menyerang bentuk tubuh seseorang atau istilah kekiniannya adalah body shaming hingga menyebabkan anak yang obesitas dapat mengalami masalah psikis sejak kecil. 

Berbagai macam bahaya anak obesitas juga dapat menyerang sejak dini seperti diabetes, kolesterol, tekanan darah tinggi, dan masih banyak lagi.

Ciri-Ciri Anak Obesitas


Melansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini adalah cara mudah mengenali ciri-ciri anak obesitas sebagai tanda waspada para orang tua:

1. Wajah yang Berbeda

Ciri-ciri anak obesitas dapat terlihat dari wajahnya yang berbentuk bulat, pipi tembem atau penuh, dan bahu rangkap. Namun Ibu perlu tetap mengecek BMI si kecil terlebih dahulu untuk memastikan bahwa si kecil memiliki ciri-ciri anak obesitas pada umumnya. 

2. Bentuk Leher

Ciri-ciri anak obesitas bisa terlihat melalui bentuk leher yang relatif pendek. Bahasa umumnya, seolah-olah anak seperti tidak memiliki leher. Leher yang tidak terlihat ini dapat disebabkan karena lemak pada kulit di bawah dagu yang cukup menumpuk atau bagian tubuh lainnya yang berdekatan dengan leher. Bila si kecil melakukan diet, bentuk leher akan kembali terlihat normal (tidak pendek).

3. Perhatikan Ukuran Perutnya!

Perut yang buncit kerap kali dikaitkan dengan ciri-ciri anak obesitas terutama bila disertai dengan bentuk badan yang juga besar. Lingkar perut normal bagi anak sangat tergantung dari tinggi dan berat badannya, sementara itu, untuk orang dewasa laki-laki, lingkar perut normal adalah 90 cm dan untuk wanita adalah 80 cm.

4. Lihat Kedua Paha Si Kecil

Ciri-ciri anak obesitas sangat terlihat jelas bila kedua pahanya bergesekan saat sedang berjalan, ini dikarenakan kedua paha si kecil saat obesitas saling menempel. Ini juga berlaku bagi orang dewasa dan biasanya hal ini akan membuat tidak nyaman saat bergerak.

5. Ciri-Ciri Anak Obesitas Lebih Spesifik

Ternyata, ada ciri-ciri anak obesitas yang lebih spesifik seperti bagi anak laki-laki, dada terlihat membusung, memiliki payudara yang sedikit membesar, dan penis yang mengecil atau tidak terlihat secara utuh karena tertutup oleh lemak. 

Sementara itu bagi anak perempuan, ciri-ciri anak obesitas dapat dilihat dari masa pubertas yang datang lebih awal dibandingkan dengan anak seusianya (kurang dari 9 tahun).

Penyebab Anak Obesitas


Bila sudah mengetahui ciri-ciri anak obesitas pada umumnya, Ibu bisa mencari sumber penyebab anak mengalami obesitas supaya lebih waspada di kesempatan lainnya. Mengutip dari laman Mayo Clinic, berikut ini ada beberapa penyebab anak obesitas:

1. Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Tidak Seimbang

Ada anak kecil mengalami gizi buruk, namun ada juga yang sebaliknya, si kecil memiliki ciri-ciri anak obesitas yang harus menjadi perhatian Ibu. Gaya hidup yang buruk dapat terlihat ketika si kecil mengkonsumsi gizi tak seimbang misalnya terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori atau tinggi gula. 

Kurang makan buah dan sayur juga dapat membuat ciri-ciri anak obesitas terlihat pada si kecil. Seringnya anak-anak mengkonsumsi makanan instan atau junk food juga dapat memunculkan dampak anak obesitas.

2. Kurang Aktivitas Fisik

Anak-anak lumrahnya punya energi yang lebih dan suka sekali eksplorasi pada berbagai macam kegiatan fisik atau olahraga. Ciri-ciri anak obesitas juga ada kaitannya dengan rasa malas yang ada pada si kecil saat harus melakukan olahraga atau aktivitas fisik

Kegiatan ini membutuhkan gerakan fisik yang lincah, namun bagi anak yang mengalami obesitas, bergerak lincah akan membuatnya terlalu lelah hingga membuatnya tidak suka dengan kegiatan fisik semacam olahraga.

3. Faktor Keluarga yang Melekat

Apakah ciri-ciri anak obesitas ada pada si kecil? Jangan terburu-buru menyalahkan si kecil karena bisa jadi ada kaitannya dengan faktor keluarga atau lingkungan sekitarnya. 

Misalnya, si kecil tumbuh di keluarga dengan postur badan yang tinggi besar atau cenderung kelebihan berat badan, kurang olahraga, hingga sering mengkonsumsi makanan tinggi gula dan kalori. 

Sebuah kebiasaan buruk yang ada pada keluarga Ibu bisa jadi pemicu si kecil mengalami obesitas karena tak ada contoh gaya hidup sehat di sekitarnya.

4. Ada Kaitannya dengan Faktor Psikologi

Ciri-ciri anak obesitas memang sangat jelas terlihat dari postur tubuh si kecil yang gemuk, namun penyebabnya tak hanya dari makanan saja. Beberapa anak yang mengalami obesitas justru memiliki faktor psikologi yang belum terurai dan terselesaikan. 

Ada anak yang ketika sedang sedih atau stress cenderung susah makan, namun beberapa anak justru melampiaskan stress yang sedang ia alami dengan makan berlebihan. Hal ini juga dapat diakibatkan karena si kecil merasa bosan dan jenuh dengan keadaan yang sedang ia alami. 

Karena anak adalah peniru yang baik, maka kebiasaan melampiaskan emosi negatif melalui kegiatan makan ini ada kaitannya dengan kebiasaan orang tua mereka yang juga sering melakukan hal tersebut.

5. Faktor Sosial dan Ekonomi

Perhatikan kembali lingkungan tempat si kecil tumbuh karena anak-anak yang tumbuh ditempat yang terbatas cenderung sembarangan dalam mengkonsumsi makanan atau minuman, bisa jadi yang mereka pilih adalah makanan dan minuman tinggi kalori dan banyak gula. 

Kesempatan olahraga yang jarang didapatkan anak-anak karena lingkungan yang tidak memadai juga dapat menjadi penyebab anak-anak mengalami obesitas.

6. Sedang Mengkonsumsi Pengobatan Tertentu

Ciri-ciri anak obesitas tak hanya terlihat dari badannya yang besar atau gaya hidupnya yang kurang baik karena beberapa anak yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu juga berpotensi mengalami obesitas. 

Dampak Anak Obesitas


Bahaya anak obesitas sangat erat kaitannya dengan masalah medis yang akan muncul bersamaan dengan tumbuh kembangnya. Melansir dari Mayo Clinic, obesitas pada anak seringkali menyebabkan sejumlah komplikasi seperti berikut:

1. Diabetes Tipe 2

Kondisi ini ditandai dengan cara tubuh anak menggunakan glukosa atau gula yang masuk. Obesitas karena gaya hidup yang tidak sehat atau kurang gerak dapat meningkatkan risiko diabetes tipe ini.

2. Kolesterol dan Tekanan Darah Tinggi

Kedua kondisi ini adalah indikator bahaya anak obesitas yang diakibatkan karena pola makan yang buruk. Faktor-faktor seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi juga sangat berkontribusi terhadap penumpukan plak pada arteri sehingga suatu hari dapat membuat arteri menyempit, mengeras, dan yang paling buruk dapat menyebabkan stroke hingga serangan jantung.

3. Mengalami Nyeri Sendi

Ciri-ciri anak obesitas selain bentuk tubuhnya juga dapat dilihat dari seringnya si kecil mengalami nyeri pada sendi karena adanya tekanan ekstra pada pinggul, lutut, hingga punggung. Anak yang obesitas juga rentang terhadap pegal-pegal yang membuatnya tidak nyaman beraktivitas.

4. Mengalami Masalah Pernafasan

Asma seringnya terjadi pada anak-anak yang mengalami obesitas meskipun ada juga asma karena bawaan atau genetik. Obesitas pada anak juga dapat menyebabkan sleep apnea yaitu kondisi di mana adanya gangguan pernafasan seperti nafas tiba-tiba terhenti atau tidak stabil saat tidur.

5. Penyakit Hati Berlemak (Non Alkohol)

Gangguan pada liver atau hati tak hanya berlalu pada mereka yang sering kali mengkonsumsi alkohol, anak-anak dengan kondisi obesitas juga mungkin mengalami hal ini. Timbunan lemak yang banyak pada hati akan memunculkan jaringan parut dan kerusakan hati.

6. Komplikasi Sosial dan Emosional

Bullying  dan body shaming pasti sering kali kita dengar terutama pada anak-anak yang mengalami obesitas. Kurangnya rasa saling menghargai dan menyayangi pada lingkungan pertemanan si kecil memungkinkan anak yang mengalami obesitas cenderung di bully, diejek, diintimidasi, hingga dikucilkan. 

Hal ini akan memicu masalah psikis lain seperti rentan terhadap depresi hingga gangguan kecemasan lainnya.

Cara Mencegah Anak Obesitas


Mencegah anak obesitas penting dilakukan baik untuk alasan medis maupun psikis si kecil. Sebelum terlambat, lakukan beberapa cara mencegah anak obesitas berikut ini:

1. Contohkan Gaya Hidup Sehat Aktif

Sebagai orang tua, Ayah dan Ibu adalah role model utama bagi buah hati tercinta. Salah satu upaya mencegah anak obesitas adalah dengan memberikan contoh gaya hidup yang sehat serta aktif untuk si kecil.

 Ajak si kecil berolahraga minimal tiga kali seminggu dengan olahraga yang menyenangkan dan intensitas waktu maksimal 30 menit. Bermain yang melibatkan gerakan fisik juga dapat membantu si kecil mencegah obesitas anak.

2. Sediakan Camilan Sehat

Boleh menyediakan camilan manis seperti cake, coklat, atau permen, namun batasi konsumsinya. Mencontohkan pola makan yang sehat juga bermanfaat mencegah anak obesitas seperti mulai menambahkan buah dan sayuran pada menu makannya. Buah dan sayuran ini dapat divariasikan pengolahannya seperti dibuat jus, smoothies, atau dijadikan finger food.

3. Hindari Memberi Reward Makanan atau Minuman

Biasanya, reward diberikan sebagai tanda si kecil berhasil melakukan sesuatu. Reward ini juga sering kali erat kaitannya dengan makanan atau minuman tinggi kalori dan tinggi gula seperti permen, es krim, keripik, dan masih banyak lagi. Cobalah mengganti reward untuk si kecil seperti mainan, buku, atau semacamnya.

4. Memastikan Anak Cukup Tidur

Anak yang cukup tidur akan terhindar dari stress yang sering kali menyebabkan si kecil mengkonsumsi makanan atau minuman berlebihan. Cukup tidur tak hanya dapat mengontrol berat badan si kecil tapi juga bagus untuk kesehatan.

5. Konsumsi Air Putih yang Cukup

Banyak ditemui beberapa anak kurang suka mengkonsumsi air putih dan memilih minuman manis seperti sirup untuk melepaskan dahaganya. Mulai saat ini kebiasaan tersebut dapat Ibu ubah dengan menetapkan waktu minum air putih yang cukup untuknya. 

Asupan air putih pada tubuh si kecil juga berguna untuk memberinya energi saat akan menjalani aktifitas harian.

Cara Menurunkan Berat Badan Anak Obesitas


Bila terdeteksi si kecil memiliki ciri-ciri anak obesitas, Ibu bisa melakukan sejumlah hal untuk membantu menurunkan berat badan si kecil, namun sebelumnya Ibu bisa berkonsultasi terlebih dahulu ya ke dokter. Berikut ini beberapa cara menurunkan berat badan anak obesitas yang dapat Ibu lakukan di rumah:

1. Mengajak Si Kecil Berolahraga

Sejumlah olahraga faktanya mampu menurunkan berat badan lebih cepat dan efektif. Olahraga yang dimaksud adalah berlari, jogging, berenang, bersepeda, dan masih banyak lagi. Pastikan si kecil dalam kondisi sehat dan tidak terlalu lelah sebelum dan setelah berolahraga.

2. Ganti Screen Time dengan Kegiatan Fisik

Ubah screen time si kecil menjadi kegiatan fisik yang menyenangkan sehingga tidak membuat si kecil hanya rebahan saja saat di rumah. Membantu Ibu mengerjakan pekerjaan ringan saat di rumah adalah ide yang bagus. Selain belajar tanggung jawab, membantu Ibu mengerjakan pekerjaan rumah bisa menjadi kegiatan fisik yang membuatnya aktif bergerak.

3. Bantu Si Kecil Mengatur Pola Makan

Nasi putih dapat diganti dengan nasi merah, kentang rebus, ubi, ataupun oatmeal. Buatlah hal ini menjadi kebiasaan sehatnya. Beritahu si kecil bahwa ada banyak karbohidrat lain yang juga mengenyangkan selain nasi putih. Tambahkan buah, sayur, protein, dan vitamin lain pada asupan makanan hariannya.

Editor: Dwi Ratih