Ibupedia

10 Fakta dan Persiapan Lengkap Melahirkan Caesar

10 Fakta dan Persiapan Lengkap Melahirkan Caesar
10 Fakta dan Persiapan Lengkap Melahirkan Caesar

Detik-detik menuju kelahiran si buah hati merupakan momen yang ditunggu Ibu. Bagi sebagian Ibu, melahirkan caesar atau yang disebut juga sebagai prosedur C-Section menjadi pilihan terbaik. Ada beberapa alasan yang mendasari Ibu melahirkan secara caesar, seperti alasan personal untuk menentukan tanggal lahir bayi sesuai keinginan, sampai alasan kesehatan atau preferensi medis rekomendasi dokter kandungan

Tahukah Ibu, operasi cesar sudah ada sejak zaman dahulu, mulai dari mitologi Yunani, budaya Mesir, Romawi, hingga Hindu Kuno. Dikutip dari U.S. National Library of Medicine, asal-usul nama operasi cesar masih menjadi perdebatan, meski ditengarai awal kemunculannya sejak kelahiran Julius Caesar. Berdasarkan catatan sejarah, prosedur melahirkan caesar pertama kali berasal dari Swiss pada tahun 1500, ketika seorang bernama Jacob Nufer melakukan operasi pada istrinya yang hendak melahirkan karena kesulitan untuk melahirkan bayinya secara pervaginam

Melahirkan caesar memiliki pro dan kontra. Dilansir dari Healthline, pro dari lahiran sesar antara lain, bisa menurunkan risiko inkontinensia dan disfungsi seksual setelah kelahiran bayi, mengurangi risiko bayi kekurangan oksigen selama proses persalinan, serta mengurangi trauma yang dialami bayi saat melewati jalan lahir. Sementara itu, kontra dari lahiran sesar di antaranya memperbesar kemungkinan melahirkan caesar di kehamilan selanjutnya, risiko komplikasi yang lebih tinggi, hingga periode pemulihan yang memakan waktu lebih lama. 

9 Alasan Medis Melahirkan Caesar Jadi Pilihan Persalinan Teraman 

Ada banyak kondisi ibu hamil yang mengharuskan melalui proses persalinan dengan cara melahirkan caesar. Alasan paling umum yang mungkin sering Ibu dengar di antaranya ukuran bayi yang terlalu besar untuk melewati jalur lahir. Selain itu, kondisi kesehatan Ibu juga sangat menentukan apakah si kecil bisa lahir ke dunia dengan cara pervaginam atau operasi cesar. 

Berikut ini beberapa alasan medis yang menyebabkan lahiran sesar jadi pilihan terbaik, yaitu:

1. Mengatasi Proses Persalinan yang Terlalu Lama


Jika Ibu memerlukan waktu hingga 20 jam bahkan lebih selama persalinan, melakukan operasi cesar menjadi pilihan tepat untuk menyelamatkan ibu dan si kecil. Beberapa penyebab proses persalinan jadi terlalu lama antara lain bayi yang terlalu besar untuk melewati jalan lahir, penipisan serviks yang lambat, atau harus melahirkan bayi kembar. 

2. Posisi Bayi Tidak Normal

Posisi bayi yang sungsang atau melintang bisa berbahaya saat persalinan, sehingga perlu dilakukan operasi cesar.

3. Gangguan Janin


Dokter biasanya memutuskan agar Ibu melahirkan caesar jika bayi dalam kandungan mengalami gangguan atau kekurangan oksigen.

4. Cacat Lahir

Untuk mengurangi komplikasi persalinan, dokter akan melakukan operasi cesar pada bayi dengan kondisi tertentu, seperti memiliki penyakit jantung bawaan atau kelebihan cairan di otak.

5. Kondisi Kesehatan Kronis


Kondisi kesehatan ibu sangat menentukan. Ibu harus melahirkan caesar jika memiliki riwayat penyakit kronis tertentu seperti gangguuan jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes.

6. Prolaps Tali Pusat

Tali pusat tergelincir melalui leher rahim sebelum bayi lahir atau melilit pada bayi disebut prolaps tali pusat. Hal ini dapat mengurangi aliran darah pada bayi, sehingga membahayakan kesehatannya. Meskipun jarang, prolaps tali pusat adalah kondisi serius yang memerlukan lahiran sesar darurat.

7. Disproporsi Sefalopelvik (CPD)


CPD adalah kondisi ketika panggul calon ibu terlalu kecil untuk melahirkan bayi melalui vagina, atau jika kepala bayi terlalu besar untuk jalan lahir. Dalam kedua kasus tersebut, bayi tidak dapat melewati vagina dengan aman.

8. Masalah Plasenta

Dokter akan melakukan operasi caesar ketika plasenta letak rendah sebagian atau seluruhnya menutupi leher rahim (plasenta previa). Operasi melahirkan caesar juga diperlukan ketika plasenta terlepas dari lapisan rahim yang dapat menyebabkan bayi kehilangan oksigen (solusio plasenta). Menurut American Pregnancy Association, plasenta previa terjadi pada 1 dari 200 wanita hamil. Sekitar 1 persen wanita hamil mengalami solusio plasenta.

9. Melahirkan Lebih Dari Satu Bayi


Bagi Ibu yang melahirkan bayi kembar lebih berisiko jika melalui persalinan pervaginam. Satu atau lebih bayi bisa berada dalam posisi abnormal. Melahirkan caesar seringkali menjadi cara teraman untuk melahirkan.

Itu dia 9 alasan medis melahirkan caesar lebih aman dan diutamakan bagi para Ibu ketimbang melahirkan dengan cara pervaginam. Bagaimanapun, melahirkan caesar itu butuh perjuangan yang tidak main-main lho. Perlu persiapan matang, yuk kita simak fakta-fakta melahirkan caesar berikut ini. 

10 Fakta Melahirkan Caesar

Apa saja mitos yang pernah Ibu dengar tentang melahirkan sesar? Melahirkan caesar kerap disertai mitos-mitos yang belum terbukti kebenarannya. Misalnya saja, bayi yang dilahirkan dengan operasi cesar biasanya akan cenderung sering sakit-sakitan. Mitos lainnya, sekali ibu melahirkan dengan operasi cesar, harus melahirkan caesar seterusnya. 

Beberapa mitos lain juga sering bersliweran, contohnya dianggap “gagal” atau belum menjadi ibu yang seutuhnya karena tidak merasakan sakit serta perjuangan melahirkan si kecil melalui vagina, yang dianggap “normal”. Atau, melahirkan caesar yang dinilai bisa berpotensi menunda waktu menyusui serta menghambat bonding time dengan si kecil. 

Semua itu mitos yang tidak boleh dipercaya ya, Ibu. Faktanya, melahirkan caesar ataupun pervaginam tidak mengurangi perjuangan Ibu dalam melahirkan buah hati. Para ibu yang menempuh proses lahiran sesar juga mempertaruhkan nyawa, dan memerlukan proses pemulihan yang tidak sebentar. Apapun cara yang Ibu pilih, Ibu tetap adalah ibu sejati. Lahiran sesar yang dilakukan sesuai prosedur yang tepat pun tidak akan membuat bayi rentan sakit, atau menghambat bonding time dengan ibu. 

Berikut ini 10 fakta yang perlu Ibu tahu soal melahirkan caesar: 

1. Melahirkan Caesar Bukan Hal yang Negatif

Dikutip dari Parents, faktanya hampir 32% wanita melahirkan melalui operasi cesar di Amerika Serikat dan ini bukan hal yang negatif. Bahkan, melahirkan caesar bisa menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.

2. Lahiran Sesar Umumnya Terjadwal

Lahir sesar (C-section) adalah prosedur untuk melahirkan bayi melalui sayatan perut dan rahim. Lahiran sesar terkadang dijadwalkan sebelumnya untuk berbagai komplikasi kehamilan. Menurut Michele Hakakha, M.D., seorang dokter kandungan dan ginekolog bersertifikat di Los Angeles, operasi caesar biasanya direncanakan sekitar satu minggu sebelum tenggat waktu yang ditentukan.

3. Proses Operasi Cesar Berlangsung dalam Waktu 1 Jam

Proses melahirkan caesar berlangsung sekitar 25 hingga 60 menit, dan pemulihannya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan persalinan pervaginam, hingga beberapa minggu.

4. Ibu dengan Kelebihan Berat Badan Saat Hamil Harus Menjalani Lahir Sesar

Tanya Sorensen, MD, peneliti di Pusat Medis Swedia di Seattle menemukan bahwa wanita yang kelebihan berat badan saat hamil dua kali lebih mungkin menjalani operasi cesar dibandingkan wanita kurus. Wanita gemuk bahkan memiliki risiko hingga tiga kali lipat.

5. Konsumsi Makanan/Minuman Pelancar Pencernaan Sebelum Mulai Lahiran Sesar

Untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih pasca-kateterisasi saat menjalani proses lahir sesar, para ahli menganjurkan meminum jus buah cranberry. Memakan permen karet atau penganan manis juga dipercaya dapat mempercepat fungsi usus yang cenderung mandeg usai melahirkan caesar.

6. Mati Rasa Sebelum Lahir Sesar

Setelah melalui proses administrasi, Ibu akan diarahkan untuk menandatangani formulir persetujuan adalah anestesi. Jika Ibu sudah memiliki epidural, ahli anestesi akan meningkatkan dosisnya. Jika tidak, dokter kandungan dan ahli anestesi kemungkinan besar akan memilih intratekal (tulang belakang). Punggung Ibu akan disuntik, dan Ibu mati rasa dari tulang rusuk ke bawah.

7. Rambut Kemaluan Harus Dicukur

Seorang perawat akan mencukur cukup rambut kemaluan Ibu untuk membersihkan area sayatan, yang biasanya panjangnya sekitar empat sampai enam inci. Ibu tidak akan merasakan sakit saat operasi dimulai.

8. Efek Samping yang Mungkin Timbul

Beberapa efek samping yang umum pasca sesar adalah kram, mual, dan kelelahan. Saat Ibu harus batuk, bersin, atau tertawa, bekas jahitan pun akan terasa sakit. Area di sekitar sayatan Ibu akan terasa lunak selama beberapa minggu. Jika menjadi sangat merah atau meradang, atau jika Ibu mengalami demam, hubungi dokter karena ini bisa menjadi tanda infeksi.

9. Kondisi yang Memerlukan Operasi Cesar Darurat

Dikutip dari Web MD, dalam kondisi tertentu, melahirkan caesar secara darurat sangat diperlukan, misalnya ketika detak jantung bayi menjadi tidak teratur yang berisiko bayi tidak dapat menahan tekanan persalinan yang berkelanjutan, aliran darah dan oksigen melalui tali pusat sangat dibatasi karena posisi tali pusat atau bayi yang tidak semestinya, plasenta sudah mulai terlepas dari dinding rahim, bayi tidak bergerak turun ke jalan lahir karena pembukaan serviks telah berhenti atau bayi terlalu besar untuk panggul Ibu, atau karena beberapa komplikasi obstetrik lainnya.

10. Perlu Konsultasi dengan Terapis atau Psikolog Sebelum Menjalani Lahiran Cesar

Proses persalinan merupakan fase yang berat bagi seorang ibu. Karenanya, Ibu dianjurkan untuk berkonsultasi dengan terapis atau psikolog sebelum menjalani persalinan, termasuk sebelum lahir sesar. Hal ini bisa mengurangi beban dan tekanan yang Ibu rasakan menjelang hari-H, sehingga bisa memudahkan operasi cesar yang akan Ibu lalui. 

10 fakta tersebut di atas penting untuk Ibu ketahui menjelang operasi cesar. Lahir sesar butuh berbagai persiapan. Selain persiapan fisik, persiapan mental juga tidak kalah penting dalam menghadapi kelahiran si buah hati dengan aman dan selamat. 

Persiapan Sebelum Melahirkan Caesar

Lalu, apa saja yang perlu Ibu persiapkan sebelum lahir sesar? Lakukan beberapa langkah ini sebagai persiapan Ibu sebelum melahirkan caesar:

1. Persiapkan Fisik dan Mental dengan Baik

Saat menuju proses persalinan sesar, Ibu perlu mempersiapkan fisik dan mental dengan baik. Cukup istirahat, makan makanan bergizi, meminum suplemen atau vitamin yang diperlukan, menjaga kondisi kesehatan mental dengan self-care dan berkonsultasi dengan dokter kandungan merupakan langkah-langkah awal yang perlu dilakukan. 

2. Rutin Berolahraga

Olahraga secara rutin akan membantu mempersiapkan tubuh Ibu melewati proses operasi cesar sehingga lebih mudah dan lebih cepat pulih. Usahakan memilih olahraga ringan yang dapat Ibu lakukan sehari-hari, seperti berlari-lari kecil, menggunakan treadmill atau jenis olah tubuh lainnya.

3. Persiapkan Perlengkapan yang Dibutuhkan

Sebelum berangkat ke rumah sakit atau klinik untuk melahirkan caesar, pastikan Ibu menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam satu tas tersendiri. Perlengkapan yang dibutuhkan saat operasi sesar adalah pakaian ganti dan pakaian dalam yang nyaman, perlengkapan mandi, obat-obatan pribadi, serta perlengkapan bayi baru lahir yang dipersiapkan dalam satu tas praktis sehingga memudahkan saat ingin digunakan.

4. Perbanyak Minum

24 jam sebelum jadwal operasi cesar, Ibu harus memperbanyak minum air putih serta minuman lain yang dapat menjadi asupan gizi, seperti jus buah. Jus buah apel sangat dianjurkan untuk diminum sebelum melahirkan caesar karena mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh dalam menghadapi operasi.

5. Bawalah Benda-Benda Anti Bosan

Proses pasca melahirkan caesar bisa memakan waktu berhari-hari di rumah sakit. Supaya tidak bosan, Ibu sangat dianjurkan membawa benda-benda kesayangan atau hobi untuk dilakukan sembari menunggu waktu pemulihan sebelum pulang kembali ke rumah. Misalnya, Ibu hobi menulis jurnal, atau membaca buku, dan beberapa kegiatan menyenangkan lainnya yang membuat Ibu tidak bosan selama masa opname pasca operasi cesar, lakukanlah. Jika Ibu suka bermain game, membawa console pun tidak apa, bahkan bagus untuk mempercepat pemulihan karena mengeluarkan hormon kebahagiaan yang diperlukan tubuh. 

4 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Melahirkan Caesar

Segera setelah lahiran sesar, Ibu perlu melakukan hal-hal ini untuk mempercepat pemulihan pasca operasi cesar. Apa saja? Yang Ibu perlu lakukan setelah sesar adalah:

1. Bersihkan Tubuh

Segera setelah mendapat izin dokter, Ibu dianjurkan untuk mandi dan membersihkan tubuh setelah selesai operasi. Usahakan mandi menggunakan sabun antiseptik untuk mencegah terjadinya infeksi, khususnya di luka sayatan operasi cesar.

2. Usahakan Tetap Hangat

Jangan sampai Ibu mengalami kedinginan ya. Bawalah pakaian hangat atau selimut tebal dari rumah untuk menghindari kedinginan sebelum dan terutama setelah operasi. Temperatur tubuh yang cenderung menurun dan pendingin ruangan di rumah sakit bisa menyebabkan Ibu kedinginan, yang dapat berakibat komplikasi pasca operasi.

3. Kurangi Penggunaan Kateter

Dikutip dari Very Well Family, kateter adalah standar selama dan setelah operasi melahirkan caesar. Tetapi, segera setelah Ibu merasa dapat menggunakan pispot atau beranjak ke kamar mandi, lakukanlah. Semakin cepat Ibu melepas kateter dan bisa buang air sendiri, semakin kecil risiko infeksi akibat penggunaan kateter.

4. Latihan Berjalan Setelah Operasi

Semakin cepat Ibu bisa bangun dan bergerak, semakin cepat juga penyembuhan pasca operasi cesar. Latihan berjalan setelah operasi juga bisa mengurangi risiko pembekuan darah. Berjalanlah dengan meminta bantuan Ayah atau perawat. Semakin sering latihan berjalan, akan semakin mudah bagi Ibu untuk pulih dan berjalan normal kembali.  

Berikutnya, yang penting diperhatikan setelah sesar adalah proses pemulihan. Selain banyak beristirahat dan memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, Ibu pun perlu mengonsumsi obat pereda rasa nyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen sesuai resep dan anjuran dokter. 

Jangan dulu melakukan olahraga berat dan aktivitas fisik seperti mengendarai kendaraan bermotor dan sebagainya yang bisa berisiko pasca melahirkan caesar. Perhatikan jika ada gejala seperti kemerahan, gatal, demam, pendarahan, rasa sakit atau tanda infeksi lainnya pada luka bekas jahitan operasi cesar, hubungi dokter untuk tindakan medis. Semoga lekas pulih ya Ibu, selamat menikmati peran baru sebagai ibu.

Penulis: Yusrina
Editor: Dwi Ratih