Kehamilan

5 Cara Mengatasi Kekhawatiran Ibu Hamil Menjelang Persalinan

5 Cara Mengatasi Kekhawatiran Ibu Hamil Menjelang Persalinan

Rasa takut, khawatir dan cemas menjelang persalinan merupakan hal yang wajar dialami oleh semua Ibu hamil. Beberapa Ibu bahkan mengalami rasa takut berlebihan yang cukup parah hingga mengganggu kesehatannya.

Misalnya saja menyebabkan depresi dan tekanan darah menjadi naik atau turun. Kondisi ini jelas sangat mengganggu dan dikhawatirkan dapat berpengaruh pada kelancaran persalinan nantinya. Untuk itu kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan perlu dikelola dengan baik.

Melansir Parents di Amerika tercatat hampir 80% Ibu mengalami kekhawatiran menjelang persalinan. Perasaan ini memang normal terjadi, namun bisa dikelola dengan baik melalui dukungan dari suami, keluarga serta yang utama adalah provider; dokter atau bidan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan, untuk itu yuk simak terlebih dahulu ulasan berikut ini.

Alasan kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan


Kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan tentu tidak datang begitu saja. Semua ketakutan tersebut tentu di dukung dengan berbagai alasan, berikut adalah beberapa alasannya;

1. Takut merasa sakit

Ibu, tak ada satu pun di dunia ini yang sanggup dan mau merasakan sakit disekujur tubuh berjam-jam lamanya, termasuk dalam proses melahirkan. Beruntungnya hanya seorang Ibulah yang sanggup dan rela merasakan hal tersebut demi melahirkan bayi yang sehat.

Namun, tak semua Ibu bisa melahirkan dengan lancar tanpa diiringi rasa sakit. Nah, terkadang memikirkan rasa sakit menjelang persalinan bisa menjadi alasan mengapa Ibu hamil merasa khawatir saat detik-detik trimester akhir kehamilan. Hal ini wajar dialami ya Bu, tak perlu khawatir sebab relaksasi dan menenangkan diri adalah jalan terbaik untuk mengurasi ketakutan tersebut.

2. Takut mengalami komplikasi 

Hal ini biasanya dialami oleh Ibu yang sebelumnya sudah punya pengalaman kehilangan bayi atau keguguran, adanya riwayat preeklamsia, plasenta previa dan aneka komplikasi persalinan lainnya. Ketakutan ini di dasari oleh pengalaman yang mengakibatkan trauma.

Bagi Ibu hamil dengan riwayat seperti ini, penting untuk lebih menjaga kehamilannya dengan kontrol rutin ke dokter. Agar kekhawatiran Ibu hamil tidak menganggu kelancaran persalinan.

3. Pernah mengalami kejadian traumatik

Misalnya saja seperti komplikasi setelah melahirkan, operasi yang tidak berjalan sesuai rencana, luka pasca melahirkan yang lebih lama sembuh serta hal apapun yang bisa membuat Ibu trauma menjelang persalinan. Kalau sudah seperti ini, nggak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter atau psikiater ya Bu agar Ibu merasa lebih tenang dan tidak khawatir berlebihan menjelang persalinan.

4. Takut mengalami operasi caesar

Melansir The Bump kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan yang satu ini cukup sering terjadi. Apalagi jika hal ini di dukung dengan mitos-mitos jaman dahulu seperti; sekali operasi caesar untuk melahirkan anak berikutnya harus tetap operasi caesar, operasi caesar tidak di temani suami, luka bekas operasi caesar lebih lama sembuh dan lain sebagainya.

5. Takut tak bisa menahan sakit saat diinduksi 

Kata orang, induksi dapat membuat Ibu merasakan rasa sakit akibat kontraksi sebanyak 2 kali lipat. Nyatanya tak semua Ibu harus melakukan induksi obat-obatan tiap kali melakukan persalinan ya Bu.

6. Takut dan malu jika terpaksa buang air besar saat proses mengejan

Tenang saja ya, nggak semua Ibu mengalami kejadian ini. Sebab, ketika hendak mengejan dan melahirkan, kebanyakan Ibu tak peduli jika harus buang air besar saat proses melahirkan.

Kebanyakan dari Ibu akan terfokus pada proses melahirkan tanpa peduli ada kotoran yang keluar bersamaan dengan lahirnya seorang bayi. Nggak perlu merasa malu ya Bu,  sebab hal ini wajar dialami oleh semua Ibu yang melahirkan secara pervaginam atau normal akibat tekanan yang kuat saat proses mengejan.

Cara mengatasi kekhawatiran pada Ibu hamil


Walau kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan merupakan hal yang wajar, namun agar tidak mengganggu proses kelahiran si kecil ada baiknya tetap diatasi terlebih dahulu ya Bu. Melansir What To Expect berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran pada Ibu hamil:

1. Jangan ragu berbagi cerita

Ibu mungkin bisa berbagi cerita mengenai apa yang dirasakan dengan orang yang sudah berpengalaman. Misalnya saja pada orang tua, mertua, saudara atau teman.

Kalau hal ini belum bisa membuat Ibu merasa lebih tenang, coba ceritakan kekhawatiran yang Ibu rasakan kepada dokter atau bidan. Terutama jika Ibu sedang mengalami proses kehamilan yang berisiko tinggi. Dengan berbagi cerita dan keluh kesah, setidaknya dapat membuat Ibu merasa lebih lega dan mengurangi rasa khawatir yang berlebihan.

2. Ikut kelas kehamilan

Dengan mengikuti kelas kehamilan, biasanya Ibu memiliki banyak teman Bumil dan tenaga medis untuk berbagi cerita. Selain itu, kelas kehamilan juga rutin mengadakan beberapa kegiatan bermanfaat seperti yoga, hypnobirthing yang sangat penting dalam membantu mengelola emosi Ibu semasa hamil dan menjelang persalinan. Sehingga otomatis bisa terhindar dari kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan.

3. Minta bantuan doula


Doula sendiri merupakan pendamping persalinan bersertifikat dan profesional yang bertugas menjaga kenyamanan Ibu hamil sampai saatnya melahirkan. Doula juga berfungsi memberi dukungan dari segi emosional, sekaligus mampu mengedukasi para calon orang tua batu tentang bagaimana menyambut kelahiran si kecil.

Doula akan mendampingi Ibu dari semenjak kehamilan, masa persalinan, hingga masa setelah melahirkan. Tujuannya tak lain adalah untuk membantu Bumil melalui pengalaman melahirkan yang nyaman, serta minim rasa sakit dan bebas dari kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan.

4. Menghindari segala hal yang bersifat negatif

Jika ada satu hal di media sosial yang membuat Ibu merasa ketakutan menjelang persalinan ada baiknya segera dihindari ya Bu.  Sebab hal ini hanya akan memperparah kekhawatiran Ibu hamil menjelang persalinan saja.

5. Minta bantuan pasca persalinan

Memiliki bayi dengan kondisi fisik Ibu yang masih lemah pasca persalinan dapat memicu baby blues. Jadi, untuk mencegah hal tersebut ada baiknya minta bantuan dan dukungan orang lain untuk membantu merawat Ibu dan bayi setelah melahirkan.

Misalnya Ibu bisa minta bantuan orang tua, mertua, saudara atau bahkan bantuan dari perawat dan bidan. Biasanya bantuan dari perawat dan bidan sudah satu paket dengan perawatan untuk Ibu dan bayi selama 40 hari meliputi, pijat seluruh badan, pijat laktasi, perawatan tali pusar bayi dan lain sebagainya.

Editor: Dwi Ratih