Kelahiran

10 Manfaat Menyusui Bayi di Malam Hari

10 Manfaat Menyusui Bayi di Malam Hari

Menyusui bayi memang bukan tugas mudah, seringkali para Ibu harus jatuh bangun mencoba beragam strategi terkait waktu paling tepat untuk menyusui bayi. Di balik manfaat luar biasa dari menyusui bayi, tentu saja ada pengorbanan tinggi dari para Ibu . Salah satunya yakni Kurang tidur yang merupakan keluhan paling umum yang dialami orangtua ketika merawat bayi baru lahir.

Rasa cemas tentang kurangnya waktu tidur serta kekhawatiran tentang bagaimana cara agar bisa tidur berkualitas mendominasi pikiran Ibu. Dampaknya, kerap kali Ibu seolah sulit memejamkan mata dan Ibu pun mulai merasakan lelahnya menyusui bayi terutama di malam hari.

Menyusui bayi di malam hari memang melelahkan dan jelas bukan tugas mudah. Meski kebanyakan ibu ingin menyusui bayi, toh banyak juga yang ingin bebas dari tanggung jawab ini dengan membiarkan orang lain memberikan botol susu ke bayi di malam hari karena merasa perlu tidur lebih banyak.

Padahal, menyusui bayi penting sekali sebab memiliki dampak kesehatan jangka panjang bagi Ibu maupun bayi. Pertama-tama, Ibu perlu memahami manfaat menyusui bayi di malam hari untuk bayi dan persediaan ASI agar membantu Ibu lebih baik dalam menghadapi  masalah kurang tidur ini.

Kenapa ibu harus menyusui bayi di malam hari?

Berikut ini beberapa alasan kenapa menyusui bayi di malam hari sangat penting, baik untuk si kecil maupun Ibu:

  1. Menyusui di malam hari membantu tidur bayi

    Ritme sirkadian merupakan jam tubuh internal. Ritme sirkadian diatur oleh hormon yang membantu kita terbangun dan merasa berenergi di siang hari dan membuat kita tidur dengan mudah di malam hari.

    ASI mengandung tryptophan, yakni asam amino yang digunakan tubuh untuk menghasilkan melatonin. Melatonin adalah hormon yang membantu menginduksi dan mengatur tidur. Tingkat tryptophan pada ASI meningkat dan menurun berdasarkan ritme sirkadian maternal. Menyusui membantu mengembangkan ritme sirkadian bayi, dan membantunya tidur lebih baik di malam hari.

  2. Bayi memiliki perut yang kecil

    Perut bayi baru lahir sangat kecil. Saat lahir, kapasitas perutnya hanya bisa menampung sekitar 20 ml cairan, perlahan jumlahnya akan meningkat. Selain itu, ASI kosong dari perut bayi dalam waktu sekitar 1 jam.

    Pada umumnya bayi baru lahir menyusu tiap satu atau dua jam. Yang perlu diingat, sering menyusui bayi di beberapa hari dan minggu awal membantu memaksimalkan kemampuan produksi ASI Ibu nantinya.

  3. Ritme sirkadian bayi masih berkembang

    Meski menyusui bayi membantu membangun ritme sirkadian, penelitian telah menunjukkan kalau ritme ini biasanya tidak terbentuk hingga setelah usia 2 bulan.

    Karenanya, hanya setelah usia ini bayi memiliki pengaruh hormonal psikologis yang membantu tubuhnya mengetahui siang atau malam hari. Jadi baik bayi minum ASI atau susu formula, tidur yang lebih lama merupakan bagian dari tumbuh kembang yang semua bayi capai di rentang berbeda.

  4. Menyusu di malam hari perlu untuk Lactational Amenorrhea

    LAM atau the Lactational Amenorrhea Method adalah bentuk kontrasepsi yang 98 persen efektif bila digunakan dengan benar. Bila bayi kurang dari usia 6 bulan, dan menyusu secara eksklusif siang dan malam hari, dan siklus menstruasi Ibu belum kembali, Ibu bisa gunakan LAM sebagai kontrasepsi.

    Wajar bila ibu mengalami menstruasi ketika berhenti atau mengurangi menyusui bayi di malam hari. Bila Ibu tidak ingin hamil terlalu dini, Ibu bisa pertimbangkan penggunaan kontrasepsi tambahan seperti kondom.

  5. Menyusui melindungi bayi dari SIDS

    Satu dari sekian alasan penting kenapa ibu menyusui bayi di malam hari adalah untuk membantu menurunkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS). Pernafasan bayi merupakan mekanisme penting untuk bertahan hidup dan mekanisme ini lebih sering terjadi pada bayi yang menyusu. Meski menyusui bayi tidak menurunkan risiko SIDS, tapi pemberian susu formula meningkatkan risikonya.

  6. Asupan ASI di malam hari penting untuk asupan total bayi

    ASI yang bayi konsumsi sepanjang malam jadi bagian penting untuk asupan total 24 jamnya. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan bayi (64 persen) yang berusia antara 1 sampai 6 bulan menyusu antara 1 sampai 3 kali di malam hari (dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi), dan sekitar 20 persen asupan 24 jam bayi berasal dari menyusu di malam hari.

  7. Ibu yang menyusui bayi bisa tidur lebih cukup

    Penelitian menunjukkan kalau pemberian ASI dan susu formula atau hanya susu formula saja menurunkan total waktu tidur ibu dan meningkatkan waktu yang dibutuhkan untuk tidur, ketika dibandingkan dengan menyusui secara eksklusif. Penelitian lain menunjukkan kalau ibu yang eksklusif menyusui mendapat 40 sampai 45 menit lebih banyak tidur dibanding ibu yang bayinya diberikan susu formula.

    Meski 40 sampai 45 menit sepertinya bukan waktu yang banyak, tapi bisa sangat berarti bagi ibu yang kekurangan tidur.

  8. Menyusui bayi di malam hari membantu mengatur persediaan ASI

    Tiap kali bayi menyusu, tubuh Ibu menerima pesan untuk terus menghasilkan ASI. Di sini berlaku  hukum persediaan dan permintaan (supply and demand). Payudara yang kosong akan memproduksi lebih banyak ASI. Bila bayi menyusu ketika ia lapar, tubuh Ibu akan terus menghasilkan ASI.

    Tapi, bila bayi minum susu dari botol, maka tubuh Ibu tidak mendapat pesan untuk menghasilkan ASI (kecuali Ibu memompa ASI dan tidak tidur) dan persediaan ASI Ibu terkena dampaknya.  Selama 6 minggu pertama setelah bayi lahir jadi waktu penting untuk membentuk persediaan ASI. Ketika makanan tambahan diberikan, persediaan ASI bisa terpengaruh sehingga Ibu tidak bisa memiliki persediaan penuh untuk menyusui bayi. Cobalah untuk menyusui bayi sesuai permintaan untuk membuat tubuh Ibu mengatur persediaan ASI yang cukup untuk bayi.

  9. Bayi yang mulai terbangun kembali di malam hari setelah tidur sepanjang malam kemungkinan masih membutuhkan ASI

    Beberapa ibu mengalami hal ini, bayi mereka mulai tidur untuk waktu yang lama atau sepanjang malam ketika berusia beberapa bulan, lalu mulai terbangun lagi beberapa minggu atau bulan setelahnya.

    Ketika bayi bertambah besar, mereka menjadi lebih tertarik dengan dunia di sekitarnya dan banyak bayi jadi lebih jarang menyusu di siang hari karena mereka merasa tertarik dengan semua yang terjadi di sekitarnya. Malam hari jadi waktu bagi bayi untuk mengejar asupan ASI sehingga ia mulai terbangun kembali karena membutuhkan ASI di malam hari.

  10. Tingkat prolaktin lebih tinggi di malam hari

    Prolaktin adalah hormon yang membantu membangun dan menjaga persediaan ASI. Di minggu awal menyusui, reseptor prolaktin berada di payudara untuk membantu mengatur jumlah ASI yang bayi butuhkan.

    Semakin banyak prolaktin yang Ibu miliki, semakin banyak ASI yang tubuh hasilkan. Tingkat prolaktin meningkat ketika ibu menyusui. Semakin banyak bayi menyusu, semakin tinggi tingkat prolaktin. Tingkat prolaktin cenderung lebih tinggi di malam hari, sehingga menyusui bayi di malam hari membantu membangun persediaan ASI yang kuat untuk durasi menyusui.

Jadi, jika Ibu ingin mendapatkan manfaat optimal dari menyusui bayi di malam hari, maka Ibu harus meluangkan waktu barang sejenak. Percayalah, waktu akan berlalu sedemikian cepat dan tanpa Ibu sadari, tiba-tiba si kecil sudah beranjak besar dan Ibu pastinya akan merindukan sesi menyusui bayi di malam hari.


Kenapa Ibu sebaiknya tidak memberikan botol susu untuk bayi di malam hari?

Berikut ini beberapa alasan agar Ibu tidak memberikan botol susu kepada si kecil di malam hari:

  1. Persediaan ASI bisa menurun

    Menyusui bayi di malam hari membantu mendukung dan menjaga persediaan ASI ibu. Tanpa menyusui di malam hari, beberapa ibu tidak bisa memproduksi ASI yang cukup untuk terus menyusui bayi secara eksklusif. Sebab setelah makanan tambahan diperkenalkan, persediaan ASI ibu akan terus menurun.

  2. Susu formula sulit dicerna bayi

    Tidak hanya susu formula mengandung lebih sedikit nutrisi dibanding ASI, tapi juga butuh waktu dua kali lebih lama untuk dicerna. Ini sepertinya bagus untuk bayi yang akan tidur lebih lama ketika minum susu formula. Tapi sebenarnya, tubuh bayi harus bekerja lebih keras untuk mencerna unsur asing. Ini yang jadi alasan kenapa bayi kurang antusias dalam menyusu ketika diberikan susu formula.

  3. Memberikan susu formula ke bayi lebih sulit dibanding menyusui

    Banyak hal yang perlu dihindari saat membuat susu formula. Susu formula di dalam botol harus tercampur dengan baik, serta pastikan botol harus dibersihkan dan disterilkan setelah digunakan. Susu formula yang tidak habis diminum juga harus dibuang.  Akan lebih mudah bila Ibu berbaring dan bayi menyusu langsung di payudara. Ibu pun bisa curi-curi waktu beristirahat ketika si kecil sedang menyusu.

  4. Ibu yang eksklusif menyusui bayi mendapat tidur lebih berkualitas

    Ibu menyusui bisa membantu bayi melakukan pelekatan sambil berbaring, lalu menikmati semburan oksitosin untuk membantu ibu dan bayi rileks dan tertidur. Sebaliknya, ibu yang tidak menyusui masih harus terbangun dan kadang merasa cemas dengan bayinya.

    Meskipun Ibu bukan orang yang bertanggung jawab memberikan botol susu di malam hari, penelitian menunjukkan kalau ibu seringkali refleks terbangun ketika bayi minum susu, ini berhubungan dengan ikatan batin antara ibu dan bayi.

    Pada sebuah penelitian, ibu yang eksklusif menyusui bayi mendapatkan rata-rata 20 menit tidur lebih lama setiap malamnya. Ibu yang tidak menyusui bayi tidak hanya mengalami tidur yang terganggu tapi juga tingkat depresi yang lebih tinggi. Pemberian botol susu di malam hari tidak berarti tidur yang lebih baik. Sebaliknya, menyusui tidak hanya berarti tidur lebih lama tapi juga kualitas tidur yang lebih baik.

  5. Pemberian botol susu membuat bayi terlalu kenyang

    Bayi jadi mudah sekali kekenyangan ketika menggunakan botol susu karena menghisap dot kurang membutuhkan tenaga dibanding dengan menghisap payudara. Dengan hanya memiringkan posisi botol dan susu akan mengalir. Ini bisa memicu obesitas serta penurunan persediaan ASI ibu.


Tips menyusui bayi di malam hari agar Ibu tetap bisa tidur

Bun, berikut ini beberapa tips untuk ibu menyusui agar bisa tetap mendapat istirahat di malam hari sekaligus memenuhi kebutuhan bayinya:

  1. Minta bantuan untuk mengganti popok

    Memang hanya Ibu sebagai ibu yang bisa menyusui bayi, tapi bukan berarti anggota keluarga lain tidak bisa ikut andil. Suami bisa bertanggung jawab mengganti popok, menyiapkan kebutuhan Ibu seperti mengambil segelas minum, atau mengangkat bayi dari tempat tidurnya dan membawanya ke sisi Ibu. Mendapat bantuan seperti ini membuat Ibu bisa beristirahat dengan nyaman di tempat tidur sepanjang malam tanpa harus terbangun.

  2. Lakukan co-sleeping

    Di seluruh dunia di sepanjang sejarah, ibu dan bayi selalu tidur bersama. Hanya di dunia modern ibu menyusui dan bayi yang tidur berdampingan menimbulkan masalah. Hingga ¾ ibu menyusui tidur bersama bayi di malam hari. Pencegahan bahaya dari berbagi tempat tidur memang diperlukan. Tapi ketika praktik tidur bersama bayi dilakukan dengan aman, ini membuat ibu mendapat lebih banyak tidur dan bayi jadi menyusu lebih sering.

  3. Bayi berada di kamar yang sama dan Ibu menyusui bayi sambil berbaring

    Bila Ibu tidak nyaman berbagi tempat tidur dengan bayi, co-sleeping dengan bayi berada di kamar yang sama membuat Ibu lebih mudah mengetahui kalau ia terbangun. Siapkan area aman di tempat tidur untuk menyusui, permukaan yang keras, dan tidak ada hewan peliharaan atau anak yang lebih besar. Ini akan membuat Ibu bisa beristirahat sambil menyusui sebelum mengembalikan bayi ke tempat tidurnya.

  4. Mudah bersih-bersih

    Apakah ASI merembes atau bayi gumoh? Handuk di bawah tempat tidur atau di dekat Ibu bisa membantu Ibu tetap kering dan nyaman. Lipat beberapa handuk di dekat tempat tidur agar Ibu bisa mudah mengambilnya ketika dibutuhkan.

  5. Kenakan pakaian dengan bukaan depan

    Baju dengan bukaan depan akan membuat bayi lebih mudah mengakses payudara dibanding bila Ibu harus menarik atau menurunkan baju, sekaligus tetap membuat Ibu hangat di cuaca dingin. Beberapa ibu suka mengenakan bra menyusui di malam hari, tapi hati-hati, ini bisa meningkatkan risiko kelenjar ASI tersumbat atau mastitis.

  6. Matikan lampu

    Ketika bayi terbangun untuk menyusu, jaga ruangan tetap gelap dan tenang, untuk membuatnya kembali tidur. Bila Ibu perlu melihat apakah sudah melakukan pelekatan dengan benar, senter bisa jadi pilihan lebih baik dibanding menyalakan lampu ruangan.

  7. Sembunyikan jam

    Coba balik posisi jam menghadap dinding agar Ibu tidak bisa melihat waktu. Kadang Ibu merasa depresi ketika mengetahui hanya tidur dua jam sejak terakhir bayi terbangun.

  8. Tidur ketika bayi tidur di siang hari

    Ketika memungkinkan, coba tidur di siang hari ketika bayi tidur. Ini memang terasa sulit bila ada anak yang lebih besar. Tapi ketika rumah dalam kondisi tenang dan bayi tidur, coba istirahat, daripada berinternet atau chat dengan teman.

  9. Cari posisi yang nyaman

    Pelajari cara menyusui sambil berbaring. Bila tidak bisa tidur, setidaknya Ibu bisa beristirahat di posisi tubuh horizontal.

    Coba berbaring miring dengan satu atau dua bantal menopang kepala. Letakkan satu bantal di antara lutut untuk membantu Ibu merasa nyaman. Posisikan bayi berbaring miring agar hidungnya sejajar puting Ibu. Ibu mungkin membutuhkan bantal di bawah bayi agar sejajar dengan puting.

    Dengan satu tangan, bawa bayi mendekat ke Ibu dan dagunya menyentuh payudara dan kepala bayi sedikit ke belakang. Ibu bisa sentuh bibir atas bayi dengan puting bila ia tidak melakukan pelekatan dengan benar.

    Untuk berganti posisi, Ibu bisa memegang bayi di dada dan berguling atau Ibu bisa biarkan bayi di posisinya dan atur posisi Ibu agar tubuh sedikit berguling ke bayi dan ia bisa menyusu dengan payudara di atas.

    Ibu bisa juga coba posisi menyusui laid back dimana tubuh Ibu di posisi sedikit miring di tempat tidur, ditopang oleh beberapa bantal, perut bayi berada di dada dan perut Ibu. Bayi akan mencari puting dan melakukan pelekatan atau Ibu bisa membantunya melakukan pelekatan.

Bila Ibu telah mencoba semua tips di atas dan masih saja kurang tidur, jangan khawatir karena si kecil akan tumbuh besar dengan cepat, percayalah pengorbanan Ibu saat menyusui di malam hari akan terbayar lunas saat melihat si kecil tumbuh sehat. Suatu hari nanti Ibu akan mengingat-ingat masa ini dan rindu untuk menimang sang buah hati di malam hari.

(Ismawati & Yusrina)