Kelahiran

Terapkan 10 Taktik Jitu Ini dalam Mengurus Bayi Kembar

Terapkan 10 Taktik Jitu Ini dalam Mengurus Bayi Kembar

Sejak mengetahui kehadiran bayi kembar dalam rahim, tentu banyak Ibu millennial yang sangat antusias melakukan persiapan mengurus bayi kembar nantinya, seperti membeli baju yang sama hingga baby carrier atau gendongan yang sewarna. Ternyata, tantangan yang sebenarnya muncul ketika mengurus bayi kembar yang lahir ke dunia. Tetapi Ibu tak perlu panik. 10 taktik jitu ini bisa jadi andalan Ibu dalam mengurus bayi kembar. Yuk, simak!

  1. Buat Kesepakatan dan Libatkan Pasangan

    First thing first, ini yang harus dibicarakan dengan pasangan. Ketika Ibu memiliki bayi kembar, kebahagiaan yang dirasakan juga setara dengan perjuangan yang harus dilakukan. Dengan demikian, pasangan Ibu harus punya andil besar dalam mengurus bayi kembar, terutama saat fase awal kehidupan mereka.

    Mengurus bayi kembar pasti membutuhkan tenaga dan energi dua kali lipat. Tidak hanya itu, jadwal keseharian Ibu dan Ayah juga pasti berubah. Butuh waktu yang tidak singkat untuk menyesuaikan diri dalam mengurus bayi kembar ini. Karenanya, membicarakan pembagian tugas ini dengan pasangan sangatlah penting dilakukan di awal kelahiran, bahkan ketika masih masa kehamilan lho!

    Ibu harus memastikan prinsip mengurus bayi disepakati bersama. Mulai dari urusan pengasuhan, pekerjaan rumah tangga, pengadaan pengasuh atau asisten rumah tangga, hingga soal finansial pun sebaiknya tidak luput dari diskusi Ibu dengan pasangan ya. Supaya tidak lupa dengan hasil kesepakatan bersama ini, Ibu dan Ayah bisa membuat catatan detail yang bisa jadi acuan ketika mengurus bayi kembar kesayangan.

    Catatan ini bisa disusun setelah membaca rutinitas kehidupan awal si kembar selama beberapa hari. Selain bisa mempermudah pengasuhan, kesepakatan ini juga bisa bikin Ibu dan Ayah semakin kompak dan saling mendukung.


  2. Disiplin dengan Jadwal Rutin Si Kembar

    Mengurus bayi kembar berarti Ibu juga harus mengatur jadwal aktivitas si kembar dengan supaya selalu berbarengan. Setelah Ibu membuat kesepakatan dengan pasangan, langkah selanjutnya adalah disiplin pada jadwal rutin yang telah disusun dalam mengurus bayi kembar. Jika tidak, Ibu akan kewalahan dan menghabiskan sepanjang waktu mengurus mereka secara bergantian. Terbayang betapa repotnya ya, Bu?

    Nah, salah satu taktik penting yang harus Ibu lakukan adalah stick to the schedule. Memang sulit pada awalnya, namun semua akan terasa semakin mudah apabila aktivitas si kembar berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Jadwal apa saja sih yang paling urgent untuk diperhatikan?

    • Jadwal Tidur

      Pola tidur bayi umumnya bisa dibaca setelah lebih dari seminggu dilahirkan. Tentunya, menyesuaikan pola tidur bayi kembar memiliki tantangan tersendiri. Ketika si kembar tidak tidur di saat yang sama, maka besar kemungkinan salah satu bayi yang terjaga akan mengganggu bayi yang sedang tidur. Sehingga terjadilah perputaran proses menidurkan si kembar bergantian tiada henti dan berujung Ibu kelelahan serta kehilangan waktu untuk beristirahat. Jangan sampai hal ini terjadi berlarut-larut ya!

      Di malam hari, usahakan lampu selalu padam dan menjaga kesunyian saat si kembar tidur agar membantu mereka tidur nyenyak.  Mengganti popok tepat waktu juga akan membuat si kembar tidur lebih nyaman. Jika terlihat tanda-tanda salah satu bayi terganggu tidurnya, Ibu bisa segera menenangkannya hingga terlelap kembali.

    • Jadwal Mandi

      Ibu bisa minta bantuan Ayah atau menyiapkan keperluan keduanya sekaligus jika ingin memandikan mereka bersamaan. Selain memperhitungkan efisiensi waktu, Ibu juga bisa menghemat energi karena tidak perlu melakukannya bergantian. Pastikan sebelum memandikan si kembar, Ibu sudah menyiapkan alat mandi lengkap, handuk, sabun, dan kebutuhan setelah mandi seperti baju ganti.


  3. Menghemat Waktu dalam Urusan Makan

    Jika Ibu mengurus bayi kembar, rasanya sepanjang waktu dihabiskan untuk berkutat dengan kegiatan menyusui. Hal ini berlanjut ketika anak masuk fase MPASI. Meskipun kembar, setiap anak memiliki kapasitas lambung yang berbeda-beda dan menyebabkan pola menyusui serta makan mereka juga tidak sama. Belum lagi jika Ibu harus menghadapi Gerakan Tutup Mulut (GTM) yang membuat Ibu harus memutar otak agar nutrisi anak tetap terjaga.

    Eits, Ibu tak perlu cemas! Fase ini akan berangsur-angsur stabil seiring bertambahnya usia anak. Memang perlu penyesuaian dan pembiasaan di awal. Ibu bisa melakukan kegiatan menyusui dan pemberian MPASI dalam waktu bersamaan. Dengan bantuan double baby chair serta alat makan yang menarik, aktivitas makan anak bisa dilakukan berbarengan. Sesekali Ibu boleh membiarkan anak belajar makan sendiri agar tidak bosan disuapi. Tidak ada salahnya memberlakukan sistem timer apabila anak sudah semakin besar ya, Bu! Percayalah, kesulitan-kesulitan yang menghadang pada fase awal akan bisa diatasi perlahan. Asal Ibu selalu konsisten dan punya banyak stok sabar!


  4. Mencoba Berbagai Cara Menidurkan Bayi

    Salah satu kebutuhan penting untuk pertumbuhan bayi kembar Ibu adalah tidur. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan tidur ini, terutama pada fase awal kehidupan si kembar. Dalam mengurus bayi kembar, tentu saja Ibu memerlukan strategi yang tepat supaya si kembar bisa memaksimalkan kualitas tidurnya. Hal ini harus dilakukan secara bertahap untuk membentuk pola tidur mereka. Dan tidak kalah penting, Ibu bisa menggunakan waktu tidur si kembar untuk beristirahat supaya stamina Ibu selalu terjaga dalam mengurus bayi kembar tercinta.

    Menurut penelitian tentang Strategies Used by Parents of Twins to Obtain Sleep 2013, dalam mengurus bayi kembar, tidak ada satu strategi yang benar-benar efisien sepanjang waktu untuk menidurkan mereka. Setiap bayi memiliki tantangan sendiri dan tidak selamanya satu cara akan selalu berhasil. Oleh karena itu, Ibu bisa mencoba beberapa cara menidurkan bayi seperti berikut:

    • Dorong Keduanya di Stroller

      Ada banyak pilihan jenis stroller untuk bayi kembar yang nyaman dan praktis. Memilih double stroller tentu akan mempermudah Ibu dalam mengurus bayi kembar terutama untuk menidurkan mereka. Ibu bisa mengajak mereka menghirup udara pagi dan sore setiap hari hingga keduanya terlelap dan jangan lupa pasang sabuk pengaman sesuai petunjuk keselamatan.

      Tak hanya itu, stroller juga masih bisa dipakai hingga usia si kembar lebih besar. Oleh sebab itu, stroller menjadi penting saat mengurus bayi kembar. Dengan bantuan stroller, Ibu seolah memiliki tangan ekstra untuk membawa si kembar bersama Ibu ke mana pun. Tapi sebaiknya, Ibu berselancar di Internet terlebih dahulu dan membaca review berbagai jenis stroller sebelum menjatuhkan pilihan ya!

    • Satu dengan baby carrier, satu lagi dengan ayunan

      Menggunakan baby carrier dan ayunan merupakan cara alternatif menidurkan bayi. Ibu bersama Ayah bisa menggendong si kembar dengan 2 carrier. Jika tidak memungkinkan, meletakkan salah satu bayi mungil di ayunan juga tidak masalah. Si kembar bisa bergantian ditidurkan dalam carrier maupun ayunan dalam waktu yang sama. Jangan lupa perhatikan posisi kaki saat menggunakan baby carrier ya, Bu.

    • Membiarkan Bayi Tidur Sendiri Diiringi Lagu Pengantar Tidur

      Mengurus bayi kembar bukanlah mimpi buruk yang harus Ibu takuti. Terkadang secara tidak terduga, bayi-bayi menakjubkan ini bisa tidur dengan sendirinya sambil didengarkan lagu pengantar tidur. Pastikan si kembar sudah kenyang, tidak gerah, dan popok telah diganti. Apabila dirasa cuaca sedang dingin, Ibu bisa mencoba membedong bayi supaya hangat.

    Nah, jika si kembar sudah nyenyak, kini giliran Ibu untuk menyesap teh hangat atau ikut memejamkan mata beristirahat sejenak.


  5. Belanja online atau offline?

    Sejak mengurus bayi kembar, Ibu dan Ayah pasti harus mengatur keuangan dengan cermat. Ibu bisa menyusun daftar barang-barang yang dibutuhkan selama mengurus bayi kembar tersayang. Jika Ibu ingin merogoh kocek untuk memiliki barang secara permanen, pastikan Ibu menginvestasikannya dengan membeli barang-barang yang berguna untuk jangka panjang, misalnya stroller dan carrier.

    Selain itu, kegiatan ini juga bisa dilakukan secara online maupun offline sesuai dengan preferensi Ibu. Bagi sebagian Ibu milenial, berbelanja online tentu sangat praktis karena tak perlu repot datang ke toko di tengah kesibukan mengurus bayi kembar yang butuh banyak perhatian Ibu. Seperti membeli popok, sabun, hingga baju si kembar. Namun, tidak sedikit juga Ibu yang memilih tetap berbelanja offline untuk memastikan barang yang dibeli sesuai dengan ekspektasi. Tidak masalah selama Ibu tetap enjoy melakukannya di sela-sela mengurus bayi kembar yang lucu dan menggemaskan.


  6. Sewa Perlengkapan Bayi, Kenapa Tidak?

    Seiring maraknya tempat penyewaan keperluan bayi, mulai dari peralatan mandi, mainan, hingga perlengkapan travelling, pilihan ini semakin banyak diminati oleh Ibu millennial terutama yang sedang mengurus bayi kembar. Selain untuk alasan berhemat, menyewa perlengkapan bayi juga memungkinkan para Ibu untuk menyewa berbagai jenis barang dalam kurun waktu tertentu. Sehingga anak tidak mudah bosan dengan satu barang dan Ibu tidak perlu pusing memikirkan soal penyimpanan setelah barang tersebut tidak lagi dipakai.


  7. Punya Bayi Kembar, Apakah Semua Hal Harus Sama?

    Hal yang paling sering dilakukan Ibu ketika mengurus bayi kembar adalah membeli dua barang yang sama dalam hampir segala hal. Membeli beberapa keperluan penting yang menunjang kemudahan Ibu dalam mengurus bayi kembar seperti baby chairs dan car seats, memang diperlukan untuk masing-masing bayi. Akan tetapi Ibu tidak perlu membeli barang yang sama untuk mainan, buku, dan krim kulit si kembar.

    Jika Ibu memiliki bayi kembar laki-laki dan perempuan, menyediakan baju yang terlihat genderless juga bisa jadi pilihan alternatif. Cara ini efektif untuk berhemat dan membiasakan si kembar agar tidak selalu sama dalam segala hal saat mereka sudah beranjak semakin besar.


  8. Keep in Touch dengan Dokter Terpercaya

    Salah satu hal penting yang wajib Ibu lakukan ketika mengurus bayi kembar adalah berkonsultasi dengan dokter anak secara rutin. Selain untuk memantau perkembangan keduanya, memiliki dokter andalan bisa mengurangi rasa was-was atau khawatir jika sewaktu-waktu si kembar sedang sakit atau perlu penanganan medis tertentu.

    Memang tidak mudah mendapatkan dokter anak yang terpercaya. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika memilih dokter anak:

    • Dokter yang Kompeten

      Memilih dokter yang kompeten bisa dilakukan dengan mencari tahu latar belakang dokter melalui Internet maupun informasi dari kerabat. Biasanya beberapa kawan bisa memberikan review dokter keluarga mereka. Ibu bisa mempertimbangkan saran mereka.

    • Dokter yang Lugas

      Salah satu pertimbangan penting dalam memilih dokter adalah bagaimana caranya menjelaskan pada pasien. Carilah dokter yang mampu menyampaikan secara lugas, tenang, dan ramah. Ibu bisa menyiapkan daftar pertanyaan sebelumnya, sehingga ketika bertemu dokter, tidak ada rasa penasaran yang tertinggal.

    • Dokter Cadangan

      Meskipun Ibu sudah sangat cocok dengan dokter andalan keluarga, memiliki alternatif dokter lain juga perlu dipertimbangkan. Hal ini bisa mempermudah Ibu dalam mengurus bayi ketika dokter utama sedang berhalangan atau terlalu jauh sementara Ibu dan si kembar dalam keadaan darurat.


  9. Bangun Support System

    Seberapa penting support system untuk Ibu dalam mengurus bayi kembar? Tak perlu diragukan lagi, support system ini menjadi salah satu komponen penting untuk mengoptimalkan pengasuhan si kembar. Dukungan ini tidak hanya datang dari pasangan. Tentu Ibu memerlukan lingkaran keluarga dan pertemanan yang positif selama mengurus bayi kembar, karena Ibu pasti rentan mengalami stress dan kewalahan terutama di masa awal kelahiran si kembar. Meminta bantuan kerabat saat diperlukan adalah hal yang wajar dan tidak memalukan.

    Selain itu, bergabung dengan sesama Ibu di komunitas sekitar kompleks rumah maupun komunitas online para Ibu dengan bayi kembar tentu akan sangat membantu.  Ibu bisa saling berbagi dan belajar tentang pengasuhan hingga sesi curhat untuk mengurangi kejenuhan selama mengurus bayi kembar.  Ibu bisa saling mendukung dan menguatkan sehingga tak perlu merasa sendiri ketika melalui masa-masa sulit.


  10. Menjaga Kestabilan Emosi Ibu

    Akan selalu ada masa saat Ibu merasa dalam situasi mood yang tidak baik. Tak jarang pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apakah aku sudah mengurus bayi kembarku dengan benar? Apakah pertumbuhannya sesuai? Kok bayi-bayiku tidak gemuk seperti bayi tetangga?” Belum lagi Ibu menghadapi banyak komentar dari orang lain yang membuat panik dan menguras emosi.

    Perasaan seperti itu wajar dialami oleh new moms. Apalagi jika Ibu memiliki bayi kembar, butuh double effort sepanjang pengasuhan si kembar. Meski itu kondisi normal, tentunya menjaga kestabilan emosi Ibu pasca melahirkan sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Tidak jarang Ibu milenial menderita baby blues hingga postpartum depression karena kewalahan dalam mengurus bayi kembar. Menurut studi yang dimuat dalam jurnal Nursing Made Incredibly Easy tahun 2018, sekitar 50-85% para ibu mengalami baby blues yang terjadi sejak 2-4 hari pasca melahirkan. Umumnya, gejala baby blues ini perlahan menghilang setelah hari ke 14 pasca melahirkan. Namun, apabila tanda-tanda baby blues ini tidak berkurang hingga lebih dari dua minggu, Ibu disarankan segera menemui ahli medis untuk penanganan lebih lanjut demi kebaikan Ibu dan si kembar.

Mengurus bayi kembar bukan berarti Ibu akan kehilangan waktu untuk diri sendiri ya, Bu. Me Time sangat penting untuk menjaga kewarasan dalam mengurus bayi kembar. Ibu tentu saja harus meluangkan waktu untuk menyesap teh hangat di sore hari, bercakap-cakap di telepon, maupun hang out dengan sahabat. Semua fase ini hanya perlu waktu penyesuaian perlahan-lahan. Nikmati setiap detik kebersamaan Ibu dengan si kembar tersayang.

(Dwi Ratih)