Keluarga

5 Tipe Pasangan Bikin Bahagia, Ibu Termasuk Yang Mana Nih?

5 Tipe Pasangan Bikin Bahagia, Ibu Termasuk Yang Mana Nih?

Ketika sudah bersatu menjadi pasangan, salah satu goal yang paling diidam-idamkan adalah selalu bahagia dengan pasangan dalam menjalankan suatu hubungan atau pernikahan.

Kebahagiaan dapat menandakan bahwa hubungan tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan antar pasangan, komunikasi yang terjalin baik, dan bisa saling mengerti satu sama lain. Tapi tak semua orang bisa beruntung menjalankan hubungan yang baik.

Seperti yang baru-baru ini terjadi di kalangan artis Ibukota. Beberapa banyak yang menjalankan hubungan toksik demi kebahagiaan buah hatinya, namun berujung cerai.

Jelas tipe pasangan toksik seperti itu memang tidak bisa dipertahankan walau dengan alasan apapun ya Bu. Sebab, jika Ibu bahagia anak-anak tentu akan bahagia pula. Untuk mengetahui tipe pasangan yang baik seperti apa, ada baiknya simak terlebih dahulu ulasan berikut ini yuk.

5 tipe pasangan dalam sebuah hubungan


Hubungan yang baik tentu harus didukung dengan komunikasi dan sifat dari pasangan itu sendiri. Menurut John Gottman, penulis buku sekaligus psikolog mengatakan, berdasarkan penelitiannya di dunia ini ada tiga jenis tipe pasangan yang baik.

Diantaranya adalah tipe pasangan yang senang mengindari konflik, senang memvalidasi sesuatu serta pasangan yang punya pendirian teguh. Hal ini juga berdasarkan penelitian dari buku yang ditulis oleh Harold Raush berjudul; Communication, Conflict and Marriage.

Tiga tipe pasangan tersebut tentu punya keuntungan dan kerugian sendiri jika menjalani hubungan dengan kita. Nah, biar nggak penasaran berikut 5 tipe pasangan yang baik dan bisa membuat Ibu bahagia.

1. Menghindari konflik

Hadirnya konflik dalam suatu hubungan sebenarnya merupakan hal normal dan sangat wajar terjadi. Terkadang konflik justru dapat semakin mempererat hubungan antar pasangan lho Bu.

Tapi ada juga tipe pasangan yang lebih senang menghindari konflik ketimbang harus berdebat dengan pasangannya. Namun, tipe pasangan yang seperti ini justru dianggap merupakan tipe pasangan yang baik bagi sebagian orang.

Mereka lebih memilih untuk tidak membuat masalah atau tidak memperpanjang masalah dengan menghindari sumbernya. Biasanya tipe pasangan seperti ini akan meluapkan emosinya dengan cara lain seperti menjalankan hobi positifnya.

Namun tidak semua orang senang dengan tipe pasangan seperti ini ya Bu. Mereka menganggap tipe pasangan seperti ini sulit untuk terbuka dalam komunikasi dan hanya akan memancing pertengkaran suatu hari nanti.

2. Punya pendirian teguh


Kebalikan dari tipe pasangan yang disebutkan sebelumnya, pasangan yang punya pendirian teguh ternyata termasuk dalam tipe pasangan yang baik lho Bu. Tipe pasangan seperti ini lebih suka mengungkapkan emosinya sambil berdiskusi mencari jalan keluar bersama.

Meskipun komunikasinya diungkapkan melalui emosi, tapi biasanya dikeluarkan dalam bentuk canda tawa. Intinya komunikasi tipe pasangan ini sangatlah terbuka dan hampir tidak ada yang ditutup-tutupi.

Sehingga tipe pasangan yang seperti ini justru lebih terkoneksi satu sama lain dan lebih senang menyelesaikan konflik dengan komunikasi yang terbuka.

Tipe pasangan yang seperti inilah yang dianggap sangat baik dalam menjalankan sebuah hubungan rumah tangga. Apalagi biasanya mereka mudah memaafkan satu sama lain dan tidak pernah menghindari konflik.

3. Memvalidasi pasangan

Tipe pasangan seperti ini kurang lebih mirip dengan tipe menghindari konflik. Tipe pasangan seperti ini saling mendukung karier maupun kegiatan satu sama lain.

Mereka menghargai dan menunjukkan rasa empati ketika mendengar cerita dari pasangannya. Ketika ada konflik, tipe pasangan ini lebih senang memvalidasi pasangan meskipun konflik tersebut dihadapi dengan penuh emosi.

Selanjutnya mereka akan mencoba mendukung dan memahami satu sama lain. Melansir The Candidly tipe pasangan ini nantinya bisa saling meminta maaf dan mengakui kesalahan masing-masing.

Tapi mungkin juga bisa saja tak mengucapkan kata maaf sama sekali dan berusaha memaafkan pasangan masing-masing dalam hati. Mereka lebih senang mengucapkan kata-kata seperti “Kamu benar kok, sayang. Aku memang salah”. Biasanya tipe pasangan seperti ini sudah sama-sama punya pikiran yang dewasa dan lebih terkoneksi satu sama lain.

4. Menganggap pasangan bagai musuh


Berdasarkan penelitian dari The Gottam Institute, tipe pasangan ini gemar menggunakan kata-kata seperti “kamu selalu..” atau “kamu tidak pernah…” tanpa mendengar atau melihat apa yang sudah dilakukan pasangannya terlebih dahulu. Pasangan seperti ini tidak saling mendukung dan tidak tertarik terhadap kehidupan pasangannya.

Ciri pasangan seperti bukan tak mungkin dapat berujung pada tipe pasangan toksik. Bahkan tipe pasangan seperti ini tetap akan menjalin pernikahan, tapi tak jarang banyak yang sering mengalami kekerasan jika terpaksa menjalankannya.

Jika Ibu termasuk tipe pasangan yang seperti ini, namun tetap berniat memperbaiki hubungan maka mintalah bantuan ahli seperti psikolog pernikahan agar hubungan yang terjalin semakin baik.

5. Bermusuhan dan berjarak

Tipe pasangan seperti ini tak jarang berakhir dengan perceraian. Sebab, mereka selalu dikelilingi oleh energi negatif, merasa frustasi, kesepian dan tidak lagi terkoneksi dengan pasangan.

Hubungan seperti ini bisa saja menemui jalan buntu tanpa ada pasangan yang mau mundur. Terlebih masing-masing sudah berjarak dan pisah tempat tinggal.

Tipe pasangan seperti ini biasanya akan menjadi defensif, insecure terhadap pasangan, tidak punya hubungan komunikasi yang baik, selalu menghina pasangan dan bukan tidak mungkin bisa terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Kalau sudah seperti itu, maka mereka masuk ke dalam tipe pasangan toksik yang sudah kehilangan kepercayaan satu sama lain.

Tips agar hubungan selalu langgeng


Agar hubungan pernikahan selalu langgeng dan bisa menyelesaikan konflik dengan kepala dingin, berikut adalah tips yang bisa Ibu terapkan bersama pasangan:

  • Tunjukkan ketertarikan: jadilah pendengar yang baik bagi pasangan. Berikan perhatian lebih, tunjukan ketertarikan dan dengarkan keluh kesahnya dengan baik agar ia merasa lebih terkoneksi.
  • Bersikap penuh kasih sayang: bahkan saat menyelesaikan sebuah konflik sekalipun, penting untuk tetap menunjukan kasih sayang baik fisik maupun verbal seperti pelukan, ciuman atau pegangan tangan.
  • Pasangan adalah prioritas utama: penelitian dari The Gottam Institute mengungkapkan bahwa agar hubungan langgeng maka wajib untuk lebih sering memperhatikan hal-hal kecil dari pasangan kita. Sekecil mengabarinya ketika hendak pergi ke luar rumah, sering telepon atau chat sekadar bertanya kabar dan lain sebagainya.
  • Menghargai pasangan: semakin sering menghargai maka makin sedikit kemungkinan stress yang bisa kita hadapi saat ada konflik nantinya.
  • Berempati dan meminta maaf: bersikap dewasa layaknya orang dewasa. Jangan ragu untuk meminta maaf jika berbuat salah. Hindari gengsi berlebihan yang hanya menyisakan penyesalan.

Nah, setelah mengetahui 5 tipe pasangan di atas tipe pasangan seperti apakah kamu? Jangan lupa selalu introspeksi dan perbaiki jika ada sikap atau sifat kamu yang kurang berkenan bagi pasangan ya, Bu.

Editor: Dwi Ratih