Keluarga

Jangan Salah, Ini Cara Dukung Ibu yang Baru Melahirkan

Jangan Salah, Ini Cara Dukung Ibu yang Baru Melahirkan

Upaya mendukung Ibu baru bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa dengan menemaninya, menjadi pendengarnya, atau memberinya saran-saran yang membangun. Namun, tak jarang niat dan usaha orang untuk mendukung Ibu ini dilakukan dengan cara yang kurang tepat, yang justru seringkali tidak disadari orang tersebut. 

Apakah kamu pernah mendengar cerita Ibu yang mendapat nasihat tapi malah terkesan judging atau menghakimi? Atau kamu sendiri pernah mengalami? Cerita semacam ini sangat sering dialami para Ibu, terutama yang baru memiliki anak. Niatnya mungkin membantu, tapi malah jatuhnya melukai hati Ibu.

Padahal, kehidupan seorang Ibu tanpa dihakimi sekalipun sudah cukup membuat stres lo. Pekerjaan rumah yang tiada habisnya, anak-anak yang tak jarang bikin kewalahan, belum lagi mengurus segudang keperluan lainnya. Padahal Ibu, sama halnya seperti semua orang di dunia, hanya punya waktu 24 jam dalam sehari. Tapi rasanya waktu tersebut selalu kurang untuk menyelesaikan semua tanggung jawab seorang Ibu. 

Belum lagi lingkungan sekitar seperti keluarga atau teman yang kadang ikut menambah beban dan pikiran Ibu lewat komentar-komentarnya yang menohok. Sungguh, tidak salah jika kamu merasa tugas dan tanggung jawab sebagai Ibu itu berat. Karena memang begitulah adanya. Tekanan demi tekanan yang muncul setiap hari, seringkali membuat Ibu lelah, merasa tak berguna, bahkan merasa kalau Ibu cuma satu-satunya yang berjuang di dunia. 

Kalau sudah begini, terkadang yang Ibu butuhkan hanyalah orang yang bisa mendengar keluh kesah. Ibu sangat butuh dukungan dari orang sekitar. Untuk itu, penting bagi kita mendukung sesama Ibu, atau istilah populernya saat ini adalah moms support moms.

Saat ini sudah banyak wadah, platform, atau komunitas yang tujuannya mendukung Ibu agar lebih mudah menjalankan perannya. Mari ucapkan terima kasih kepada internet, karenanya, komunitas seperti ini tetap bisa berjalan walau tanpa bertatap muka. Aksesnya pun lebih mudah. Semua Ibu bisa saling berbagi dan berkeluh kesah lewat platform-platform online tersebut. 

Biasanya grup semacam ini banyak terdapat di Facebook, Instagram, situs parenting, atau grup WhatsApp. Di sana, mereka bisa menemukan Ibu yang menghadapi masalah dan kegelisahan yang sama, sehingga bisa saling bertukar pikiran dan pendapat.

Pentingnya Mendukung Ibu Lewat Gerakan Moms Support Moms

Gerakan moms support moms ini sebenarnya bukan hal baru. Sejak beberapa tahun belakangan, sudah banyak orang, influencer, atau selebriti yang mengampanyekan gerakan tersebut, entah lewat tagar dan unggahan di media sosial, lewat akun-akun khusus, atau lewat aksi di kehidupan nyata. 

Gerakan ini semakin luas dan populer karena memang banyak membawa manfaat bagi sesama Ibu, salah satunya bisa membantu para Ibu menemukan Ibu lain yang mungkin menghadapi permasalahan yang sama dan mendapat dukungan dari mereka. Selain itu, ada beberapa alasan lain kenapa mendukung Ibu itu penting dilakukan, seperti berikut ini:

  • Dukungan dari sesama Ibu dapat membuat seseorang merasa tidak sendirian

    Saat sedang menghadapi suatu masalah terkait rumah tangga atau pengasuhan, banyak Ibu merasa sedih, marah, atau bahkan depresi karena merasa sendiri dan tidak memiliki dukungan dari sekitarnya. Ibu baru atau mereka yang baru melahirkan anak pertama, biasanya yang paling rentan mengalami hal tersebut. Ini karena para Ibu baru masih melalui proses adaptasi dan belajar mengurus anak di tengah kewajiban dan tanggung jawabnya yang lain.

    Saat menghadapi masa-masa sulit itu, terkadang yang Ibu butuhkan hanyalah dukungan dari orang lain, atau dari sesama Ibu yang mungkin lebih berpengalaman. Ibu baru membutuhkan saran dan bimbingan untuk mengatasi kepanikannya dalam mengurus anak. Sebagian Ibu juga membutuhkan dukungan ketika ternyata anaknya mengalami masalah dalam perkembangan atau didiagnosis suatu penyakit tertentu. Seperti dikutip dari laman Child Mind Institute, mendukung Ibu yang anaknya memiliki kondisi “spesial” ini dapat membuatnya lega karena merasa tidak sendirian.

    Apalagi ketika mereka tahu ternyata ada orangtua lain yang memiliki anak dengan kondisi yang sama. Tanpa perlu menjelaskan panjang lebar, biasanya orangtua tersebut sudah mengerti dan memahami apa yang mereka rasakan. Mereka pun juga dapat saling bertukar pendapat maupun informasi.

  • Dukungan untuk Ibu dapat meningkatkan kemampuannya mengasuh anak

    Salah satu cara mendukung Ibu bisa dengan mengundangnya bergabung ke kelompok dukungan atau support group, yang anggotanya adalah para Ibu dari berbagai penjuru. Biasanya mereka tergabung dalam grup-grup perbincangan daring, media sosial, atau ada juga yang rutin mengadakan pertemuan baik online maupun tatap muka langsung.

    Sebuah penelitian yang diterbitkan National Library of Medicine sebagaimana dikutip dari laman Newport Academy, menyebutkan kalau kelompok-kelompok dukungan semacam itu dapat meningkatkan keterampilan pengasuhan Ibu, meningkatkan rasa pemberdayaan, serta perasaan memiliki. Upaya mendukung Ibu lewat support group itu juga dapat membantu Ibu menghadapi kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. 

    Cukup masuk akal ya, Bu, karena memang di dalam sebuah grup atau kelompok dukungan semacam itu, para Ibu yang jadi anggota sering saling berbagi informasi, tips, atau saran-saran medis terkait pengasuhan. Sehingga secara tidak langsung mereka juga jadi belajar teori-teori serta tips mengasuh anak dan mengurus rumah tangga.

  • Ibu yang mendapatkan dukungan dapat lebih percaya diri menjalani perannya

    Usaha mendukung Ibu ternyata juga dapat membuat Ibu lebih percaya diri menjalani perannya, lo. Seorang Ibu, apalagi Ibu baru, seringkali merasa bingung, ragu, atau tidak paham bagaimana cara menyelesaikan tugas-tugasnya, seperti memandikan anaknya, menggendongnya, atau mengurusnya ketika sakit. Ia bisa jadi semakin bingung ketika harus tinggal sendiri bersama suami, jauh dari orangtua dan sanak keluarga. Ia jadi tidak tahu harus bertanya ke siapa.

    Di saat-saat seperti itu, dukungan dari orang terdekat sangat dibutuhkan. Dukungannya bisa dengan meneleponnya dan menanyakan apakah ada yang bisa dibantu, atau dengan memberikannya informasi-informasi kredibel seputar pengasuhan. Upaya mendukung Ibu tersebut dapat membuatnya lebih percaya diri dalam menjalani perannya. Hal ini tentu saja dapat membawa dampak positif juga bagi anaknya.

  • Upaya mendukung Ibu dapat membantunya lebih sehat secara mental

    Mendukung Ibu dengan menyediakan berbagai hal yang ia butuhkan juga dapat membantu menjaga kesehatan mentalnya. Ketika sudah menjadi Ibu, seseorang dituntut untuk bisa menyelesaikan banyak hal, mulai dari urusan rumah hingga keluarga. Tekanan demi tekanan yang terus ia terima setiap hari itu dapat memengaruhi kesehatan mentalnya jika ia tidak diberi dukungan dan bantuan.

    Layaknya pegawai kantoran yang selalu dibombardir pekerjaan dan deadline, padahal ia tidak diberi kesempatan istirahat, tidak diberi tunjangan, dan dikelilingi lingkungan pertemanan yang tidak sehat, saling dendam, saling menjatuhkan, tentu pegawai tersebut akan stres dan ingin resign saja. 

    Bedanya, seorang Ibu tidak punya pilihan untuk resign dari perannya menjadi Ibu. Inilah pentingnya segala bentuk dukungan positif untuk Ibu, agar kesehatan mentalnya tetap terjaga walau tugas dan tanggung jawabnya tiada habisnya.

Cara-cara yang Dapat Dilakukan untuk Mendukung Ibu

  1. Tanyakan kabarnya


    Minggu-minggu pertama setelah melahirkan bukanlah hal yang mudah bagi seorang Ibu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika, seperti dikutip dari laman Parents, satu dari sembilan Ibu mengalami depresi pasca persalinan (postpartum depression atau PPD). Penyebabnya biasanya karena ia merasakan perubahan yang drastis di kehidupannya setelah melahirkan. Ibu harus rela begadang, melawan rasa kantuk dan lelahnya, menyusui bayinya, di samping juga harus menyelesaikan pekerjaan rumah. Ia juga jadi kesulitan menemukan waktu untuk mengurus dirinya sendiri.

    Melakukan hal-hal yang dapat mendukung Ibu sangat berarti baginya melewati masa-masa sulit tersebut. Salah satu caranya bisa dengan menanyakan kabarnya. Jika kamu juga seorang Ibu, tentu paham apa yang ia rasakan. Tanyakan bagaimana kondisinya, baik fisik maupun mental.

    Beberapa Ibu mungkin akan menjawab ala kadarnya, entah karena mood-nya masih berantakan atau memang belum ada waktu untuk membalas. Jika respon itu yang diberikan, tak perlu memaksanya menjawab. Kamu bisa mengatakan, “Aku di sini kalau kamu sudah siap untuk cerita dan butuh bantuan ya!”.

  2. Ajak ia jalan-jalan walau sebentar, jika memang memungkinkan


    Seorang Ibu yang baru memiliki anak akan kesulitan menemukan waktu dan kesempatan untuk sekadar mencari udara segar ke luar rumah. Inilah yang sering membuat Ibu baru bosan dan stres berkepanjangan. Upaya mendukung Ibu bisa dilakukan dengan mengajaknya keluar rumah sebentar, jika memang memungkinkan. Tak perlu jauh-jauh, bisa dengan pergi ke taman atau keliling komplek rumahnya. Atau bisa juga dengan mengajaknya ke kedai kopi dekat rumah 1-2 jam saja.

  3. Tawarkan bantuan untuk menyelesaikan tugas tertentu


    Jika kamu memiliki teman seorang Ibu yang baru melahirkan, kamu bisa menawarkan bantuan untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Seperti misalnya saat kamu pergi ke rumahnya, tawarkan ia makanan atau minuman favoritnya yang bisa kamu bawa saat ke sana. Atau untuk para suami bisa dengan membantunya mencuci pakaian, membersihkan rumah, bahkan memasak masakan kesukaannya. Melakukan tugas-tugas kecil ini bisa jadi bentuk atau cara mendukung Ibu.

  4. Jadwalkan menelepon atau video call dengannya


    Seorang Ibu sering merasa kesepian bisa jadi karena ia tidak memiliki teman mengobrol. Ini sering terjadi terutama ketika ia harus ditinggal suami bekerja, sedangkan ia hanya berdua dengan anaknya di rumah. Cara lain untuk mendukung Ibu juga bisa dilakukan dengan menjadwalkan panggilan telepon atau video call. Temani ia melewati hari-harinya supaya tidak membosankan. Dengan teknologi saat ini, tentu bukan hal yang sulit mengurus bayi sambil ngobrol via telepon atau video call.

  5. Ceritakan kisah dan perjuangan kamu agar Ibu merasa tidak sendiri menghadapinya


    Menemukan koneksi melalui pengalaman hidup yang sama, terutama menyangkut perjuangan merawat bayi, dapat terasa melegakan bagi Ibu. Cara lain dalam mendukung Ibu bisa dengan menceritakan kisah dan perjuangan yang sama yang telah kamu lalui. Misalnya ketika dulu kamu berjuang agar ASI jadi lancar dengan minum berbagai suplemen pelancar ASI, atau ketika kamu merasa dunia runtuh ketika anak mogok makan. Bagikan juga momen-momen mengejutkan, lucu, menggembirakan, atau hal-hal yang membuat kesal.

  6. Tawarkan untuk menjaga bayi sementara Ibu melakukan hal lain


    Setelah melahirkan, Ibu memang harus siap 24 jam di sisi anak. Namun bukan berarti Ibu tidak bisa sesekali menikmati waktu sendiri entah untuk me-time atau menyelesaikan pekerjaannya yang lain tanpa anak. Tawarkan bantuan untuk menjaga bayi sementara ia melakukan hal lain yang dapat membantu menjaga mood-nya. Untuk suami, mungkin bisa memberikan waktu untuk Ibu 1-2 jam agar ia bisa me-time sementara Ayah menjaga bayi. Jika bayi masih full ASI, jangan lupa untuk menyediakan ASI perah cadangan saat Ibu masih menikmati waktunya, ya!

  7. Batasi waktu saat berkunjung atau saat menjenguk Ibu pasca melahirkan


    Menemani Ibu ngobrol dan jadi tempatnya curhat memang dapat memberikan semangat dan energi positif untuknya. Tapi jika dilakukan terlalu lama justru dapat membuat Ibu kelelahan sehingga memicu stres. Bila kamu memang ingin berkunjung, pastikan sudah mendapat izin darinya. Perhatikan juga waktu dan durasi berkunjung agar Ibu tetap bisa mendapatkan waktu istirahatnya. Usahakan durasinya tidak lebih dari 1 jam, ya!

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memberi Saran sebagai Upaya Mendukung Ibu

Memberi saran juga dapat menjadi salah satu bentuk dukungan kepada Ibu. Namun sebaiknya kamu memerhatikan beberapa hal ini sebelum memberi masukan untuk mereka ya!

  • Pastikan waktunya pas. Usahakan jangan memberi saran jika tidak diminta

    Tidak sedikit orang yang ingin memberi masukan untuk Ibu namun kurang memperhatikan timing. Hal ini membuat saran tersebut malah jadi kurang efektif, atau bahkan justru membuat si Ibu tersinggung. Memberi saran atau masukan, apalagi jika kamu lebih berpengalaman memang baik, namun tidak semua Ibu terbuka dengan masukan, terlebih jika ia tidak meminta untuk diberi saran. Bisa jadi karena perasaannya memang sedang sensitif karena baru saja melalui fase melahirkan yang tidak mudah. Atau bisa juga karena memang ia hanya ingin didengar, bukan didikte ini-itu. Jadi, lebih baik memberi saran jika memang diminta saja, ya!

  • Beri saran yang memang sesuai dengan fakta ilmiah namun tidak judgemental

    Memberi saran sebagai bentuk dukungan kepada Ibu juga perlu memperhatikan fakta-fakta ilmiah lo. Mendukung Ibu juga tidak harus selalu dengan mengiyakan semua keputusannya. Misalnya ketika berat badan anaknya tidak menunjukkan kenaikan selama beberapa bulan, bukan berarti kita harus mendukungnya dengan mengatakan “Oh, nggak apa-apa, Bu, yang penting anaknya masih aktif”, atau kalimat sejenis. Ini karena bentuk dukungan itu justru menyimpang dari fakta ilmiah, yang mengharuskan anak memiliki bobot ideal sesuai usianya.

    Nah, dalam kasus di atas, cara mendukung Ibu yang sehat bisa dilakukan dengan menyarankannya menemui dokter anak, memberinya bahan bacaan atau tips bagaimana supaya anaknya mau makan, dan lain sebagainya. Namun, tetap perhatikan juga nada bicara, timing yang pas untuk memberi masukan, serta jangan lupa untuk terus memberi semangat dan dorongan positif bagi Ibu. Hindari kalimat-kalimat yang menghakimi, ya!

Penulis: Darin Rania
Editor: Dwi Ratih