Kelahiran

5 Penyebab Kecemasan Setelah Melahirkan Yang Mengganggu Ibu

5 Penyebab Kecemasan Setelah Melahirkan Yang Mengganggu Ibu

Di balik kebahagiaan setelah melahirkan buah hati, ada ketakutan-ketakutan yang dialami orang tua yang rupanya tidak bisa disepelekan. Bila Ibu sering mendengar tentang baby blues dan postpartum depression atau depresi setelah melahirkan, pernahkah Ibu mendengar tentang postpartum anxiety?

Postpartum anxiety bukanlah postpartum depression, meski mereka masih berhubungan. Biasanya ini dialami oleh para Ibu setelah melahirkan dan tidak menutup kemungkinan dialami juga oleh ayah baru. Postpartum anxiety adalah kecemasan yang berlebihan setelah melahirkan. Yang dicemaskan tentunya adalah bayi. Kebanyakan postpartum anxiety dialami Ibu yang baru melahirkan sampai bayi berusia 1 tahun. Tetapi tidak sedikit juga yang mengalami hal ini sejak masih mengandung.

Yang Sering Bikin Ibu Kepikiran Setelah Melahirkan

Kecemasan seperti apa sih yang digolongkan pada postpartum anxiety atau kecemasan setelah melahirkan? Berikut beberapa contohnya:

  • Cemas bayi minum ASI atau sufor yang cukup;

  • Takut bayi terkena tungau saat ditidurkan di kasur;

  • Khawatir bayi sakit jika digendong orang lain atau apakah sudah benar cara menggendong bayi;

  • Cemas bila bayi menangis;

  • Berpikir akan ada orang jahat yang menerobos masuk rumah dan menculik bayi;

  • Takut bayi tidak mendapat nutrisi optimal; dan
  • Menangis hingga kebingungan jika berat badan bayi tidak naik sesuai KMS.

Mungkin jika melihat dari contoh di atas, Ibu dan Ayah akan berpikir bahwa beberapa di antaranya adalah kecemasan orang tua yang wajar dialami setelah melahirkan. Dilansir dari laman What to Expect, ada pembeda antara postpartum anxiety dengan cemas yang normal setelah melahirkan.

Ada kecemasan normal, yaitu orang tua yang cemas hanya akan cemas berdasarkan kondisi yang benar-benar terjadi. Misal, anak sakit dan dokter sudah menjelaskan tentang penyakitnya, kemudian orang tua cemas dan khawatir. Tetapi setelah mendapatkan pengobatan dan mengikuti saran dokter, orang tua tidak lagi cemas. Sedangkan postpartum anxiety didasarkan pada hal yang belum terbukti, seringkali hanyalah ilusi, dan kecemasannya menetap bahkan bisa sampai berminggu-minggu.

Gejala Kecemasan Berlebih Setelah Melahirkan

Postpartum anxiety memiliki beberapa gejala yang terjadi terus-menerus. Gejala tersebut juga tercermin pada gejala fisik seperti kelelahan, sering berkeringat tanpa alasan, gemetaran, mual disertai muntah, pusing dan detak jantung cepat. Di bawah ini beberapa gejala kecemasan berlebihan setelah melahirkan:

  • Cemas berlebihan terhadap kesehatan, perkembangan, dan keamanan bayi;

  • Selalu merasa ada yang tidak benar, kurang tepat, bahkan tidak sempurna terhadap cara menjaga dan merawat bayi;

  • Overly protective terhadap bayi. Digendong nenek, kakek, atau bahkan ayah si bayi saja, pemikirannya sudah bermacam-macam;

  • Pikiran tidak tenang;

  • Seringkali kecemasan berubah menjadi hal yang tidak rasional;

  • Konsentrasi berkurang; dan

  • Aktivitas harian terganggu karena pikiran dipenuhi kecemasan pada bayi.

Jenis Postpartum Anxiety atau Kecemasan Pasca Melahirkan

Postpartum anxiety rupanya memiliki spesifikasi tipe. Berdasarkan informasi dari laman Healthline, ada 2 tipe yang paling umum terjadi setelah melahirkan, yaitu Postpartum Panic Disorder dan Postpartum Obsessive Compulsive Disorder.

  • Postpartum Panic Disorder

    Tipe postpartum anxiety ini terbilang cukup kompleks. Orang yang tergolong dalam tipe ini akan mengalami serangan panik berlebih jika merasa cemas. Serangan paniknya berupa sesak napas, nyeri dada, pusing, detak jantung cepat, dan bisa juga menyerang pikiran dengan rasa takut bayi akan mati. Biasanya, penderita dalam golongan ini bisa tenang dengan bantuan obat.

  • Postpartum Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

    Pernah mendengar istilah OCD, bukan? Tidak menyangka, kan, kalau OCD juga bisa menjadi salah satu tipe kecemasan setelah melahirkan? Ibu yang tergolong pada tipe ini memiliki pemikiran menyeramkan, tidak logis, terbayang terus-menerus sampai stres. Pemikiran tidak logis dan seram tersebut contohnya adalah takut akan menenggelamkan bayi saat melihat air di bak mandi bayi. Bisa juga berwujud pemikiran takut membunuh bayi jika memegang pisau. Atau bisa juga berupa pemikiran takut ada orang jahat yang menculik bayi dan membunuh orang tua bayi.

Selain memikirkan hal-hal tersebut, penderita biasanya akan jadi sering mengecek bayinya, menyingkirkan semua benda tajam meski beberapa masih perlu digunakan, bahkan memilih untuk tidak memandikan bayi. Hal-hal ini terjadi terus-menerus dan membuat Ibu stres. Seringnya, kecemasan setelah melahirkan yang satu ini akan mengganggu aktivitas harian Ibu seperti makan dan tidur. Betul bahwa Ayah pun pernah takut memandikan bayi, baik takut bayi tergelincir dari tangan karena sabun atau takut bayi mengalami gangguan sendi dan tulang karena digendong dengan tidak tepat. 

Kecemasan yang dialami Ayah ini pun bisa digolongkan pada postpartum anxiety. Tetapi apabila ketakutan dan pemikiran-pemikiran buruk tersebut tidak berlanjut, tidak datang terus-menerus, dan tidak menetap, maka kecemasannya tergolong hal normal yang terjadi setelah melahirkan.

Penyebab Kecemasan Pasca Melahirkan

  1. Perubahan Hormon

    Perubahan hormon drastis terjadi pada Ibu setelah melahirkan. Jika saat hamil, hormon estrogen dan progesteron meningkat dari 10 hingga 100 kali lipat, hormon-hormon ini akan langsung menurun sampai 0 dalam 24 jam setelah melahirkan. Ini menyebabkan adaptasi tubuh pun dituntut cepat. Perubahan ini akan memengaruhi situasi perasaan dan kerja otak dalam mengolah keseimbangan dan fungsi kerja organ tubuh.

  2. Perubahan Kehidupan Setelah Melahirkan

    Aktivitas setelah melahirkan dengan bayi baru lahir tentu berbeda dengan masa-masa sebelum memiliki buah hati. Adanya perubahan jam tidur Ibu, penyesuaian jam tidur bayi, aktivitas menyusui atau menyiapkan susu formula yang juga penuh tantangan, dan tanggung jawab baru, serta berubahnya hubungan dengan pasangan, menjadi pemicu terjadinya postpartum anxiety.

  3. Tuntutan Sosial

    Di mana pun budaya yang melatarbelakangi, tuntutan sosial pasti selalu ada menghantui para Ibu setelah melahirkan. Ibu seperti terdoktrin haruslah menjadi Ibu yang serba sempurna dalam pengasuhan bayi. Padahal sebagai Ibu baru, wajar kok melakukan kesalahan dan bukan hal yang memalukan juga untuk meminta bantuan orang lain yang lebih mengerti.

  4. Adanya Riwayat Kecemasan Sebelumnya

    Jika sebelumnya pernah mengalami kecemasan berlebih, setelah melahirkan bisa saja kecemasan ini berulang atau semakin memburuk. Biasanya, hal ini akan lebih mudah dihadapi karena sudah mengetahui cara mengatasinya dan bisa meneruskan pengobatan sebelumnya.

  5. Riwayat Keguguran

    Adanya riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya juga bisa menjadi pemicu postpartum anxiety terjadi. Hal ini dikarenakan Ayah atau Ibu merasa kelahiran kali ini tidak lagi gagal, sehingga mereka menjadi terlalu protektif terhadap bayi. Biasanya hal ini juga dilatarbelakangi oleh kesedihan berlebihan pada keguguran yang sebelumnya.

Cara Mengatasi Kecemasan Setelah Melahirkan

Potpartum anxiety rupanya terbilang tidak mudah hilang. Berbeda dari baby blues yang biasanya akan selesai dalam waktu 2 minggu, postpartum anxiety cenderung menetap lebih lama. Tetapi tidak permanen, kok. Sehingga langkah untuk mengatasinya masih bisa dilakukan, di antaranya dengan:

  • Terapi relaksasi pikiran: Terapi ini melibatkan juga sesi curhat lho. Curhat kepada keluarga dan teman terdekat yang terpercaya, diyakini bisa meringankan gejala kecemasan setelah melahirkan. Melakukan terapi curhat dengan ahli juga baik dilakukan bila gejala belum berkurang. Meditasi juga disarankan dalam terapi ini sebagai bentuk terapi kognitif.

  • Olahraga: Olahraga yang dimaksud adalah olahraga relaksasi untuk tubuh seperti yoga. Menyibukkan diri dengan jenis olahraga lain juga mampu meredakan kecemasan setelah melahirkan.

  • Minum obat bila disarankan: Konsumsi obat tertentu dapat ditempuh sebagai langkah kesembuhan usai berkonsultasi pada dokter. Biasanya obat yang diberikan adalah antidepresan dan anti kecemasan yang tergolong aman untuk ibu hamil dan menyusui.

  • Dukungan Keluarga: Pendampingan oleh keluarga dan orang terdekat dapat membantu cara penyembuhan lainnya bekerja optimal. Kehadiran keluarga untuk sekadar membantu menjaga bayi agar Ibu terlatih untuk tidak cemas saat berjauhan dengan bayi bisa dilakukan. Perlahan hal ini akan membantu Ibu untuk bisa segera lepas dari postpartum anxiety.

Kecemasan setelah melahirkan terlihat mengerikan, ya? Tetapi karena sifatnya yang tidak permanen, baik penderita maupun orang di sekitarnya perlu meyakini bahwa kecemasan tersebut bisa sembuh dan menghilang. Hari-hari sebagai orang tua baru harus dinikmati dengan bahagia, bukan?

Penulis: Dwi Ratih