Keluarga

Peran Ayah ASI dalam Mendukung Ibu Menyusui Bayi

Peran Ayah ASI dalam Mendukung Ibu Menyusui Bayi

Semua Ayah pasti tahu dong kalau ASI adalah sumber makanan terpenting bagi sang buah hati. ASI tak hanya mengandung berbagai macam nutrisi penting, tapi juga memberikan rasa nyaman dan berbagai manfaat lainnya untuk si kecil.

Mulai dari menurunkan risiko obesitas dan alergi sampai meningkatkan kecerdasan bayi. Selain itu, saat anak buang air besar pun baunya tak setajam bayi yang mengonsumsi susu formula. Lebih okenya lagi, ASI itu gratis dan tidak membutuhkan persiapan apapun!

Proses menyusui bayi juga dapat melekatkan ikatan antara Bunda dan si kecil, jadi tak heran sang ayah kadang suka sedikit cemburu karena merasa 'ditinggalkan' Ibu dan si kecil. Hmm, memang sih menyusui bayi memberikan Ibu banyak kesempatan untuk selalu berdekatan dengan anak. Jadi banyak suami yang ingin agar proses menyusui bayi cepat-cepat selesai agar bisa segera menggendong atau bermain-main dengan si kecil.

Artikel Ibupedia berikut ini akan membantu Ayah untuk tetap dekat dengan anaknya, serta tak merasa diabaikan saat Ibu menyusui bayi. Happy reading, super dads!

Ayah cemburu itu wajar, kok!

"Pemberian ASI adalah kelanjutan dari hubungan eksklusif antara Ibu dan bayi setelah proses kehamilan," kata Pamela Jordan, profesor di Department of Family and Child Nursing dari Universitas Washington.

Setelah sekitar 9 bulan mengandung si kecil, Ibu pasti memiliki hubungan yang dekat dengan anaknya. Setelah lahir pun, cuma Ibu yang dapat memberikan ASI eksklusif dan dapat menghabiskan banyak waktu bersama anak dalam sehari untuk menyusui bayi. Sudah hal umum kalau sang ayah merasa kurang dilibatkan dalam proses menyusui dan merasa 'jauh' dari si kecil.

Para suami mungkin akan merasakan beberapa hal seperti berikut ini:

  • Kekhawatiran bahwa sebagai Ayah, ia akan menemui kesusahan dalam upaya menumbuhkan keterikatan atau hubungan kasih dengan si kecil karena Ibu akan mengambil semua perhatian anak.

  • Keputus-asaan karena Ayah berpikir bahwa apapun yang ia lakukan tak akan sanggup menyamai kontribusi Ibu dalam mengasuh si kecil.

  • Kecemburuan karena bayi dianggap sebagai 'pengganggu' yang hadir di tengah-tengah hubungan Anda dengan istri.

  • Ayah percaya bahwa proses menyusui membuat Ibu lebih jago sebagai orang tua karena menyusui bayi ASI eksklusif dapat menambah pengetahuan serta pengalaman tersendiri yang tidak akan dimiliki laki-laki.

Cara membuat Ayah lebih terlibat dalam proses menyusui bayi 

Tak perlu diragukan lagi, menyusui bayi merupakan aspek terpenting dari keseluruhan proses mengasuh si kecil. Jadi, saat Ibu hendak menyusui bayi, Ayah harus rela untuk 'menyingkir' sebentar dan memberikan keleluasaan bagi Ibu untuk bermesraan dengan anak.

Hmm, tanpa disadari, Ayah mungkin akan merasa sedikit sedih karenanya. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa semakin suportif seorang suami, maka produksi ASI Ibu bisa makin melimpah dan Ibu pun akan semakin percaya diri saat menyusui bayi.

Mungkin terdengar sedikit aneh dan seperti tak ada hubungannya sama sekali, ya. Tapi, Ayah memang memiliki peranan yang penting agar keseluruhan proses menyusui bayi berjalan dengan lancar.

Berikut adalah beberapa pertolongan yang dapat dilakukan oleh suami agar makin terlibat dalam proses menyusui bayi:

  • Bersiaplah untuk menjadi Ayah ASI dengan banyak membaca dan mempelajari hal yang berkaitan dengan proses menyusui bayi.

    Cari tahu apa saja manfaat menyusui untuk bayi, istri, dan keluarga. Ikuti kelas menyusui bersama istri, beli dan pinjam buku tentang menyusui. Gunakan internet untuk menemukan informasi tentang menyusui bayi yang Ayah butuhkan dan dampingi istri saat konsultasi ke dokter untuk memeriksa kesehatan si kecil. Semakin banyak hal yang Anda tahu tentang menyusui bayi, semakin siap juga untuk Ayah membantu Ibu menyusui.

  • Hadir untuk istri.

    Bila bisa, ambil cuti setelah bayi lahir. Ketika sedang menemani istri di rumah sakit, pakai kesempatan ini untuk banyak bertanya tentang menyusui pada bidan atau dokter anak. Lalu ketika sudah di rumah, bantu istri dan dampingi ketika ia menyesuaikan diri dengan peran menjadi ibu baru dan tanggung jawab yang baru.

  • Support istri dan jadilah lebih peka!

    Proses menyusui bayi bukan perkara mudah dan membutuhkan banyak tenaga. Jadi sebagai suami, bantulah istri untuk melakukan berbagai pekerjaan rumah kapanpun Anda bisa. Sepulang dari kantor, bantu ibu untuk mencuci piring, mencuci popok, atau hal paling mudah yang bisa dilakukan Ayah adalah dengan tidak membebani istri dengan kewajiban memasak. Untuk membantu istri, pesanlah katering harian atau membeli makanan di luar untuk sementara waktu.

    Jangan repotkan istri dengan keinginan Anda untuk dimasakkan ini atau itu. Juga jangan repotkan ia dalam hal-hal kecil, seperti mencari barang yang hilang (karena keteledoran Ayah sendiri) atau menyetrika kemeja kantor. Selagi bisa dilakukan sendiri, maka lakukanlah tanpa harus membebani istri!

  • Ayah juga harus lebih peka dengan hal-hal kecil, seperti membawakan istri bantal atau segelas air saat ia sedang menyusui.

    Percaya deh, women loves little things! Anda tak perlu membayar baby sitter demi mencuri hati istri. Cukup bantu ia dengan melakukan hal-hal remeh yang menunjukkan bahwa Anda adalah suami yang perhatian. Selain menyediakan air minum dan bantal saat ibu menyusui bayi, Ayah juga bisa membantu si kecil bersendawa setelah proses menyusui selesai atau menyiapkan air hangat untuk si kecil mandi. Lebih baik lagi kalau Ayah juga sesekali menggantikan tugas Ibu untuk bangun di tengah malam dan mengganti popok si kecil. Biarkan Ibu tidur lebih lama dan mengisi tenaganya lagi untuk keesokan hari.

  • Semakin banyak kontak fisik, semakin bagus!

    Skin to skin adalah cara terbaik untuk bisa lebih dekat dengan si kecil. Mulai dari sekedar cuddling, mandi bersama, atau membacakan cerita saat anak tertidur di dada Anda adalah beberapa cara terbaik untuk melekatkan hubungan antara Ayah dan anak. Kalau dilakukan dengan konsisten, maka cara di atas akan membuat hubungan Ayah dan anak tak kalah dekatnya dengan Ibu yang menyusui si kecil.

  • Luangkan lebih banyak waktu bermain dengan anak.

    Ajak dia berjalan-jalan keliling kompleks dengan stroller, gendok anak selama pergi berbelanja, atau sekedar ajak si kecil bermain bersama di lantai rumah. Hal-hal tersebut akan memberi Ayah kesempatan untuk menghabiskan waktu berdua dengan si kecil sendirian. Tak hanya itu, dengan melakukan ini, Ayah akan memberikan waktu luang bagi Ibu (finally, Mom can sleep for a while!). Ayah juga akan lebih percaya diri dengan kemampuannya merawat si kecil.

  • Bantu bayi menyusu.

    Kalau Ibu rutin memompa ASIP, maka tak ada salahnya jika Ayah menggunakan kesempatan ini untuk menyusui si kecil. Ayah bisa menggunakan berbagai media ASIP, seperti soft cup feeder, cup feeder, atau botol susu. Tapi sebaiknya tunggulah sampai bayi berusia 3 sampai 4 minggu sebelum ia menyusu melalui botol susu. Bagaimanapun, bayi perlu merasakan pengalaman menyusu secara langsung di payudara Bunda agar ia merasa nyaman dan 'dekat' dengan Ibunya, serta untuk menghindari bingung puting.

  • Jangan berkecil hati apabila anak menolak menyusu dari botol susu.

    Saat ini ada banyak bentuk botol susu dan nipple di pasaran. Tak ada salahnya untuk mencoba melakukan eksperimen kecil demi mengetahu botol susu seperti apa yang paling cocok untuk anak.

  • Bersabarlah saat istri enggan untuk melakukan hubungan intim.

    Namanya juga baru menjadi seorang Ibu, maka tubuh ibu pasti letih sekali dan kurang tenaga untuk sekedar berhubungan intim. Selain itu, ibu menyusui ternyata mengalami penurunan jumlah hormon estrogen dalam tubuhnya lho. Ini membuat pelumas vagina tidak diproduksi secara maksimal. Akibatnya, penetrasi pun akan terasa sakit dan tidak nyaman. Daripada terus menerus menuduh Ibu tak lagi bergairah untuk berhubungan intim, lebih baik jika Ayah menyiapkan pelumas (yang berbahan dasar air lebih bagus!) bila sewaktu-waktu Ibu ingin berhubungan intim.

  • Bantu Ibu nyaman menyusui bayi di tempat umum.

    Ketika Ayah dan Ibu tidak menemukan ruang khusus untuk menyusui di ruang publik, maka pertolongan Ayah akan jadi sangat berarti! Tutupi tubuh istri dengan cara duduk atau berdiri di depannya. Atau sediakan nursing cover untuk istri.

  • Jadi suami yang penyayang.

    Seringlah mengungkapkan rasa sayang dan cinta ke istri lewat kata-kata dan tindakan.

Tips agar Ayah lebih dekat dengan bayi

Tidak sedikit Ayah yang merasa cemas dan merasa 'terabaikan' saat ibu sedang menyusui bayi. Tenang, untuk bisa dekat dengan bayi tak hanya lewat proses menyusui kok. Ada banyak cara lain untuk menjaga dan menjalin kedekatan dengan si kecil.

Berikut ini beberapa cara ayah ASI bisa menjalin kedekatan dengan bayi yang menyusu:

  • Menggendong

    Gendong bayi dan ajak ia bicara saat ia terjaga. Saat tidur di malam atau siang hari, Anda bisa mengayun tubuhnya hingga ia tertidur. Ketika ia tertidur, Anda bisa duduk dan menggendongnya di lengan Anda.

  • Kontak kulit

    Kontak kulit melalui kangaroo care dapat membangun kedekatan antara Ayah dengan bayi. Ketika Ayah menempatkan bayi di dada Anda yang tidak dilapisi oleh pakaian dan kulit saling bersentuhan, hal ini akan menstimulasi pelepasan hormon oksitosin. Oksitosin dapat menumbuhkan rasa cinta Ayah dan si kecil. Ini bisa membuat ayah lebih dekat dengan bayi.

  • Terlibat merawat anak setiap hari

    Di sela-sela atau setelah ibu menyusui bayi, Ayah bisa mencoba menyendawakan si kecil. Proses sendawa ini bisa membuat perut bayi menjadi lebih tenang, lho.

  • Bersenang-senang dengan si kecil

    Ada baiknya bila Ayah dan bayi sering menghabiskan waktu bermain bersama. Ayah bisa main di lantai dan tengkurap bersama anak, menggoyangkan mainan, atau menyanyi. Anda bisa menunjukkan ekspresi wajah dan mengeluarkan suara lucu untuk membuat bayi tertawa. Ketika si kecil tumbuh besar, momen bermain dengannya pasti akan jadi lebih seru.

  • Keluar rumah

    Gendong bayi menggunakan gendongan atau stroller dan ajaklah si kecil jalan-jalan di sekitar rumah. Udara segar dan gerakan ritmis saat kita menggendong si kecil atau mendorongnya di stroller akan membuat bayi senang dan tenang, terutama bila ia sedang rewel.

Manfaat menyusui bayi untuk ayah ASI

Anda mungkin sudah tahu tentang banyaknya manfaat yang diperoleh anak dan ibu dari menyusui. Tapi tahukah Anda kalau ada banyak manfaat menyusui bagi ayah ASI?

Berikut ini adalah manfaat menyusui untuk ayah ASI yang mungkin tidak terpikir oleh Anda:

  • Menyusui menghemat uang.

    Bila istri memilih untuk menyusui bayi, Anda tidak perlu habiskan uang jutaan untuk membeli susu formula, botol susu, dot, dan keperluan lainnya.

  • Tidak repot saat bepergian.

    Tak banyak barang yang perlu dikemas dan dibawa ketika jalan-jalan dengan bayi. Bayi yang menyusu ASI tidak butuh perlengkapan sebanyak bayi yang minum dari botol susu. Selain itu, Ayah juga tidak perlu cemas mencari tempat untuk menghangatkan botol ketika sedang bepergian. ASI di payudara Ibu selalu siap diminum dalam suhu yang hangat.

  • Tidak repot di malam hari.

    Ayah tidak perlu repot menyiapkan botol susu di tengah malam, dan tidak akan ada momen-momen harus keluar rumah di larut malam karena kehabisan susu formula. Anda mungkin bahkan sama sekali tidak perlu bangun dari tempat tidur saat ibu menyusui bayi di malam hari.

  • Mengganti popok bayi lebih menyenangkan.

    Biasanya bayi yang menyusu ASI memiliki volume feses yang lebih sedikit dari bayi yang minum susu formula. Jadi Ayah tidak akan kerepotan dan keberatan untuk mengganti popoknya.

  • Pemberian ASI eksklusif bisa jadi KB alami.

    Bila istri memenuhi kriteria untuk menjalani Metode Amenorea Laktasi (MAL), pemberian ASI eksklusif bisa menjadi KB alami yang efektif untuk Ayah dan Ibu.

  • Menyusui jadi pilihan yang sehat untuk keluarga.

    Ayah pastinya akan merasa tenang dan senang ketika mengetahui banyaknya manfaat menyusui bayi bagi kesehatan dan perkembangan si kecil. Manfaat menyusui ini bahkan akan terus bertahan meski si kecil sudah disapih.

Terbukti kan, kalau peran Anda sebagai ayah ASI lebih penting dari yang Anda kira. Ingat, merawat bayi lebih dari sekedar menyusui. Dengan berperan aktif dalam proses menyusui dan merawat bayi sehari-hari, Ayah bisa menunjukkan dukungan untuk istri dan meningkatkan keberhasilan menyusui.

Ayah ASI juga perlu menghabiskan waktu lebih lama dalam menjalin kedekatan dengan si kecil, demi memperoleh rasa percaya diri yang lebih besar dalam menjalani peran sebagai ayah.

Melibatkan diri, bekerja sebagai team, dan menjaga komunikasi yang terbuka tidak hanya membantu Ayah dan Ibu menikmati pengalaman baru menjadi orang tua, tapi ini juga akan membantu Anda jadi lebih dekat dengan pasangan dan keluarga.

(Yusrina & Ismawati)