Balita

9 Hal Penting Yang Harus Diberikan Pada Bayi Anda

9 Hal Penting Yang Harus Diberikan Pada Bayi Anda

Memiliki bayi adalah salah satu anugerah terbesar bagi pasangan suami-istri. Namun, diakui atau tidak, mengasuh dan membesarkan buah hati adalah sebuah tantangan yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dari kedua belah pihak, khususnya ketika anak masih di bawah usia 1 tahun.

Tentu saja, Anda tidak perlu menjadi seorang pakar perkembangan anak untuk bisa mengawali hidup bayi Anda. Cinta dan perhatian yang tulus, di samping beberapa pengasuhan mendasar, adalah hal-hal yang paling dibutuhkan bayi Anda.

Bunda ingin bisa membekali si kecil dengan sebaik-baiknya? Berikut langkah-langkah sederhana yang dapat membantu bayi Anda melangkah dan mengembangkan potensi di kehidupan selanjutnya.

  

  1. Tunjukkan cinta kasih Anda.

    Setiap anak membutuhkan cinta. Kepedulian dan dukungan dari Anda, orang tuanya, adalah dasar penting yang dapat memupuk kepercayaan diri anak dalam mengeksplorasi dunia. Cinta, kasih sayang, dan perhatian di 1-2 tahun pertama kehidupan anak dapat memberi pengaruh nyata bagi perkembangan mental, fisik, dan emosional anak di kemudian hari. Karena itu, Bunda jangan ragu untuk selalu memeluk, mencium, dan tersenyum pada buah hati Anda. Jangan lupa pula untuk selalu mendengarkan, mendorongnya pada hal-hal positif, dan bermain dengannya sebisa mungkin.

    Ketika anak menangis, respon tangisannya dengan cepat. Namun selalu memenuhi keinginan bayi saat menangis bukan berarti Anda memanjakannya. Menurut pakar, merespon bayi ketika marah, seperti halnya merespon ketika dia senang, justru membantu membangun kepercayaan dan memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak.

      

  2. Perhatikan kebutuhan dasar bayi Anda.

    Bunda, bayi perlu energi dan kesehatan yang baik agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pula. Nah, tugas Anda adalah membantu memenuhi semua kebutuhan dasarnya. Misalnya rutin memeriksakan bayi ke klinik sehingga berat badan dan perkembangan lainnya terpantau. Jangan lupa jadwal imunisasinya ya, Bun.

    Beberapa kebutuhan dasar bayi lainnya yang juga tidak boleh luput dari pantauan Anda adalah urusan tidur, makan, dan kebutuhan sehari-hari. Untuk tidur, hal ini terkadang menjadi salah satu problem terbesar bagi bayi. Jadi, bantu buah hati agar mudah tidur dan pulas, ya? Caranya, bisa dengan membuat pola rutin saat tidur, mengajari anak perbedaan siang dan malam, atau dengan metode sleep training lainnya.

    Untuk makan, bayi sebaiknya diberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupannya agar semua nutrisinya terpenuhi. Selain itu, ASI adalah satu-satunya makanan terbaik bagi bayi Anda. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif biasanya jarang terkena alergi (seperti asma dan eczema), diare, masalah pernapasan, atau infeksi telinga. Saat memberikan ASI, Anda harus memperhatikan kontak mata dan posisi menyusui agar terhindar dari infeksi telinga. Jangan lupa memeluknya dengan penuh cinta, ya Bunda?

    Selain tidur dan makan, Bunda juga perlu memperhatikan kebutuhan anak sehari-hari. Pastikan bayi Anda nyaman. Jika dia merasa gerah atau popoknya basah, segera ganti secepatnya. Anda dan bayi Anda adalah tim, dan salah satu tugas Anda adalah menjaga kebutuhan dasarnya sehingga si kecil bisa nyaman dalam menghadapi “tugas-tugasnya” yang menantang.

      

  3. Ajak ngobrol bayi Anda.

    Ini tidak kalah pentingnya, Bunda. Bicaralah dengan bayi Anda dan rangsang dia untuk balik bicara. Responlah setiap kali dia mencoba bicara karena hal ini akan membuatnya terpacu untuk mengekspresikan dirinya.

    Aktivitas ngobrol antara ibu dan anak sangat membantu menjadikannya “pembicara” yang baik. Kemampuan komunikasi yang baik adalah dasar dalam membantu anak ketika tumbuh menjadi dewasa. Selain itu, komunikasi yang bagus juga membuatnya kelak menjalani hidup lebih bahagia dan utuh.

    Tahukah Bunda, Anda bisa mengajak ngobrol buah hati Anda sejak masih dalam kandungan lho. Jadi, biasakan mengajak ngobrol janin sambil mengelus-elus perut. Ini adalah langkah yang baik untuk memulai proses bonding anak dan orang tua. Begitu bayi Anda lahir, lanjutkan kebiasaan ngobrol itu sesering mungkin, seperti saat Anda mengganti popok atau ketika menyusuinya. Percayalah Bunda, bayi akan merespon jika kata-kata itu diucapkan langsung kepadanya. Karena itu, selalu tatap wajahnya ketika Anda sedang berbicara.

    Mungkin ada di antara Anda yang bingung, kata-kata apa yang harus diucapkan kepada bayi Anda? Kata-kata biasa saja, Bunda. Tidak perlu kata-kata mutiara, kok. Misalnya, “Dede lihat kan, Bunda lagi nuang air hangat ke bak mandi Dede. Nanti Dede mandi ya, biar bersih dan wangi.” Ucapkan kata-kata tersebut dengan pelan dan jelas sehingga bayi akan lebih memahami sekaligus belajar pengucapan, vokal, dan kata-kata.

      

  4. Biasakan membacakan cerita.

    Membacakan anak cerita --dengan suara lantang-- adalah salah satu langkah jitu dalam membantu anak mengembangkan kosakatanya. Di samping itu, dengan membacakan anak cerita, anak akan terpacu berimajinasi dan mengembangkan kemampuan berbahasanya, Anda pun akan senang karena bisa menghabiskan waktu bersama buah hati terkasih.

    Usia berapa bayi bisa mulai dibacakan cerita? Sejak usia enam bulan, anak sudah bisa menikmati buku kecil sederhana. Coba biasakan membacakan cerita ketika akan tidur sehingga menciptakan pola sebelum tidur dan anak akan terbiasa tidur dengan sendirinya setelah dibacakan cerita. Saat ini, sudah banyak buku untuk newborn yang lucu-lucu sehingga mata bayi Anda turut terlatih melihat gambar-gambar.

      

  5. Berikan ruang gerak bebas.

    Bayi juga perlu mengembangkan otot-otot, keseimbangan, dan koordinasi lho, Bunda. Karena itu, berikan ruang gerak bebas agar bayi leluasa merangkak. Dengan ruang gerak yang luas, bayi Anda dapat bereksplorasi maksimal tanpa harus mendengar Anda mengatakan “Jangan” atau “Jangan pegang” berulang kali.

    Coba berikan satu ruang khusus untuk bayi Anda bermain. Singkirkan barang-barang yang akan menghambat ruang geraknya, termasuk benda-benda berbahaya.

      

  6. Beri bayi Anda tantangan baru.

    Maksud hati ingin anak kreatif, apa daya dia malah frustrasi. Waduh, jangan sampai ya Bunda. Sebisa mungkin hindari membuat anak frustrasi dengan mainan atau aktivitas yang terlalu jauh dari kemampuannya. Memang, anak butuh sedikit perjuangan agar bisa mengembangkan diri. Namun ketika aktivitas itu sudah terlampau sulit buat si kecil, itu tandanya Anda harus turun tangan.

    Sebagai contoh, bayi Anda sedang mencoba membuka kotak. Biarkan dia mencoba. Namun ketika dia tampak menyerah, bantulah membukanya. Setelah itu Bunda bisa menutupnya kembali dan membiarkan dia mencoba membuka lagi.

      

  7. Stimulasi bayi Anda.

    Bunda, jika Anda menghendaki anak Anda mengenal orang, tempat, atau benda-benda, salah satu cara terbaik adalah membiasakan anak mengeksplorasi lingkungannya. Setiap interaksi baru memberikan anak informasi tentang hal-hal yang ingin diketahuinya.

    Jadi, jika anak Anda tertarik bermain, coba sediakan aneka mainan dan objek pendukung lainnya. Agar anak belajar saat bermain, pilihlah mainan dengan berbagai bentuk, tekstur, warna, suara, dan berat. Anda bisa juga mencoba permainan interaktif seperti petak umpet.

    Ketika Anda ingin anak mengenal lingkungan luar, ajak anak belanja bersama dan biarkan dia melihat orang-orang baru di luar rumah. Hal ini akan menstimulasi perkembangan otak bayi Anda.

      

  8. Perhatikan diri Anda juga.

    Ini tak kalah pentingnya lho, Bunda. Jika Anda sudah merasa lelah, biasanya Anda sulit merespon kebutuhan bayi Anda. Nah, ini saatnya Anda memperhatikan diri sendiri karena bayi juga tidak bisa berkembang maksimal jika Anda mengajarinya dengan “galau.”

    Menjadi orang tua memang melelahkan, dan wajar jika sesekali Anda butuh waktu untuk mengembalikan energi yang terkuras. Mintalah pada pasangan Anda untuk membantu tugas Anda sebentar, sementara Anda menenangkan diri dan beristirahat. Jika Anda single parentminta bantuan dan dukungan orang-orang terdekat, entah keluarga atau sahabat. Sesekali Anda boleh kok memanjakan diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang Anda suka.

      

  9. Cari pengasuh yang baik.

    Jika Anda working mom, Anda tentu butuh bantuan orang lain untuk mengasuh anak Anda. Cobalah cari daycare atau babysitter yang memiliki ilmu perkembangan dan kesehatan bayi yang mumpuni. Mereka juga harus berpengalaman, penyayang, dan memiliki kecintaan terhadap anak.
    Namun jika Anda kurang mempercayai orang asing, ada baiknya Anda meminta bantuan keluarga untuk menjaga buah hati Anda sementara Anda bekerja.

(Dini)