Balita

Bingung Asah Kemampuan Sosial Anak? Coba Permainan Ini Yuk!

Bingung Asah Kemampuan Sosial Anak? Coba Permainan Ini Yuk!

Kemampuan sosial anak merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah bagi anak-anak dan pengalaman ini biasanya banyak didapatkan ketika mereka sedang berada di lingkungan sekolah, di taman bermain, atau saat dia berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Melansir dari laman Parents, menurut Jaclyn Shlisky, seorang psikolog dengan tiga orang anak yang sedang menjalani sekolah di rumah karena pandemi covid-19, setiap anak dapat belajar mata pelajaran seperti matematika, membaca, atau menulis di rumah, namun kemampuan sosial mereka akan lebih terasah bila mereka berada di lingkungan yang membuat mereka banyak melakukan interaksi dengan orang dewasa, guru-guru mereka misalnya. Bagi anak-anak yang sedang menempuh pendidikan TK, kemampuan sosial ini merupakan dasar yang sangat mereka andalkan untuk dapat lebih menjelajahi dunia di sekitarnya. 

Jaclyn Shlisky juga mengungkapkan saat anak-anak melakukan interaksi di kelasnya, banyak hal ia pelajari seperti bagaimana ia menghadapi kekecewaannya, menunjukkan emosinya, memberi respons terhadap orang lain, berbagi dengan yang lain, melakukan kontak mata, bersopan santun terhadap orang, serta bagaimana ia menghadapi proses kekalahan atau kemenangan yang sedang dialami. Namun, ada banyak hal yang bisa menghambat kesempatan anak berinteraksi dengan sekitarnya, seperti saat anak sakit, libur sekolah, maupun karena pandemi Covid-19.

Francyne Zeltser, psikolog anak di Long Island New York, juga memberikan pendapatnya bahwa salah satu cara mengisi kekosongan kebutuhan sosial pada anak adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk melakukan video call dengan teman-temannya. Tentu saja hal ini tetap butuh pendampingan dari orang tua. Hal ini mengajarkan banyak hal pada mereka seperti ia harus melakukan kontak mata, menunggu giliran berbicara, dan melakukan banyak gerakan sebagai respon bahwa ia mendengarkan temannya saat bercerita.

Lalu masih mungkinkah kemampuan sosial anak terus terasah saat pandemi ini? Situs parents.com punya beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu mengembangkan kemampuan sosial anak selama di rumah saja (pandemi), berikut selengkapnya :

  1. Bermain Tanya-Jawab Sederhana

    Permainan ini dapat diterapkan di rumah saat Ibu dan si kecil melakukan screen time, baik itu di televisi atau gawai. Menurut Dr. Shlisky, caranya adalah dengan menonton film serial kesukaannya atau film apa pun lalu pada pertengahan film Ibu bisa menanyakan padanya: “Kira-kira apa yang ia rasakan saat mainannya diberikan pada orang lain ya?” Tunggu si kecil memberikan respons, lalu Ibu dapat juga memberikan pendapat Ibu seperti: “Menurut Ibu sih dia sedih berpisah dengan mainannya.” Atau bisa juga dengan respons lainnya. Biarkan perspektifnya bermain ya, Bu, ini akan mengasah kemampuan sosialnya selama di rumah saja.

  2. Bermain role play atau pretend play

    Permainan satu ini membuat si kecil harus memainkan suatu peran dan mendukungnya melakukan banyak ekspresi. Mainan yang dapat membantu permainan ini seperti boneka, masak-masakan atau dapur mainan, bermain sebagai kasir, atau bisa juga bermain sebagai dokter yang merawat pasien. Saat bermain tanyakan hal-hal seperti: “Kamu masak apa?” atau bisa “Stetoskop ini digunakan untuk apa, Dok?” 

  3. Bermain yang membutuhkan sesi berbagi atau giliran

    Kemampuan sosial anak juga dapat diasah melalui permainan yang mengharuskan bergiliran dengan pemain lainnya. Salah satu permainan yang dapat dilakukan seperti bermain monopoli, ular tangga, congklak, bekel, bahkan catur. Permainan jenis ini biasanya akan membiasakan si kecil untuk menunggu giliran ia akan bermain dan membiarkan orang lain untuk menyelesaikan permainannya terlebih dahulu. Selain itu si kecil juga akan belajar bernegosiasi tentang siapa dulu yang akan bermain. Pastikan juga permainan yang dilakukan sesuai dengan rentang umur si kecil ya, Bu. 

  4. Lakukan video call dengan teman-temannya

    Dengan teknologi sudah semakin canggih, melakukan panggilan video terbilang sudah menjadi hal yang umum. Ibu bisa menghubungi orang tua teman sebayanya untuk mewujudkan hal ini ya. Lalu kegiatan yang dilakukan juga banyak, dari mulai bertukar cerita, menggambar bersama, bernyanyi bersama, atau bermusik. Tentu saja ini bisa dilakukan secara virtual. Menurut Dr. Zeltser, kemampuan yang paling banyak orang kembangkan saat pandemi sekarang ini hanyalah mengandalkan komunikasi yang baik.

  5. Bermain petak umpet atau memecahkan teka-teki

    Permainan anak tradisional petak umpet dapat dilakukan antara Ibu dengan si kecil saja, atau dengan anggota keluarga lainnya. Buat suasananya menjadi sangat ceria dan penuh canda. Selain permainan ini, Ibu bisa lebih kreatif lagi untuk menciptakan permainan memecahkan teka-teki. Misalnya, Ibu bisa menyembunyikan beberapa mainannya di suatu tempat, lalu Ibu dapat menggambarkan ciri-ciri tempat di mana mainan-mainan tersebut disembunyikan. Beri perintah pada si kecil bahwa ia harus mengumpulkan mainan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Jangan lupa berikan hadiah sederhana untuk membuatnya semangat melakukan aktivitas ini. Hadiah-hadiahnya bisa berupa snack atau puding kesukaannya.

  6. Bermain memecahkan masalah

    Ibu bisa memberi si kecil sekumpulan puzzle dengan bentuk  yang lucu dan memintanya menyelesaikan puzzle tersebut sebelum waktunya. Permainan lainnya, Ibu bisa menggunakan biji-bijian untuk disusun rapi pada pola atau gambar yang telah dicetak. Selain biji-bijian, kertas warna juga bisa digunakan untuk ditempel-tempel pada gambar tersebut. Caranya, sediakan gambar sebuah objek (misal gambar hewan atau bentuk) yang telah dicetak, kemudian sediakan biji-bijian atau kertas berwarna, dan yang terakhir lem. Arahkan si kecil untuk menempelkan biji-bijian dan kertas warna tersebut pada objek yang telah dicetak. Hasil karya si kecil ini juga bisa dipajang di kamarnya lho, Bu.

  7. Berdongeng atau bercerita

    Kemampuan sosial anak pada permainan ini dapat dikembangkan dengan baik, selain itu ia juga akan mengembangkan banyak kosa-kata saat berdongeng atau bercerita. Ibu bisa gunakan kartu gambar atau flash card yang memiliki banyak objek gambar. Susun gambar-gambar tersebut dan mintalah si kecil untuk bercerita atau membuat kalimat dari kartu gambar tersebut ya, Bu.

  8. Bermain restoran

    Permainan ini juga termasuk salah satu jenis pretend play. Uniknya, di sini kemampuan sosial anak akan tergali lebih dalam karena ia akan melakukan banyak hal yang berkaitan dengan sopan santun. Mintalah si kecil untuk berperan sebagai pramusaji, sementara Ibu sebagai pelanggan yang akan memesan makanan di restoran tersebut. Di sini Ibu bisa mengajarkan banyak bahasa halus yang digunakan para pramusaji untuk melayani pelanggan di restoran. Atau untuk mencontohkannya, Ibu bisa bertukar peran sebagai pramusaji terlebih dahulu ya supaya si kecil punya gambaran lebih jelas tentang permainan ini.

  9. Membaca buku

    Membaca buku juga kegiatan yang seru lho! Ambil salah satu buku ceritanya, lalu Ibu bisa buat satu persyaratan seru seperti si kecil harus membaca seluruh cerita pada buku tersebut. Bila satu kata (misal kebun Pak Tani) muncul, si kecil wajib melompat. Nah, melompat bisa Ibu ganti dengan tepuk tangan, mencium pipi Ibu, melakukan tos, atau bersalaman. Apa kemampuan sosial anak yang dapat diasah di sini? Anak-anak belajar untuk mengikuti aturan yang berlaku dan berkompromi atas keputusan yang dibuat untuk permainan tersebut.

  10. Permainan tunjuk dan beri tahu

    Lakukan permainan anak ini untuk membuat si kecil lebih menjelajahi dunia di sekelilingnya. Misalnya, Ibu bisa menunjuk satu objek dan membuat si kecil menyebut nama objek tersebut. Atau bila si kecil sedang bermain warna, Ibu bisa gunakan flash card warna supaya si kecil dapat menyebutkan warna apa yang ibu pilih. Tak hanya warna , biasanya flash card punya banyak objek-objek seru seperti belajar binatang, belajar benda di sekitar rumah, belajar huruf, hingga belajar angka.

Wah, banyak juga kan permainan seru yang dapat Ibu lakukan di rumah bersama si kecil untuk terus mengembangkan kemampuan sosial anak? Selamat mencoba ya!

Penulis: Luciana
 Editor: Dwi Ratih