Kehamilan

Ingin Bersepeda Saat Hamil? Ketahui Manfaat dan Risikonya

Ingin Bersepeda Saat Hamil? Ketahui Manfaat dan Risikonya

Bersepeda saat hamil mungkin jadi salah satu kegiatan yang ingin Ibu lakukan, terlebih di tengah maraknya tren bersepeda seperti sekarang. Meski terbilang aktivitas yang aman, nyatanya masih banyak ibu hamil yang enggan bersepeda karena khawatir dengan perkembangan janin dan kesehatan mereka sendiri.

Dr. Michele Hakakha seperti dilansir dari Parents pun menjelaskan bahwa bersepeda saat hamil sangat aman dilakukan selama kandungan sehat dan usianya masih berada di trimester pertama dan kedua. 

Sebaliknya, bersepeda ketika usia kehamilan sudah masuk trimester ketiga ternyata justru kurang disarankan, sebab perut yang besar mungkin akan memengaruhi keseimbangan tubuh Ibu sehingga berisiko jatuh dan melukai janin.

Manfaat Bersepeda Saat Hamil

Bersepeda merupakan olahraga yang punya banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh dan pikiran, termasuk untuk ibu hamil. Berikut beberapa manfaat yang bisa Ibu dapatkan dari rutin bersepeda ketika hamil:

  • Rutin bersepeda saat hamil terbukti efektif mengurangi bermacam keluhan yang jamak dialami wanita yang tengah mengandung, seperti kelelahan, insomnia, varises, dan bahkan depresi.

  • Bersepeda saat hamil sejak awal kehamilan diketahui dapat menurunkan risiko penyakit diabetes yang sangat sering terjadi pada ibu hamil.

  • Bersepeda termasuk olahraga aerobik yang tidak cuma bermanfaat menjaga kesehatan tubuh, tapi juga pikiran. Bersepeda saat hamil akan membantu mempercepat proses pembuangan racun dari dalam tubuh, memperlancar aliran darah, serta menghilangkan stres. Nah, kondisi psikis yang bagus ini jugalah yang akan berdampak positif pada perkembangan janin dalam rahim Ibu.

  • Bersepeda saat hamil diketahui ampuh untuk membantu meringankan nyeri dan meredakan mual, terutama pada trimester awal masa kehamilan.

Risiko Bersepeda Saat Hamil

Meski menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan Ibu maupun calon bayi, ternyata bersepeda saat hamil juga bisa sangat berisiko, lho, terutama jika kondisi kandungan sedang kurang sehat. Nah, kira-kira apa saja sih risiko mengendarai sepeda ketika sedang hamil?

Risiko di Trimester Pertama

Pada trimester pertama kehamilan, janin dalam rahim sedang berkembang dan kantong ketuban mulai terbentuk. Untuk menghindari perdarahan atau keguguran, Ibu disarankan untuk membatasi kegiatan yang berat-berat.

Bersepeda pada trimester pertama juga cukup berisiko jika kondisi fisik Ibu kurang mendukung, seperti ketika mual berlebihan. Lebih baik lakukan hanya ketika Ibu sedang merasa sehat dan hindari jalanan yang curam dan kasar.

Risiko di Trimester Kedua

Dibandingkan di trimester pertama, bersepeda di trimester kedua cenderung lebih aman dan nyaman untuk ibu hamil. Pada fase ini janin sudah berkembang cukup baik, sehingga bisa diajak beraktivitas sebagaimana biasanya.

Namun, tetap berhati-hati selama bersepeda ya, Bu, sebab bagaimanapun kondisinya risiko akan selalu ada. Sempatkan untuk beristirahat jika di tengah jalan Ibu merasa lelah.

Risiko di Trimester Ketiga

Bersepeda di trimester ketiga kehamilan terbilang berisiko. Kondisi perut yang sudah cukup besar tentu akan membuat Ibu lebih sulit bergerak dan menjaga keseimbangan, sehingga risiko jatuh saat berkendara juga sangat besar.

Selain itu, pusat gravitasi pada tubuh Ibu yang mulai bergeser dan keluhan wasir (jika ada) mungkin akan mengurangi kenyamanan Ibu selama bersepeda. Mengendarai sepeda saat hamil tua juga dapat meningkatkan risiko kelelahan pada Ibu dan stres pada janin.

Tips Aman Bersepeda Selama Hamil

Dari poin-poin sebelumnya tentu bisa ditarik kesimpulan kalau bersepeda saat hamil bukan hal yang dilarang selama memperhatikan hal-hal tertentu. Nah, buat Ibu hamil yang sudah kangen ingin gowes bersama teman-teman, berikut tips penting yang wajib dicoba.

  1. Jangan Berlebihan

    Kunci utama tetap sehat bersepeda saat hamil adalah tidak melakukannya secara berlebihan. Hindari memaksakan diri mengayuh pedal dengan patokan durasi waktu tertentu untuk menghindari kelelahan.

    Ingat, ini bukan ajang kompetisi dan ada calon bayi di dalam perut Ibu yang mesti dijaga dengan baik. Jadi, bersepedalah secukupnya alias yang sedang-sedang saja. Lima belas menit bahkan sudah sangat cukup untuk ibu hamil yang ingin bersepeda, lho. 

  2. Pelan-Pelan dan Nikmati

    Makin bertambah usia kehamilan tentu makin besar tantangan dalam beraktivitas, termasuk saat mengendarai sepeda. Tenang saja, Bu. Hal ini sangat wajar, kok. Yang terpenting jangan pernah memaksakan diri.

    Nikmati saja setiap fase kehamilan dengan hati dan pikiran yang tenang. Hal ini juga berlaku ketika Ibu sedang bersepeda. Tidak perlu ngoyo memaksakan harus menempuh jarak sekian km seperti yang sebelum-sebelumnya sebab setiap tahap kehamilan berbeda. Tarik napas dan goweslah dengan santai.

  3. Siapkan Makanan dan Minuman

    Tips ketiga ini mungkin terdengar sepele, tapi sebetulnya sangat penting diterapkan para ibu hamil yang ingin bersepeda. Jangan lupa untuk selalu membawa bekal makan dan minuman bergizi agar Ibu tidak kehabisan energi saat di perjalanan.

    Selain menyiapkan bekal, usahakan untuk makan atau sarapan dulu sebelum bersepeda. Jangan berolahraga ketika perut kosong karena ini akan membuat Ibu lebih gampang mual dan mungkin menyebabkan pingsan akibat dehidrasi dan metabolisme tubuh yang buruk.

  4. Pilih Sepeda yang Nyaman dan Ergonomis

    Ada banyak jenis sepeda yang bisa digunakan untuk berolahraga. Pastikan Ibu memilih yang paling nyaman untuk dipakai berkendara selama hamil. Carilah yang posisi tinggi dan joknya bisa diatur sedemikian rupa. Hal ini akan membuat Ibu nyaman tanpa merasa pegal atau gampang lelah setelah bersepeda.

  5. Jangan Lupa Istirahat

    Sering-seringlah menepi untuk bersitirahat saat bersepeda dan jangan memaksakan diri. Beristirahat akan mengembalikan energi yang hilang. Beristirahat juga akan memberikan ruang bagi Ibu untuk mengatur napas sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.

  6. Pilih Jalanan yang Sepi

    Ibu hamil yang bersepeda sangat disarankan untuk memilih jalanan yang bagus dan sepi. Salah satu tujuannya adalah menghindari kemacetan atau risiko kecelakaan lalu lintas yang akan membahayakan nyawa janin dan Ibu sendiri. 

    Di samping itu, hindari rute dengan tanjakan atau turunan curam. Pro tips: gunakan jaket atau pakaian olahraga berwarna terang sehingga orang lain dapat melihat Ibu dengan jelas.

  7. Lihat Kondisi Tubuh

    Bersepeda memang sehat dan menyenangkan, apalagi jika dilakukan bersama teman-teman bumil lainnya. Namun, Ibu juga perlu menyesuaikannya dengan kondisi tubuh Ibu sendiri. Segera berhenti ketika tubuh memberikan “alarm” tertentu seperti sesak, pucat, nyeri perut atau dada, pusing, kontraksi, perdarahan, dll.

  8. Konsultasikan dengan Dokter

    Sebelum mulai bersepeda, sebaiknya adakan konsultasi dengan dokter obgyn atau bidan yang merawat Ibu selama hamil. Tanyakan hal-hal apa yang mesti dihindari dan apakah ada risiko jika Ibu bersepeda atau melakukan olahraga lainnya. Pastikan Ibu tidak memiliki potensi komplikasi kehamilan.

    Selalu patuhi nasihat dokter, sebab dokterlah yang paling tahu kondisi kesehatan Ibu. Jika dokter menyarankan Ibu untuk rehat bersepeda sementara, patuhi saja. 

Ingatlah semuanya dilakukan demi kebaikan Ibu dan si jabang bayi. Selain itu juga masih banyak alternatif olahraga lain untuk Ibu hamil yang tak kalah bermanfaat dibanding bersepeda. Jogging, berenang, atau jalan kaki, misalnya.

Nah, itu dia hal-hal yang penting dijadikan pertimbangan sebelum memutuskan untuk bersepeda saat hamil. Semoga bermanfaat dan semangat gowes, ya!

Penulis: Kristal
Editor: Dwi Ratih