Ibupedia

Mengatasi Batuk pada Balita Tanpa Obat, Gimana Caranya?

Mengatasi Batuk pada Balita Tanpa Obat, Gimana Caranya?
Mengatasi Batuk pada Balita Tanpa Obat, Gimana Caranya?

Anak-anak sangat rentan terserang batuk, terlebih saat pergantian musim (pancaroba). Selain flu atau alergi, batuk pada anak juga umumnya disebabkan oleh ISPA, kondisi lingkungan, hingga konsumsi makanan/minuman tertentu. Sampai di sini, Ibu mungkin bertanya-tanya adakah cara mengatasi batuk pada balita tanpa obat?

Balita bisa mengalami batuk kering maupun batuk berdahak. Seperti batuk pada orang dewasa, batuk berdahak pada anak akan disertai dengan pengeluaran dahak (mucus) dari tenggorokan. Begitu pun sebaliknya dengan batuk kering.

Mengatasi Batuk pada Balita. Kenali Dulu Penyebab dan Gejalanya!


Sebelum cari tahu tentang tips mengatasi batuk pada balita, Ibu wajib paham dulu nih kalau batuk sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan alami yang dilakukan tubuh. Dengan kata lain, batuk adalah cara tubuh merespons gejala sakit dengan mengeluarkan lendir atau benda asing dari paru-paru supaya aliran udara yang tersumbat kembali normal.

Dilansir dari WebMD, secara umum ada beberapa penyebab balita mengalami batuk dan gejalanya, yaitu:

  • Infeksi dan Virus

    Infeksi atau virus merupakan penyebab paling umum batuk pada balita dan anak-anak yang keluhannya berupa flu, pilek, atau bahkan krup. Pilek kerap disertai batuk ringan hingga sedang, sedangkan flu umumnya disertai gejala batuk kering yang ringan hingga parah.

    Sementara itu, krup merupakan jenis infeksi saluran pernapasan yang gejalanya berupa serak, demam, disertai batuk menggonggong terutama pada malam hari.

    Gejala batuk akibat infeksi atau virus umumnya meliputi demam, hidung meler atau tersumbat, bersin, sakit kepala, hingga pegal-pegal di seluruh badan.

  • Asam Lambung

    Balita dan anak-anak juga bisa menderita asam lambung. Salah satu gejalanya adalah batuk dan sensasi terbakar di dada (heartburn). Tingkat keparahannya bisa ringan hingga kronis. Penyebabnya adalah asam lambung yang naik ke esofagus dan menimbulkan iritasi (batuk).

  • Asma

    Jenis batuk yang kerap dialami oleh penderita asma adalah batuk mengi. Jika Ibu mendapati si kecil batuk-batuk dengan suara “ngik-ngik” terutama pada malam hari, waspada karena kemungkinan itu gejala asma.

    Pemicunya adalah pembengkakan atau penyempitan bronkus (saluran udara) sehingga paru-paru tidak mendapat oksigen cukup untuk bernapas dan akhirnya menimbulkan batuk mengi.

    Gejala batuk akibat asma pada anak-anak biasanya berupa kesulitan bernapas, napas pendek, sakit di dada, serta rasa lemas/tak berenergi.

  • Alergi atau Sinusitis

    Penderita alergi atau sinusitis juga biasanya mengalami gejala seperti batuk dan sakit tenggorokan akibat iritasi di saluran napas. Untuk mengatasi batuk pada balita akibat alergi, Ibu perlu tahu dulu apa alergen yang jadi pemicunya; apakah itu makanan, debu, cuaca dingin, bulu binatang, atau serbuk sari tanaman.

    Batuk akibat alergi umumnya disertai (namun tidak selalu) gejala seperti bersin-bersin, gatal, mata berair, dan ruam kulit.

  • Batuk Rejan

    Batuk rejan atau pertussis juga kerap ditemukan pada balita dan bahkan bayi. Ibu juga perlu ekstra waspada karena infeksi saluran pernapasan ini sangat menular. Gejalanya meliputi demam ringan, hidung berair, serta bersin.

    Cara mengatasi batuk pada balita (terutama batuk rejan) bisa dilakukan dengan pemberian antibiotik dari dokter, lalu diikuti dengan vaksin sebagai pencegahan.

  • Faktor Lain

    Banyak faktor di sekitar yang juga memicu batuk pada balita, misalnya asap rokok, udara kotor, tidak sengaja menelan benda asing, tersedak saat makan dan minum, atau pajanan beberapa benda yang menyebabkan iritasi di saluran napas.

11 Cara Mengatasi Batuk pada Balita Tanpa Obat


Mengidentifikasi pemicunya akan membuat Ibu lebih mudah dalam menentukan jenis pengobatan atau terapi yang sesuai untuk mengatasi batuk pada balita. Namun, jangan asal mengonsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter ya, Bu. Apalagi ini untuk anak-anak.

Guna mengurangi risiko efek samping, Ibu bisa menggunakan bahan-bahan alami yang ada di rumah untuk mengatasi batuk pada balita. Bahan-bahan tersebut antara lain:

  1. Madu


    Bahan alami pertama yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi batuk pada balita adalah madu. Menurut Paul, M.D. dari AAP, madu tidak hanya efektif untuk meredakan batuk, tapi juga sangat aman dikonsumsi anak di atas usia 1 tahun.

    Ibu disarankan memilih madu murni (non olahan) karena dianggap punya kadar antioksidan tinggi yang sangat bagus sebagai salah satu treatment penyembuhan batuk. Untuk balita, dosis yang disarankan adalah setengah sendok teh per sekali minum.

  2. Kumur Air Garam


    Salah satu obat batuk alami untuk balita yang efektif dan bisa dicoba di rumah adalah air garam. Namun, obat yang satu ini tidak untuk diminum ya, Bu. Air garam hanya boleh dipakai untuk berkumur.

    dilansir dari Parents, air garam dipercaya dapat meringankan batuk yang disebabkan oleh iritasi di tenggorokan. Caranya, larutkan satu sendok teh garam dalam 2 gelas air hangat. Pakai untuk berkumur dan muntahkan kembali.

  3. Sup Ayam


    Tahukah Ibu? Selain lezat, ternyata sup ayam juga bisa jadi obat yang efektif untuk mengatasi batuk pada balita, lho. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa rempah dalam semangkuk sup ayam mengandung zat anti-inflamasi yang bagus untuk melawan virus, termasuk virus penyebab batuk.

    Tak cuma itu, rasa hangat sup ayam juga bisa jadi semacam vaporizer alami yang dapat membantu melegakan saluran hidung dan pernapasan yang tersumbat, lho. Wah… Yuk, bikin sup ayam untuk si kecil yang sedang batuk!

  4. Perbanyak Air Putih


    Minum banyak air putih juga akan membantu mempercepat penyembuhan batuk pada si kecil. Hidrasi yang cukup akan membuat lendir dan dahak makin encer sehingga bisa dikeluarkan dengan mudah dari tenggorokan. Jadi pastikan anak mendapat cukup minum terutama pada malam hari ya, Bu.

  5. Minum Susu


    Ya, ternyata anggapan bahwa susu bisa menyebabkan produksi dahak berlebih ternyata hanya mitos. Hal ini sudah dibuktikan oleh salah satunya Julie Baughn, M.D. dari Mayoclinic. Susu justru bisa menjadi sumber hidrasi yang baik saat batuk. Vitamin D di dalamnya juga bagus untuk meningkatkan imun tubuh si kecil agar batuk tak makin parah.

  6. Posisikan Kepala Lebih Tinggi Saat Tidur


    Cara mengatasi batuk pada balita yang selanjutnya adalah dengan memosisikan kepalanya lebih tinggi pada saat tidur. Tips ini akan membuat saluran pernapasan menjadi lebih lega, sehingga batuk lebih terkontrol. Bila balita masih susah tidur menggunakan bantal, Ibu bisa menggantinya dengan kain lembut atau handuk yang dilipat ya…

  7. Air Rebusan Jahe


    Air rebusan jahe juga bisa jadi obat alami untuk mengatasi batuk pada balita yang aman lho, Bu. Namun ingat, tetap sesuaikan porsi dan penggunaan jahenya agar si kecil tidak merasa kepedasan atau heartburn, ya.

    Jahe merupakan bahan alami yang mengandung senyawa anti-inflamasi. Kandungan ini sangat bagus dan bermanfaat untuk melebarkan saluran napas dan mengurangi batuk. Untuk meminimalisir efek pedas, Ibu bisa mencampurkan jahe ke dalam gelas susu si kecil.

  8. Mandi Air Hangat


    Mengatasi batuk pada balita juga bisa dilakukan dengan cara mandi air hangat. Uap yang dihasilkan selama proses mandi inilah yang akan membantu membuka jalan napas yang tertutup. Dengan begitu, dahak pun bisa dikeluarkan secara mudah.

    Alternatifnya, Ibu bisa melakukan steaming air panas di baskom dan minta si kecil menghirup uapnya. Cara ini dapat membantu mengeluarkan dahak dan lendir di saluran napas lho. Biar makin efektif, tambahkan minyak esensial dari eucalyptus atau rosemary yang terkenal ampuh melegakan penyumbatan di saluran pernapasan.

  9. Berikan Jus Nanas


    Nanas tak hanya segar dimakan, tapi juga punya kandungan anti-peradangan yang bagus untuk meredakan batuk. Enzim bromelain di dalamnya juga mengandung senyawa mukolitik yang ampuh encerkan dahak dan legakan tenggorokan. Nah, Ibu bisa memberikan jus nanas untuk mengatasi batuk pada balita, ya.

  10. Konsumsi Makanan yang Mengandung Probiotik


    Probiotik mungkin tidak berefek langsung terhadap batuk yang diderita anak. Namun, probiotik dapat memperbanyak jumlah bakteri baik di usus dan meningkatkan kekebalan tubuh selama sakit atau batuk. Beberapa makanan yang tinggi probiotik yaitu yogurt, tempe, miso, serta keju.

  11. Gunakan Humidifier


    Penggunaan humidifier di ruangan rumah atau kamar juga bisa membantu meredakan batuk pada balita. Humidifier akan bekerja melegakan sekaligus melembapkan saluran napas, sehingga batuk bisa lebih terkontrol di malam hari. Istirahat pun bisa lebih berkualitas.

Mengatasi Batuk pada Balita: Kapan Harus ke Dokter?


Batuk pada balita umumnya bisa diatasi dengan cara-cara alami di atas. Asal dilakukan dengan telaten, batuk biasanya akan berangsur sembuh dalam beberapa hari. Namun, Ibu juga perlu waspada dan membawa si kecil segera ke dokter bila ia menunjukkan tanda-tanda bahaya berikut:

  • Batuk parah selama berminggu-minggu;

  • Batuk hingga napas tersengal-sengal;

  • Batuk disertai rasa nyeri pada dada;

  • Batuk disertai demam;

  • Batuk disertai heartburn (sensasi terbakar di dada);

  • Krup (batuk menggonggong);

  • Batuk berdarah;

  • Bibir dan kuku berwarna kebiruan atau pucat;

  • Batuk disertai muntah atau liur berlebih;

  • Batuk disertai sesak napas; dan

  • Batuk serak.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan dan observasi, dokter pun bisa dengan mudah menegakkan diagnosis dan menentukan tindakan atau jenis pengobatan yang paling tepat. Dengan begitu, batuk bisa ditangani dengan baik dan proses penyembuhan pun akan berjalan lebih maksimal.

Tips Mencegah dan Mengatasi Batuk pada Balita


Selain melakukan langkah pengobatan, Ibu juga perlu melakukan tindakan ekstra guna mencegah sekaligus mengatasi batuk pada balita biar nggak kambuh lagi. Berikut beberapa cara preventif yang bisa diterapkan di rumah.

  • Jaga kebersihan rumah dari debu dan kotoran lain;

  • Hindarkan anak dari paparan asap rokok atau asap kendaraan;

  • Jaga kelembapan udara di rumah;

  • Jauhkan anak dari makanan atau benda yang menimbulkan reaksi alergi;

  • Cukup minum air putih setiap hari;

  • Kurangi makanan/minuman yang manis;

  • Kurangi gorengan; dan

  • Olahraga teratur untuk menjaga kekebalan tubuh.

Melihat anak sakit dan batuk selama berhari-hari tentu merupakan pemandangan yang menyedihkan buat setiap orang tua. Nah, mudah-mudahan ulasan ini bisa jadi referensi bermanfaat untuk Ibu semua. Selamat mencoba dan semoga si kecil cepat kembali sehat ya, Bu!

Penulis: Kristal Pancarwengi
Editor: Dwi Ratih