Balita

Rahasia Permainan Pretend Play Agar Anak Kreatif dan Cerdas

Rahasia Permainan Pretend Play Agar Anak Kreatif dan Cerdas

Pretend play atau bermain pura-pura biasanya jadi salah satu permainan favorit anak-anak. Selain seru karena si kecil bebas mengekspresikan dirinya menjadi apa saja, jenis permainan anak open-ended ini ternyata juga memiliki manfaat yang sangat besar terhadap tumbuh kembang mereka lho, Bu.

Bermain pura-pura diyakini bisa memberikan pengaruh positif pada kecerdasan, kreativitas, dan kemampuan sosial emosional anak. dalam permainan ini, anak bisa menjadi apa pun, seperti polisi, koki, penjaga toko, princess, guru, pengasuh bayi, montir bengkel, dokter, pelukis, dan lain-lain.

Manfaat Bermain Pura-Pura untuk Anak

Ibu mungkin penasaran, memangnya apa saja sih manfaat pretend play bagi si kecil? Nah, dilansir dari Therapy Focus, ini beberapa pengaruh positif bermain pura-pura pada tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

  1. Mengasah Kreativitas

    Bermain pura-pura bisa menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi anak untuk “menjadi” apa pun yang disukainya. Ia bahkan bisa berperan sebagai tokoh superhero di film kartun favoritnya.

    Nah, di sini mereka akan dihadapkan pada situasi yang mungkin mustahil dialaminya di dunia nyata. Misalnya, anak memerankan superhero yang menolong orang lain. Pelan-pelan, imajinasi dan kreativitas anak akan terasah lewat skenario dan dialog-dialog yang dibangunnya sendiri.

  2. Mendukung Perkembangan Fisik

    Kegiatan-kegiatan seperti menuang minuman, mengganti pakaian boneka, menulis di papan tulis, memeriksa pasien, dll. yang dilakukan saat bermain pura-pura adalah latihan yang baik untuk mendukung perkembangan dan kemampuan fisik anak. Selain itu, pretend play juga bagus untuk mengasah koordinasi tangan dan mata mereka.

  3. Mengasah Kemampuan Sosial dan Bahasa Anak

    Bermain pura-pura adalah cara yang menyenangkan untuk melatih kecakapan sosial dan bahasa anak. Percakapan yang dibangun bersama teman-temannya akan membuat kemampuan komunikasi dan kerja sama anak lebih terasah. 

    Itulah mengapa bermain pura-pura sangat direkomendasikan pada anak yang mengalami speech delay.

  4. Melatih Problem Solving

    Kemampuan memecahkan masalah bisa dilatih sedini mungkin, salah satunya lewat permainan pretend play. Bermain imajinatif akan menempatkan anak pada situasi sulit yang mau tak mau harus ia cari jalan keluarnya.

    Nah, di sinilah kemampuan problem solving anak akan terasah. Kelak, si kecil akan jadi lebih siap dan tenang dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.

  5. Mengasah Empati

    Lewat permainan peran, anak akan belajar lebih banyak tentang dirinya sendiri dan orang-orang atau lingkungan sekitarnya. Berpura-pura menjadi orang lain, merasakan apa yang dirasakan orang lain, dll. terbukti dapat mengasah empati dan kemampuan negosiasi anak. 

  6. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

    Bermain pura-pura akan memberikan ruang bagi anak untuk menyelami karakter yang disukainya dengan baik. Mengizinkan anak bermain sesuai peran disenanginya gemari akan meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Yang Harus Diperhatikan Saat Bermain Pretend Play

Melihat banyaknya manfaat bermain pura-pura untuk tumbuh kembang anak, tentunya tidak ada lagi alasan bagi Ibu Ayah untuk tak mengajak si kecil pretend play. Nah, berikut hal-hal yang wajib diperhatikan ketika bermain pretend play:

  • Sediakan properti pendukung, mainan, atau benda apa saja yang sekiranya dibutuhkan. Pada dasarnya, barang apa pun bisa dijadikan objek untuk bermain peran kok, Bu. Cara ini bahkan bisa makin mengasah kreativitas anak. 

  • Siapa lawan mainnya? Agar kemampuan negosiasi dan sosial anak makin baik, pastikan anak memiliki teman saat bermain. Lawan main bisa teman-teman sebayanya maupun Ibu atau Ayah sendiri.

  • Libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari. Bermain pretend play akan jauh lebih seru jika orang tua juga melibatkan si anak saat sedang melakukan kegiatan tertentu. Misalnya, ajak anak untuk bermain masak-masakan dengan barang mainannya saat Ibu atau Ayah sedang memasak di dapur. 

Di Usia Berapa Anak Boleh Bermain Pretend Play?

Pada dasarnya, tidak ada aturan tentang kapan anak boleh mulai diperkenalkan pada permainan pretend play. Namun, Ibu bisa mulai dengan memperkenalkan benda-benda sederhana yang aman untuk anak, misalnya mainan bertekstur lunak yang aman untuk si kecil. 

Selanjutnya, beri instruksi sederhana kepada si kecil yang melibatkan mainan tersebut. Misalnya, buat cerita seolah-olah boneka itu adalah bayi yang sedang menangis. Ibu bisa meminta anak untuk menenangkannya dengan kalimat seperti, “Wah, dedeknya nangis. Mungkin lapar minta mamam. Ayo kita suapi atau kasih susu dulu.”

Ide Permainan Pretend Play untuk Si Kecil Sesuai Usianya

  • Anak Usia 2 Tahun

    Ide permainan pura-pura yang paling mudah dan aman untuk anak usia 2 tahun adalah bermain boneka. Ibu dan si kecil bisa sama-sama bermain merawat boneka bayi tersebut, menggendongnya, menyuapi makan, dll. 

  • Anak Usia 3 Tahun

    Anak berusia 3 tahun biasanya punya pilihan pretend play yang lebih beragam. Misalnya dengan bermain dokter-dokteran. Ibu bisa berpura-pura menjadi pasien yang sakit dan meminta si kecil memeriksa dengan alat yang dimilikinya.

    Bermain merias wajah atau face painting juga bisa jadi ide pretend play yang bagus untuk anak usia 3 tahun. Relakan wajah Ibu atau Ayah dicoret-coret si kecil. Percayalah ini akan jadi permainan yang asik, seru, dan lucu.

  • Anak Usia 4-5 Tahun

    Jenis permainan pura-pura untuk anak usia 4-5 tahun bisa lebih kompleks lagi. Ide yang bisa dicoba adalah bermain menjaga toko. Si kecil berperan sebagai penjual/pemilik toko dan Ibu sebagai pembelinya.

    Nah, sepanjang permainan, Ibu bisa berpura-pura membeli barang tertentu dengan sejumlah uang. Ini bisa jadi kesempatan yang bagus untuk mengajari anak cara berhitung sederhana. 

    Selain penjaga toko, anak juga bisa berperan sebagai pemilik restoran yang menyajikan masakan-masakan lezat untuk pengunjung. Di sini, Ibu berperan sebagai pengunjung yang memesan aneka menu. Jangan lupa beri pujian atas “hidangan” yang disajikan ya, Bu. Meskipun hanya pura-pura, hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri mereka.

  • Anak Usia 5 Tahun ke Atas

    Ide bermain pura-pura untuk anak usia 5 tahun ke atas juga sangat banyak. Yang paling sering dicoba adalah permainan sekolah-sekolahan. Cukup siapkan papan tulis dan buku pensil. 

    Ibu bisa berperan sebagai guru dan anak sebagai murid, atau sebaliknya. Jangan lupa untuk “mengajar” dengan cara yang fun, ya. Permainan seperti ini akan menumbuhkan semangat sekolah pada si kecil lho, Bu. Jadi, cocok nih dimainkan dengan anak yang sudah mulai masuk usia sekolah.

    Bermain rumah-rumahan juga bisa jadi pilihan pretend play yang seru untuk anak di atas 5 tahun. Di sini, Ibu bisa bertindak sebagai tamu dan anak sebagai tuan rumah. Lewat interaksi tersebut, anak akan belajar tentang komunikasi dan etika bagaimana menghargai orang lain.

Apa pun jenis pretend play yang dipilih, jangan lupa untuk selalu terlibat dan ikut bergembira bersama anak ya. Hal ini akan sangat berarti bagi kebahagiaan dan tumbuh kembang si kecil.

Bagaimana, Bu, sudah punya ide akan bermain pretend play apa pekan ini, kan?

Penulis: Kristal
 Editor: Dwi Ratih