Balita

5 Cara Menyusui Bayi yang Hanya Suka di Satu Payudara

5 Cara Menyusui Bayi yang Hanya Suka di Satu Payudara

Menyusui bayi, terutama yang baru lahir, banyak tantangannya. Bayi punya kemungkinan besar untuk lebih memilih menyusu pada satu payudara saja dibandingkan payudara yang lainnya. Bayi mungkin akan menarik diri atau menolak menghisap salah satu payudara Anda. Biasanya ini terjadi pada kebanyakan Ibu yang memiliki perbedaan pada dua payudara mereka, baik dalam aliran ASI, volume ASI yang dipompa, dan ukuran payudara. Hal ini normal, Bun, karena tidak selamanya dua bagian tubuh manusia benar-benar sama.

Sulitnya menyusui bayi pada salah satu payudara bisa juga ditimbulkan karena bayi kesulitan melakukan pelekatan. Payudara yang ditolak bayi mungkin lebih bengkak atau berbeda putingnya. Rasa kaku pada payudara juga akan menyulitkan bayi pada saat pelekatan.

Penyebab Ibu menyusui bayi hanya di satu payudara

Ada beberapa penyebab lain mengapa Ibu menyusui bayi di satu payudara saja, antara lain:

  • ASI terasa berbeda, biasanya karena terasa lebih asin pada satu payudara, atau alirannya lebih lambat dari yang lain. Untuk mengatasinya, Anda bisa memperbanyak produksi ASI pada payudara tersebut dengan memompanya.
  • Aliran ASI yang berbeda pada dua payudara. Bayi lebih memilih payudara yang alirannya lebih mudah diatasi, tidak terlalu deras atau terlalu pelan.
  • Jika Anda mengalami mastitis pada salah satu payudara, bayi tidak akan mau menyusu dari payudara itu, karena rasanya berbeda, akan terasa lebih asin karena ada peningkatan kadar sodium.
  • Perbedaan pada puting, yang satu lebih mudah untuk pelekatan. Tahi lalat atau rambut halus pada puting juga bisa mengganggu bayi.  
  • Trauma pada saat kelahiran mengakibatkan bayi mengalami kaku leher pada satu sisi. Kondisi ini bisa membuat Ibu sulit untuk menyusui bayi dari salah satu payudara Anda.
  • Bayi mengalami sariawan di dalam mulut. Lubang hidung yang tersumbat karena pilek atau infeksi telinga yang menyebabkan rasa sakit selama menyusui pada satu sisi.
  • Ibu kadang merasa lebih nyaman menyusui bayi pada satu sisi. Anda bisa mencoba posisi menyusui yang berbeda untuk mendapat posisi yang nyaman pada kedua payudara.
  • Satu payudara mungkin memiliki warna ASI yang lebih gelap, ini biasanya karena pembuluh kapiler yang pecah dan menimbulkan rasa yang berbeda, tapi setelah sembuh, bayi bisa mulai menyusu kembali pada payudara ini.

Kondisi bayi yang lebih memilih menyusu pada salah satu payudara saja bisa membuat Ibu memiliki produksi ASI yang lebih sedikit di payudara yang jarang digunakan. Kadang bayi juga lebih nyaman didekap pada satu sisi dibanding lainnya. Jika bayi tiba-tiba lebih menyusui di satu payudara saja, padahal sebelumnya tidak, mungkin ini terjadi karena salah satu lengannya bengkak akibat suntikan imunisasi.

Jika Anda pernah menjalani pembedahan pada salah satu payudara, aliran ASI kemungkinan akan lebih pelan di payudara tersebut. Kanker payudara juga bisa menyebabkan aliran ASI lambat. Bicaralah pada dokter bila Anda merasa salah satu payudara tidak memproduksi ASI sebanyak payudara satunya.

Jika Ibu melakukan pembedahan untuk memperkecil ukuran payudara, Ibu memiliki kemungkinan 50% bisa berhasil menyusui bayi setelahnya. Memang hampir semua wanita yang pernah menjalani bedah pengecilan payudara bisa memproduksi ASI dan menyusui bayi, tapi masalahnya adalah seberapa banyak ASI yang dihasilkan payudara tersebut.

Pembedahan yang dilakukan pada areola dan puting juga akan mempengaruhi proses menyusui bayi. Beberapa ahli bedah memang cukup terlatih sehingga pasien masih bisa menyusui bayi dengan lebih mudah setelah pembedahan. Kebanyakan wanita yang puting dan areolanya diangkat bisa memberi kolostrum pada bayi karena zat ini diproduksi secara hormonal, tapi biasanya mereka akan kesulitan untuk memproduksi ASI yang cukup karena produksi ASI membutuhkan stimulasi pada puting dan areola.

Penelitian menunjukkan wanita yang menjalani bedah payudara memiliki kesempatan lebih besar untuk berhasil menyusui jika pembedahan dilakukan setidaknya 5 tahun sebelum menyusui bayi. Lima tahun adalah waktu yang dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki sistemnya melalui proses yang disebut recanalization.

Sebelum hamil Bunda bisa mengetahui apakah bisa menyusui bayi atau tidak dengan memeriksa apakah puting dan areola sensitif terhadap sentuhan atau stimulasi panas dan dingin. Sensitivitas pada sentuhan adalah tanda saraf telah membaik dengan sendirinya. Wanita yang sebelum pembedahan memiliki produksi ASI yang baik biasanya tidak mengalami kekurangan ASI setelah pembedahan, tapi jika sebelum pembedahan sudah mengalami masalah ASI, kemungkinan produksi ASI akan jauh lebih sedikit setelah pembedahan.

Cara menyusui bayi yang hanya suka di satu payudara

Secara perlahan dan sering, bujuklah bayi agar ia mau menyusu pada payudara yang ditolak dengan selalu menawarkannya di awal sesi menyusui bayi, setiap ia sangat lapar. Anda juga bisa coba menyusui bayi di payudara tersebut saat ia baru bangun tidur dan masih mengantuk. Cobalah menyusui bayi sambil mengayunnya di gendongan Anda.

Jika Anda terus menyusui bayi dari satu payudara saja, Anda perlu memompa ASI dari payudara lainnya untuk menjaga produksinya. Anda bisa menggunakan ASI perah untuk menambah porsi ASI bayi. Payudara yang mengandung lebih banyak ASI akan terlihat lebih besar. Jangan terlalu khawatir tentang ini, payudara Anda akan kembali ke ukuran normal setelah menyapih.

Beberapa hal lain yang bisa Anda lakukan bila bayi menolak salah satu payudara adalah:

  • Setelah bayi kenyang, Anda bisa menyusui bayi di payudara yang kurang ia sukai. Hisapan dan stimulasi akan meningkatkan produksi ASI.
  • Pijat payudara yang lebih terasa kosong untuk meningkatkan produksi ASI.
  • Tambahkan durasi memompa selama 10 menit pada payudara yang lebih terasa kosong. Pompa juga payudara tersebut di sela-sela waktu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI pada payudara ini.
  • Jika ukuran puting sedikit berbeda dan menyebabkan masalah, Anda bisa gunakan nipple shield.

Kebanyakan bayi yang menolak salah satu payudara biasanya akan mulai mau menyusu di payudara yang ia tolak itu setelah ia sudah lebih pintar menyusu. Bila bayi mendapat cukup ASI dan preferensinya pada satu payudara tertentu tidak mengganggu Anda, Ibu busa membiarkan hal ini. Jangan khawatir bayi nggak cukup dapat ASI. Ada banyak Ibu yang berhasil menyusui bayi meski dari satu payudara saja.

Menyusui bayi yang nursing strike

Yang perlu diingat, jangan pernah memaksa bayi untuk menyusu dari payudara yang kurang ia sukai karena ini dapat mengakibatkan nursing strike. Ketika terjadi nursing strike, ibu akan merasa dicampakkan, tidak berguna, dan tertekan. Nursing strike bisa terjadi kapanpun saat Ibu menyusui bayi. Biasanya saat nursing strike terjadi, bayi menghisap payudara selama beberapa menit, lalu menjauh dan menangis serta menolak untuk melanjutkan menyusu. Bayi bahkan tidak mau menghisap payudara sama sekali meski ia merasa lapar.

Ada juga bayi yang sangat rewel selama disusui, berhenti beberapa kali, tapi bersedia melanjutkan menyusu hingga kenyang saat terjadi nursing strike. Ada pula bayi yang perhatiannya mudah teralih, gelisah, atau rewel setelah disusui.

Tariklah nafas dalam dan rileks untuk membuat aliran ASI lebih efisien. Kecemasan  tak akan menjadi solusi untuk mengatasi bayi yang susah menyusu. Jika Anda merasa kewalahan, sebaiknya berhenti sebentar untuk menyusui bayi, lalu mulailah lagi setelah Anda merasa lebih tenang. Cari bantuan seseorang untuk menjaga bayi agar Anda bisa beristirahat sebentar.

Selalu pastikan bayi cukup minum, jika perlu gunakan donor ASI atau susu formula. Bayi yang mengalami nursing strike total perlu dibawa ke dokter anak untuk menjalani pemeriksaan agar dokter bisa mengetahui beberapa kondisi kesehatan, termasuk infeksi telinga, tenggorokan, atau tongue tie.

Tips mengatasi payudara yang besar sebelah karena menyusui bayi di satu payudara saja

Kebanyakan Ibu menyadari kalau ada perbedaan pada produksi ASI, hasil pompa, aliran ASI, dan ukuran payudara satu dengan lainnya. Seperti banyak hal lain, seperti ukuran kaki, ukuran jari, dan sebagainya, kondisi asimetris pada payudara adalah kondisi normal pada semua wanita.

Pada beberapa wanita, perbedaan ukuran payudara sulit terlihat. Sedangkan yang lain sangat terlihat. Ini biasanya tidak akan jadi masalah dalam menyusui bayi. Jadi Anda tidak perlu melakukan apapun bila payudara yang asimetris tidak mengganggu Anda atau bayi. Tapi beberapa ibu merasa cemas, terutama bila perbedaan ukuran sangat terlihat jelas.

Kadang bayi akan menolak atau rewel ketika ASI keluar lebih lambat atau ASI terlalu deras. Bayi jadi ingin menyusu di satu payudara saja, yang memberi lebih banyak ASI atau yang aliran ASI-nya tidak terlalu deras.

Jika hal tersebut terjadi, berikut ini beberapa hal yang bisa membantu Anda:

  • Mulailah susui bayi di payudara yang lebih kecil pada tiap kali menyusu selama beberapa hari (bayi biasanya menyusu lebih kuat pada payudara pertama yang ditawarkan).
  • Susuilah si kecil di payudara yang lebih kecil dua kali lebih sering dari biasanya. Misalnya, bila Anda selalu berganti payudara setiap menyusui bayi, sekarang Anda bisa mengubah kebiasaan tersebut. Cobalah menyusui bayi di payudara yang lebih kecil untuk dua sesi menyusui, lalu di sesi menyusui bayi yang ketiga, bergantilah ke payudara yang lebih besar. Terus pakai lagi payudara yang lebih kecil untuk dua sesi, dan seterusnya.
  • Pompa payudara yang lebih kecil selama 5 hingga 10 menit setelah menyusui bayy.
  • Tambahkan sesi memompa selama 10 sampai 20 menit, pada payudara yang lebih kecil saja di jeda waktu menyusui bayi.

Kebanyakan Ibu melakukan hal di atas untuk waktu singkat saja sampai mereka memperoleh produksi ASI yang diinginkan pada payudara yang lebih kecil tersebut. Tapi ada juga yang melakukannya dalam jangka panjang.

Bila ada perbedaan jelas dalam penampilan kare ukuran payudara tidak sama, Anda bisa gunakan nursing pad agar payudara terlihatpunya ukuran yang sama.

Cara menyusui bayi di payudara yang kurang ia sukai

Coba lakukan beberapa hal berikut:

  • Coba mulai menyusui bayi di payudara yang disukai dan lalu setelah ASI keluar, pindahkan bayi ke payudara satunya tanpa mengubah posisi bayi. Misalnya, Ibu bisa mulai menyusui dengan posisi cradle dan lalu saat memindahkan anak ke payudara yang tidak ia sukai, gendonglah dengan posisi football.
  • Teruslah mencoba posisi menyusui bayi yang berbeda-beda.
  • Tawarkan payudara yang kurang disukai anak ketika ia baru bangun tidur, tapi belum sepenuhnya sadar atau ketika ia sedang mengantuk. Bayi biasanya lebih mau menyusu di payudara manapun pada saat-saat seperti ini.
  • Menyusuilah di ruang yang gelap dan sepi.
  • Menyusui bayi dengan gerakan, misalnya sambil berjalan, berayun, dan sebagainya hingga bayi mulai mau menyusu di payudara yang selalu ia tolak.

Sabar dan konsisten adalah kuncinya. Teruslah mencoba, dan berikan pujian ke bayi ketika ia menyusu dengan baik. Bila bayi tetap menolak payudara yang tidak ia sukai, Anda perlu memompa sesering bayi menyusu di payudara yang disukai untuk menjaga produksi ASI.

Apakah menyusui bayi di satu payudara akan membuatnya mendapat ASI yang cukup?

Ya, bayi Anda akan mendapat ASI yang cukup selama ia bisa menyusu di satu payudara tersebut sesering yang ia mau. Jangan panik. Semakin Anda khawatir, semakin Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan. Anda jadi rentan melakukan kesalahan atau membuat keputusan keliru untuk kebaikan bayi.

Masalah yang bisa terjadi saat menyusui bayi di satu payudara saja

Bila bayi menunjukkan tanda sindrom kepala peyang, Anda punya dua pilihan, menunggu atau mencari bantuan medis. Bila terjadi sangat awal, cukup ubah posisi kepala untuk membantu kondisi ini membaik dengan sendirinya.

Tapi, bila kondisi ini terjadi ketika bayi sudah lebih besar atau kondisinya parah, Anda membutuhkan bantuan medis. Dokter bisa menyarankan penggunaan helm anak yang harus dikenakan untuk mengembalikan bentuk kepalanya. Pada kebanyakan kasus yang parah, pembedahan bisa jadi pilihan, tapi ini butuh biaya dan sangat berisiko.

Bila bayi mengalami leher kaku, dokter bisa merekomendasikan Anda berkonsultasi dengan terapis fisik atau melakukan olahraga leher. Ini akan membantu melenturkan otot. Perbanyak pengetahuan Anda agar bisa mengetahui masalah potensial lebih dini.

Tips sukses menyusui bayi di satu payudara saja

Sebagian besar Ibu bisa menyusui bayi di kedua payudaranya. Tapi bagaimana bila Anda tidak melakukan itu? Apakah mungkin untuk menyusui bayi di satu payudara saja? Jawabannya ya, dan berikut ini caranya:

  1. Sering menyusui bayi

    Untuk meningkatkan produksi ASI sedari awal, sesi menyusui bayi harus sesuai permintaan bayi dan dilakukan tiap 2 sampai 3 jam (sekitar 8 sampai 12 kali per hari).

  2. Pastikan bayi mendapat ASI yang cukup

    Berat badan anak yang stabil adalah pertanda baik, tapi Anda tidak perlu selalu menimbang bayi untuk memastikan ia mendapat ASI yang cukup.

    Tanda bayi masih lapar atau tidak mendapat cukup ASI, antara lain rewel atau menangis ketika dilepas dari payudara, bayi menyusu selama 45 menit atau lebih, payudara tetap keras setelah menyusui, urin berwarna gelap, atau bayi jarang buang air kecil (kurang dari 6 kali ganti popok kain dalam sehari).

  3. Hindari penambahan susu formula

    ASI dibuat sesuai dengan kebutuhan bayi. Semakin banyak ASI dikeluarkan dari payudara, semakin banyak ASI yang diproduksi. Penambahan susu formula bisa menyebabkan produksi ASI tidak mencukupi bila dilakukan dengan alasan yang tidak tepat.

    Penambahan susu formula juga merusak rasa percaya diri ibu dalam kemampuannya untuk memproduksi ASI. Bila dokter menyarankan penambahan susu formula, rutin memompa ASI dengan teknik power pumping bisa meningkatkan produksi ASI ketika bayi lebih memilih minum susu lewat botol.

  4. Jangan menyerah

    Mungkin akan terasa sulit saat menyusui bayi di satu payudara, tapi bukan tidak mungkin untuk bisa berhasil. Bayi bisa menyusu eksklusif hanya dari satu payudara. Lagi pula, bayi kembar disusui dengan cara ini sebelum ada botol susu.

(Ismawati)