Keluarga

7 Peran Ayah yang Bermanfaat bagi Tumbuh Kembang Anak

7 Peran Ayah yang Bermanfaat bagi Tumbuh Kembang Anak

Selama ini, peran ayah memang lebih dikenal sebagai tulang punggung keluarga. Di buku-buku pelajaran SD, sosok ayah digambarkan dengan baju rapi pekerja kantoran lengkap dengan tas kerjanya. Sedangkan sosok ibu, lebih lekat dengan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan domestik dan pengasuhan anak, mulai dari memasak, membersihkan rumah, merawat anak, mendidik anak, hingga mengajak anak bermain.

Belakangan ini, lewat banyak kampanye atau gerakan yang mengusung kesetaraan gender, banyak orang mulai sadar kalau perempuan juga bisa bekerja dan menghasilkan uang. Perempuan punya kesempatan yang sama dengan laki-laki di ranah atau bidang-bidang di dunia kerja. Gerakan itu juga menyadarkan orang kalau sudah seharusnya urusan berumah tangga dipikul berdua, termasuk soal pengasuhan anak. Peran ayah nggak cuma jadi “mesin uang” saja, tapi juga merupakan bagian dari keluarganya yang perlu terlibat dalam pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan. 

Ya, walaupun masih banyak juga laki-laki yang tetap pada pemikiran lawas orang zaman dulu. Menurut mereka peran ayah ya nggak bisa diutak-atik lagi. Ayah cuma harus bekerja, bekerja, dan bekerja, sehingga jika dimintai tolong istri untuk mengasuh anaknya mereka enggan ikut campur dengan alasan sudah capek bekerja.

Padahal, peran ayah dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak nggak kalah pentingnya dengan ibu lo! Banyak penelitian yang membuktikan kalau anak yang dekat dengan ayahnya sejak dini, cenderung lebih aktif dan kreatif saat berusia 5 tahun. Sedangkan anak yang nggak merasakan peran ayah sejak kecil, emosinya cenderung nggak stabil. Bahkan, menurut riset yang dilakukan National Center for Education Statistics tahun 1997, anak yang dekat dengan ayahnya lebih mungkin sukses di bidang akademik dan mendapatkan nilai A dalam pelajaran-pelajaran sekolahnya.

Seperti yang dilansir dari First Cry, berikut adalah peran ayah dalam pengasuhan yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

  1. Ayah sebagai pelindung anaknya

    Seorang ayah yang terlibat dalam pengasuhan akan memberikan perasaan aman bagi anaknya, baik secara fisik, emosional, mental, bahkan spiritual. Anak akan merasa memiliki tempat berlabuh bagaimanapun situasi yang sedang dihadapi. Hal ini akan membangun rasa aman dan percaya diri pada anak hingga ia dewasa nanti.

  2. Ayah sebagai pendidik bagi anaknya

    Peran ayah selanjutnya adalah guru atau pendidik bagi anaknya. Meski mungkin kita sudah sering mendengar bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak, namun bukan berarti anak nggak membutuhkan sosok ayah sebagai tenaga pendidiknya. Ayah dapat mengajarkan banyak sekali prinsip dan nilai penting kehidupan kepada anaknya. Anak juga bisa memperoleh pengetahuan soal bagaimana ia harus bersikap di lingkungan masyarakat, atau bagaimana ia menghadapi dunia ketika nanti sudah dewasa, dan lain sebagainya. Peran ayah yang baik dalam fase ini, bisa memupuk motivasi anak untuk terus berkarya.

  3. Ayah sebagai role model bagi anaknya

    Selain itu, ayah juga dapat menjadi role model atau contoh yang baik bagi anaknya. Sejak kecil, anak akan mengamati bagaimana orangtuanya bersikap dan memperlakukan orang lain. Anak laki-laki akan meniru perilaku ayahnya dan ketika dewasa ia akan tumbuh menjadi pria dengan karakteristik yang mirip dengan ayah mereka. Pun ketika sudah berkeluarga, anak laki-laki nantinya akan memperlakukan istrinya sebagaimana sang ayah memperlakukan ibunya. Jadi penting bagi ayah untuk membina hubungan yang baik dengan istrinya.

    Nah, untuk anak perempuan, peran ayah pun juga tak kalah penting. Ini karena anak perempuan akan menjadikan ayah mereka panutan sehingga tak heran jika saat dewasa ia akan mencari pasangan yang memiliki sifat dan karakter yang mirip dengan ayahnya. Anak perempuan akan memahami bahwa seorang pria harus memiliki hati yang lembut, peduli terhadap wanita, namun tetap kuat dan bisa diandalkan.

  4. Ayah sebagai partner bagi anaknya

    Memiliki hubungan yang sehat dengan anak, akan membuat seorang ayah menjadi teman bagi sang anak ketika dewasa. Hal ini bisa meminimalisir anak berperilaku menyimpang dan terpengaruh lingkungan yang nggak sehat saat besar nanti. Anak juga lebih sehat secara mental sehingga cenderung nggak mengalami depresi. Dengan memberikan rasa nyaman saat berada di sekitar ayahnya, anak akan lebih mudah dibimbing dan dinasihati.

  5. Ayah sebagai teman bermain anaknya

    Seorang ayah biasanya punya sisi humoris yang lebih menonjol dari ibu. Fisik ayah yang lebih kuat, akan mampu mengimbangi kebutuhan anak yang biasanya selalu ingin bergerak, berlari, dan bermain. Anak juga akan belajar bagaimana memecahkan masalah, membentuk strategi, mengembangkan kemampuan motorik dan koordinasi tangan dan mata, lewat peran ayah saat sedang bermain bersama.

  6. Ayah sebagai penasihat anaknya

    Peran ayah juga dibutuhkan ketika anak menghadapi suatu masalah. Jika anak menemui kesulitan, mereka nggak cuma butuh nasihat dari ibu, saran dari ayah juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui perspektif lain dari sudut pandang lelaki. Untuk anak laki-laki misalnya, ia jadi punya gambaran bagaimana bersikap sebagai laki-laki jika ada suatu masalah menghampirinya. Untuk anak perempuan, ia jadi bisa lebih memahami teman lawan jenisnya ketika ayah ikut terlibat menasihati sang anak. Semua itu akan berperan besar dalam perkembangan anak baik secara emosional, mental, maupun spiritual.

  7. Ayah sebagai pelatih anaknya

    Peran ayah lainnya adalah sebagai pelatih anaknya. Seperti yang sudah disebutkan di atas, sosok laki-laki, dalam hal ini ayah, punya kelebihan fisik yang lebih kuat. Kelebihan ini dapat dimanfaatkan untuk melatih anak mengembangkan keterampilan atau skill penting yang dibutuhkan untuk kehidupan mereka. Apa saja contohnya? Ayah dapat melatih anaknya mengendarai sepeda, memperbaiki mainan yang rusak, menciptakan suatu barang yang sifatnya fungsional, atau berenang. Keterampilan tersebut akan sangat berguna bagi anak di masa depannya.

Jika ayah benar-benar menjalankan perannya dengan baik, dampak positifnya ke anak nggak main-main lo. Seperti yang dilansir dari Child Crisis Arizona, inilah efek yang bisa ditimbulkan dari adanya peran ayah bagi tumbuh-kembang anak:

  • Keterlibatan ayah terbukti mampu meningkatkan kecerdasan

    Walau kadang ayah terlihat sedikit lebih konyol dibanding ibu, tetapi ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan terbukti dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak dan mengembangkan kemampuan anak untuk memecahkan masalah. Selain itu, anak juga menunjukkan perkembangan kognitif serta memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Tak heran jika mereka mendapat nilai lebih tinggi di sekolah.

  • Peran ayah berpengaruh juga dalam meningkatkan rasa percaya diri anak

    Ayah yang suportif akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih bahagia dan anak punya kepercayaan diri. Mereka juga akan lebih jarang stres atau frustrasi. Keterlibatan ayah akan mengurangi keraguan atau ketakutan anak akan situasi yang baru. Artinya anak akan lebih mudah beradaptasi di lingkungannya.

  • Sosok ayah sebagai role model akan menumbuhkan jiwa sosial yang lebih tinggi

    Keterlibatan ayah dalam pengasuhan akan membuat anak lebih mampu mengontrol dirinya ketika harus berinteraksi dengan sesamanya. Mereka akan melihat sang ayah sebagai sosok yang positif, sehingga tanpa sadar akan menumbuhkan perilaku positif. Selain itu anak juga bisa memiliki jiwa sosial yang lebih tinggi, lebih penyayang, murah hati, dan peduli pada orang lain, berkat peran ayah.

  • Ayah dapat memperkaya wawasan anak

    Anak-anak umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Saat anak menanyakan sesuatu, ibu dan ayah bisa sama-sama terlibat dengan memberikan jawaban sesuai perspektif atau pendapat masing-masing. Perbedaan ini menjadi cara yang baik supaya anak terlatih menerima dan menghargai pendapat yang berbeda. Selain itu, hal tersebut juga akan memperkaya wawasan si anak.

Sudah nggak perlu diragukan lagi kalau peran ayah dalam dunia pengasuhan nggak kalah pentingnya dari peran ibu. Meskipun ibu yang merasakan hamil, melahirkan, menyusui, dan kebanyakan memang punya waktu lebih banyak bersama anak dibanding ayah, tapi bukan berarti ayah bisa begitu saja lepas tangan dan tak mau tahu-menahu urusan anak ya. Semua anak tetap butuh ayahnya, sebagaimana mereka membutuhkan ibunya.

Penulis: Darin Rania
 Editor: Dwi Ratih