Balita

8 Kebutuhan Dasar Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui

8 Kebutuhan Dasar Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui

Kebutuhan dasar anak sebenarnya bukan soal baju yang mewah, sekolah yang mahal, mainan anak yang bermerek, atau gawai yang super canggih. Sebenarnya tak ada yang salah bagi kita para orang tua bila selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak tercinta. Faktanya, segala kemewahan yang kita sediakan untuknya belum tentu menjadi kebutuhan dasar anak. Yang diberikan kepada anak bisa saja sebenarnya adalah hal yang Ayah dan Ibu inginkan supaya anak memiliki apa saja yang terbaik, namun sangat mungkin itu bukanlah kebutuhan dasar anak. Kebutuhan memiliki barang-barang bagus dan mainan yang mahal faktanya tak mampu menggantikan kebutuhan dasar anak yang belum terpenuhi lho, Bu.

Menurut Harley Rotbart, MD (pakar parenting dan wakil ketua Emeritus Pediatrics di Children’s Colorado), melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan bertahun-tahun tentang perkembangan anak dan menyatakan bahwa ada delapan syarat utama untuk membuat anak-anak tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia dan sukses. Yang lebih menariknya lagi, dari delapan hal ini, tak satu pun yang melibatkan gawai dengan teknologi tercanggih, pakaian bermerek, ataupun video game. Berikut rincian delapan kebutuhan dasar anak yang perlu dipenuhi orang tua, dilansir melalui laman Children's Hospital Colorado:

  1. Rasa aman

    Anak-anak harus tumbuh dengan rasa aman dan kesehatan yang terjamin. Kebutuhan dasar anak ini ditandai dengan terpenuhinya tempat tinggal yang layak, makanan bernutrisi dan menyehatkan, pakaian yang nyaman, perawatan kesehatan yang baik, dan perlindungan dari mara bahaya. Tentu saja ini berbeda dengan mainan mahal ataupun pakaian yang bermerek.

  2. Keadaan dan lingkungan yang stabil

    Stabilitas ini berawal dari keluarga dan komunitas yang ada di sekitarnya. Yang ideal untuk memenuhi kebutuhan dasar anak adalah sebuah keluarga yang hidup dan tumbuh bersama dengan keadaan yang stabil. Bukan melulu soal kestabilan keuangan keluarga. Bila stabilitas ini tidak memungkinkan, sangat penting untuk tidak mengganggu kehidupan dan tumbuh kembang anak. Hubungan anak dengan keluarganya harus mampu menumbuhkan rasa memiliki satu dengan lainnya, lekat dengan budaya dan juga tradisi.

  3. Pola asuh yang konsisten

    Dalam mengasuh anak, pola asuh yang diterapkan oleh kedua orang tua harus sama dan konsisten ya, Bu. Konsistensi ini dapat digunakan untuk menerapkan aturan-aturan atau nilai-nilai penting yang ada pada sebuah keluarga. Misal, bila Ibu berkata bahwa si kecil tak boleh makan permen karet, maka Ayah juga tak boleh longgar atas peraturan ini, sebaiknya Ayah juga punya aturan yang sama, tidak mengkonsumsi permen karet.

  4. Dukungan secara emosional

    Kata-kata dan perbuatan yang dilakukan orang tua kepada anak-anak harus menumbuhkan kepercayaan diri, rasa hormat, harga diri anak, dan kemandirian. Merendahkan anak, menganggap remeh, apalagi membeda-bedakannya justru akan meruntuhkan kebutuhan dasar anak lho, Bu.

  5. Kebutuhan dasar tentang cinta

    Salah satu kebutuhan dasar anak adalah merasa dirinya dicintai oleh kedua orang tuanya. Mengatakan kepada si kecil bahwa Ibu mencintai serta menyayanginya selalu akan meruntuhkan segala pola asuh yang sempat salah. Bahkan saat anak-anak sedang rewel sehingga ia marah, merasa frustasi, atau tidak mematuhi Ibu, mereka wajib tahu bahwa cinta Ibu pada mereka masih ada. Menegurnya saat salah itu perlu, namun setelah itu jangan lupa katakan bahwa Ibu mencintainya, maka kebutuhan dasar anak masih akan tetap terpenuhi.

  6. Kebutuhan pendidikan yang baik

    Sebagai orang tua kita perlu memberikan kebutuhan pendidikan yang baik pada si kecil, hal ini tak hanya hak yang harus didapatkan anak, tapi juga akan membuat kebutuhan dasar anak terpenuhi. Pendidikan anak yang dimaksud tak hanya soal sekolah formal saja, namun pelajaran berharga tentang kehidupan yang harus dapat Ibu ajarkan juga pada anak.

  7. Kebutuhan untuk punya teladan yang positif

    Orang tua adalah role model atau teladan yang akan dicontoh oleh sang anak. Ada baiknya kita dapat selalu memberikan contoh yang baik pada anak. Misalnya, mengajarkan anak berempati, bertutur kata yang baik, berperilaku sopan serta santun. Anak butuh teladan yang positif untuk bekal hidupnya kelak, terutama saat ia bersosialisasi.

  8. Kebutuhan untuk mengerti tentang struktur

    Aturan dan batasan perlu diberlakukan dan diajarkan pada anak-anak. Hal ini dilakukan supaya si kecil tak tumbuh dewasa sebelum waktunya atau justru masih kekanak-kanakan di usia dewasa, dan supaya ia dapat tumbuh menjadi pribadi yang tahu cara menghormati orang-orang di sekitarnya (terutama yang lebih tua).

Dr. Rotbart juga mengatakan bahwa menghabiskan waktu bersama dengan kedua orang tuanya juga merupakan kebutuhan dasar anak. Tanpa waktu kebersamaan dengan anak, Ibu akan kehilangan hak istimewanya sebagai orang tua, dan hal ini akan menyebabkan anak-anak kehilangan sebagian besar kebutuhannya. 

Selain yang dirincikan oleh Dr.Rotbart di atas, situs peacfulparent.com juga membuat daftar yang lebih banyak tentang apa saja kebutuhan dasar anak yang seharusnya dapat dipenuhi oleh orang tua seperti berikut ini :

  • Kebutuhan merasakan rasa aman;

  • Kebutuhan merasa dicintai dan disayangi;

  • Kebutuhan akan suasana yang hangat dan nyaman;

  • Kebutuhan merasa didengarkan, dimengerti, dan dipertimbangkan keputusannya dalam keluarga;

  • Kebutuhan merasa dihormati dan dihargai;

  • Kebutuhan untuk mendapatkan dukungan penuh;

  • Kebutuhan untuk dapat bebas memberi pendapat, meminta tolong, atau perhatian;

  • Kebutuhan untuk punya waktu berkumpul bersama dengan anggota keluarga lainnya; dan

  • Kebutuhan untuk bermain di alam terbuka.

Selain kebutuhan dasar anak di atas, situs ini juga menyebutkan bahwa ada beberapa ciri-ciri kebutuhan dasar anak yang belum sepenuhnya terpenuhi dan akan menyebabkan si kecil memiliki perilaku yang tak diharapkan, seperti:

  • anak berperilaku agresif;

  • terlalu hiperaktif;

  • sering berbuat kekacauan; dan

  • sering menarik diri pada lingkungan sosial.

Bila ciri-ciri tersebut terlihat pada anak, sebaiknya Ibu mulai melihat lebih dalam lagi kira-kira kebutuhan dasar anak apa saja yang masih terlewatkan. Bila perlu, Ibu dapat mendatangi pakar profesional untuk mengetahui masalah apa yang sebenarnya sedang terjadi pada anak Ibu.

Kunci utamanya adalah, orangtua mencintai si kecil, dan si kecil tahu bahwa orangtuanya mencintainya. Saat kebutuhan dasar anak ini lebih sering dipenuhi, si kecil akan cenderung merasa dicintai dan merasa dirinya dalam kondisi yang aman. Kebutuhan dasar anak ini juga merupakan hal yang penting dalam membantu tumbuh kembangnya. Anak-anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan rasa aman yang cukup cenderung akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih bahagia dan sukses. Hal ini juga akan memperkuat kecerdasan emosional anak. Tumbuh kembang anak Ibu sangat bergantung pada pola asuh serta lingkungan di sekitarnya. Bila ia tumbuh dengan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar anak seperti yang disebutkan di atas, maka ia akan tumbuh menjadi orang dewasa yang positif. 

Namun seperti yang dikatakan oleh Dr. Rotbart, bila sebuah keluarga tak ideal, yang kita lakukan adalah jangan merusak kehidupan anak. Bila kedua orang tua tak bersama, anak masih tetap berhak mendapatkan cinta dan kasih sayang meski orang tuanya telah berpisah. Usahakan bahwa anak tetap mendapatkan kebutuhan dasar yang seharusnya supaya tidak mengganggu proses tumbuh kembangnya. Setiap anak sudah pasti anak mengalami rasa sedih, kecewa, ataupun bahagia, namun bila kebutuhan dasar anak dipenuhi dengan baik, maka segala bentuk emosi yang ia rasakan dapat dikelola dengan baik.

Nah, sudahkan kita sebagai orang tua memenuhi kebutuhan dasar anak?

Penulis: Luciana
Editor: Dwi Ratih